Pada Sabtu, 29 November lalu, KM Al-Huda yang merupakan UKM dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNY menyelenggarakan seminar nasional kepenulisan 2014 di KPLT Fakultas Teknik (FT) UNY. Seminar kali ini menghadirkan seorang pengarang novel fenomenal di tanah air, yaitu Darwis, yang biasa dikenal dengan nama pena Tere Liye.
Dalam seminar kali ini, Tere Liye memberikan tips-tips kepada para peserta seminar agar mau mencoba untuk mulai menulis dan menjadikan menulis nantinya menjadi hobi yang positif. Tere Liye juga mengungkapkan, salah satu motivasi bagi dirinya untuk terus menulis adalah keyakinan bahwa dengan menulis, dirinya bisa menyebarkan lebih banyak kebaikan, ketika orang membaca tulisannya, diharapkan bisa berubah menjadi lebih baik.
Tere Liye yang merupakan salah satu penulis berbakat di tanah air ini berpendapat bahwa ide untuk menulis bisa didapat dari hal-hal yang disukai dari hobi, pengalaman dalam hidup, atau hal-hal yang terjadi sehari-hari. “Ide untuk menulis itu bisa didapat dari mendengarkan, membaca, mengamati lingkungan sekitar, bahkan membaca perdebatan-perdebatan di media sosial,” ungkap Tere Liye. Sementara untuk menjadikan tulisan menarik dan tidak membosankan, seseorang harus menggunakan sudut pandang yang berbeda dari yang orang lain pikirkan pada umumnya.
Tere Liye tergolong pengarang produktif. Novel-novel popularnya telah dibaca di tanah air seperti: Bidadari-Bidadari Surga; Kau, Aku, Sepucuk Angpau Merah, serta novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin ini mengatakan bahwa kata-kata yang ditulis dalam tulisan tidak perlu terkesan hebat atau ‘megah’ tapi yang terpenting adalah objektif dan simpel, sehingga mudah dipahami oleh pembaca. (Rani)