Kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat merupakan kawasan yang sangat menarik dan cocok untuk dijadikan tempat ekplorasi, karena kawasan ini memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, mahasiswa Biologi UNY, Ulil Kususiyah, Nurul Annisa, Dian Rahmawati, Elpebriany Tria, dan Ratna Yunitasari, melaksanakan studi ekskursi di tempat tersebut pada Minggu (21/11/2014).
Objek pengamatan yang diambil dalam kegiatan ini yaitu identifikasi arthropoda tanah. Arthropoda merupakan hewan yang keberadaannya sangat melimpah di alam karena arthopoda khususnya serangga memiliki tingkat adaptasi yang tinggi.
Anggota tim, Dian Rahmawati mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode hand collection dan toll green. Metode Hand Collection merupakan metode koleksi secara langsung manual dari sampel seresah ataupun tanah, sedangkan metode toll green merupakan metode koleksi organisme tanah berasis cahaya. Cahaya lampu pada alat ini akan membuat organisme tanah menjauhi sumber cahaya sehingga organisme akan jatuh ke tempat penampungan berisi alkohol melewati lubang (saringan) di bagian bawah tullgreen.
“Hasil identifikasi arthropoda tanah yang ditemukan di kawasan hutan tanam Taman Nasional Bali Barat tergolong sangat sedikit karena keterbatasan waktu dan kurangnya jumlah plot pengamatan. Pengamatan dilakukan di bawah naungan pohon Sono keeling (Dalbergia latifolia),” terangnya.
Arthropoda tanah yang berhasil ditemukan termasuk dalam kelas Insecta, Arachnida, Diplopoda dan Chilopoda. Dari kelas insect yang ditemukan terdapat empat ordo yaitu ordo Hymenoptera, Collembola, Orthoptera dan Isoptera; kelas Chilopoda terdapat satu ordo yaitu Scolopendromorpha; kelas Diplopoda terdapat satu ordo yang belum teridentifikasi; dan kelompok arachnida terdapat satu ordo yaitu araneida. Hasil identifikasi belum sampai tingkat genus dan spesies karena untuk identifikasi hingga tingkat tersebut masih sangat sulit dan adanya keterbatasan sumber reverensi.
Dijelaskan juga bahwa kebanyakan arthropoda tanah yang ditemukan merupakan hewan-hewan dari kelompok serangga (insecta) yang hidup di bawah seresah atau tanah seperti semut, collembola, rayap, dan kecoa tanah. Sedangkan dari kelompok lain juga ditemukan luwing (kaki seribu), lipan, dan laba-laba. Arthopoda tanah yang ditemukan mempunyai peranan yang sangat penting dalam tanah, yakni sebagai pendekomposisi bahan organik terutama seresah daun yang terdapat dalam hutan tersebut dalam penyediaan unsur hara.
“Proses dekomposisi dalam tanah tidak akan mampu berjalan cepat apabila tidak ditunjang oleh kegiatan makrofauna tanah termasuk arthropoda. Makrofauna tersebut akan meremah substansi nabati yang mati, kemudian akan dirombak oleh mikroorganisme termasuk bakteri dan jamur untuk diuraikan lebih lanjut dengan bantuan enzim spesifik sehingga terjadi proses mineralisasi,” tambah Dian. (witono)