Perkembangan teknologi yang terus terjadi di sekitar masyarakat merupakan akibat dari perubahan pola pikir yang serba praktis dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga termasuk dalam persoalan kesehatan dan kecantikan. Salah satu gaya hidup masyarakat yang terkait dengan kecantikan adalah penggunaan face spray dan handsinitizer. Face spray digunakan sebagai penyegar wajah sedangkan hansinistizer digunakan sebagai pembunuh kuman pada tangan. Namun, produk-produk tersebut beredar di masyarakat secara terpisah dan tergolong mahal bagi masyarakat menengah bawah di Indonesia. Selain itu, tidak jarang pula produk kecantikan tersebut mengandung bahan yang berbahaya sehingga mengancam kesehatan masyarakat.
Dari hal tersebut mahasiswa FMIPA UNY yaitu Taufik Nur Rahmadi, Yeni Pijayani, Heru Khoirul Ummah, Muhammad Ali Imron Sadewo, dan Windy Septiana Mulyatiningrum membuat face spray dan hand spray dengan bahan dasar kemangi.
Taufik menjelaskan kemangi (ocimum sanctum) merupakan tanaman asli daerah tropis yang biasa dimanfaatkan sebagai penyedap dalam masakan ataupun lalapan. Selain digunakan dalam dunia kuliner, kemangi juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Kandungan tambahan vitamin A, vitamin C, dan vitamin B pada kemangi dapat menyegarkan kulit dan menyembuhkan jerawat secara cepat.
“Cara ekstraksi pada pembuatan handspray beraroma kemangi ini menggunakan teknik ekstraksi alkohol 10% yakni dengan mencampurkan sari kemangi pada alkohol dengan perbandingan 1:1. Perbandingan yang sama dimaksudkan agar alkohol tidak hanya sebagai bahan sterilisasi tetapi juga sebagai pengawet dari sari kemangi agar tidak membusuk dan harumnya tetap awet. Pemilihan alkohol 10% juga sebagai pertimbangan untuk keamanan kulit baik sebagai hand spray maupun face softener,” terangnya.
Kandungan daun kemangi meliputi saponin, flavonoid, dan tanin yang dapat meminimalisasi pertumbuhan bakteri. Dari potensi kandungan tersebut, daun kemangi diekstrak untuk dimanfaatkan dalam pembuatan handspray, yaitu pembersih tangan yang cara penggunaannya dengan disemprotkan. Pembuatan hand Spray kemangi dilanjutkan dengan mencampurkan ekstrak kemangi ke dalam botol kemudian menambahkan campuran berupa gliserin 20 ml, propilen glikol 10 ml dan bubble parfume 2 ml ke dalam hasil ekstrak.
Selain hand spray, Lanjut Taufik, daun kemangi ini juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan face softener. Langkah dalam membuat face softener yang pertama adalah membersihkan semua alat dan bahan yang akan digunakan seperti botol nozel, gelas beaker, tabung reaksi, gelas ukur, dan pipet tetes agar terhindar dari kontaminan dan produk yang dihasilkan pun berkualitas baik. Langkah selanjutnya mengambil ekstrak daun kemangi yang telah dibuat sebelumnya. Dalam pembuatan face softener ini, digunakan pula bahan tambahan seperti gliserin 20 ml dan myristic acid 10 ml untuk meningkatkan khasiat dan kualitas produk.
Gliserin merupakan bahan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dan juga bermanfaat dalam penyembuhan dari masalah pada kulit. Gliserin diperoleh dengan kombinasi lemak dari minyak nabati dan air. Karena sifat kelembabannya, gliserin dapat menarik air dari atmosfer ke dalam kulit dan menjaga kulit tetap lembab. Gliserin juga dikenal sebagai bahan paling serbaguna dalam produk kecantikan karena kestabilan kimianya tidak berubah ketika dicampur dengan zat lainnya sehingga gliserin memiliki kontribusi terhadap metabolisme sel.
Sementara bahan tambahan lainnya yaitu myristic acid yang juga memiliki khasiat yang baik dalam mengurangi minyak penyebab jerawat. Myristic acid memiliki hidrofobik yang cukup tinggi sehingga dapat melakukan penyerapan minyak yang baik pada kulit. Penambahan bahan seperti gliserin dan myristic acid pada pembuatan face softener kemangi akan memperkaya kualitas produk tanpa menghilangkan unsur kealamian kemangi. (Witono N)