Mahasisa UNY menyumbang enam Karya Inovasi IPTEK dalam acara Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia yang dilaksanakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga. Penjurian akhir Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia dilaksanakan pada tanggal 23—26 Oktober 2014 di Hotel Menara Peninsula yang berada di Jalan Let. Jendral S. Parman 78 Jakarta. Pelaksanaan dihadiri oleh semua finalis yang berasal dari berbagai propinsi di Indonesia.
Enam finalis UNY yang masuk dalam Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia adalah: Mahasiswa Pasca Sarjana PTK UNY adalah Rizky Edi Juwanto dengan karya inovasi yang berjudul “Semi Printer Braille”, Widodo dengan judul “Alat Pengendali Suhu dan Kelembaban Ruangan Secara Otomatis pada Pembudidayaan Jamur Tiram Menggunakan Sensor DHT11 Berbasis Mikrokontroler Atmega16”, Rizky Edi Juwanto dan Cipto Sabdo Prabowo mahasiswa FT dalam tim ini yang mewakili presentasi. Selain itu, ada mahasiswa FT: Anang Prasetyo dengan karya inovasi yang berjudul “Pengembangan Automatik Watering of Unirrigated Agricultural Field Berbasis Kemandirian Energi”; Awal Bakhtera Suhiyar dan Ligan Ayu Pamulang dengan karya inovasi yang berjudul “OZCEL (Oz Care And Clean) Inovasi Alat Pembersih Hama dan Pengawet Buah dan Sayur sebagai Solusi Pengganti Pestisida pada Pertanian”. Pada saat presentasi diwakili oleh Awal Bakhtera Suhiyar.
Kemudian Beny Abdurrahman, Angun Winursito, dan Adi Candra Swastika dengan karya inovasi yang berjudul “Hijaiyyah Braille Board sebagai Media Pembelajaran Al-Quran Braille dengan Output Suara Bagi Penyandang Tunanetra”. Pada saat presentasi diwakili oleh Beny Abdurrahman. Lalu Rio Nurtantyana dan Nova Suparmanto dengan karya inovasi yang berjudul “BATIKNESIA: Aplikasi Identifikasi Motif Batik dengan Metode Image Recognize untuk meningkatkan Kecintaan Terhadap Warisan Budaya Indonesia”. Pada saat presentasi diwakili oleh Rio Nurtantyana.
Dari ke enam finalis tersebut dua diantaranya masuk dalam kategori lima terbaik Karya Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia yaitu berjudul Hijaiyyah Braille Board sebagai Media Pembelajaran Al-Quran Braille dengan Output Suara Bagi Peny ndang Tunanetra diwakili oleh Beny Abdurrahman dan Semi Printer Braille oleh Rizky Edi Juwanto.
Semua finalis yang berjumlah 30 peserta memperoleh penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan. Untuk karya inovasi yang masuk dalam 5 besar terbaik mendapat uang pembinaan sebesar Rp 25 juta rupiah dan 25 karya lainnya mendapat uang pembinaan sebesar 10 juta rupiah.
Berdasar laporan dari Panitia Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Indonesia, terdapat 163 karya inovasi yang masuk pada panitia penyelenggara, namun hanya diambil 30 karya inovasi saja sebagai finalis. Ke-30 finalis ini semua telah menjadi juara.
“Saya ingat wejangan dari Bapak Ibnu Hasan selaku Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda, yang menurut saya ini wejangan yang simpel namun mampu merasuk ke jiwa. Wejangannya kurang lebih seperti ini, ‘Berlelah-lelah adalah penghapus dosa, dan bersantai-santai adalah laknat, maka hindarilah waktu luang kecuali cuma sedikit.’ Wejangan yang menurut saya mampu menyadarkan jiwa muda ini untuk terus berjuang, tak mudah putus asa, tak mudah mengeluh, dan mampu menghargai betapa pentingnya waktu yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada kita semua,” tutur Cipto Sabdo Prabowo.
Berhubung waktu pelaksanaan lomba Inovasi Iptek Pemuda Indonesia berdekatan dengan Hari Sumpah Pemuda, para finalis diberi kesempatan untuk mengisi serangkaian acara Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-86 di Kantor Kemenpora pada tanggal 24 Oktober 2014. Pada acara HSP ke-86 yang diselenggarakan di Kantor Kemenpora, para finalis membacakan Deklarasi Pemuda Inovasi IPTEK 2014 yang ditandatangani oleh 30 finalis secara langsung. Deklarasi ini sebagai bentuk semangat yang membara dan tekad yang kuat bagi para Pemuda Inovasi IPTEK.
Isi dari Deklarasi Pemuda Inovasi IPTEK 2014 untuk menuju Indonesia yang lebih baik, para Pemuda Inovasi dengan berlatarbelakang pada UU RI No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, untuk lebih meningkatakan peran aktif Pemuda Inovasi di segala bidang pembangunan dan berkomitmen sebagai motor penggerak pembangunan. Para Pemuda Inovasi IPTEK 20014 bertekad memperkokoh sikap kebangsaan pemuda untuk kejayaan dan keutuhan NKRI, meningkatkan kreatifitas, menggali potensi, menginspirasi di kalangan pemuda dan menumbuhkan spirit kebangsaan serta mengoptimalisasikan potensi strategis indonesia untuk mempu berdaya saingan.
Serangkaian acara berjalan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti. HSP yang diselenggarakan di depan kantor Kemenpora dihadiri oleh Mantan Kemenpora yaitu Bapak Roy Suryo, dibuka oleh Sesmenpora Alfitra Salam yang didampingi Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti. Acara ini mengawali rangkaian kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang puncaknya dilaksanakan di halaman Candi Prambanan, Yogyakarta hari Selasa 28 Oktober. Hadir pula mantan Menpora Roy Suryo dan istrinya, Ismarindayani.
Pada sambutannya Sesmenpora Alfitra Salam menyampaikan bahwa panitia sukarela yang dibentuk Deputi I ini menurutnya luar biasa, hanya persiapan waktu dua hari bisa menyelenggarakan acara ini. Semangat inilah yang harus kita apresiasi sebagai bentuk semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda. "Meski posisi Menpora saat ini dalam masa transisi, tapi saya salut dengan semangat yang ditunjukkan oleh panitia. Ini menunjukkan semangat Sumpah Pemuda yang sesungguhnya. Saya harap hingga acara puncak nanti, semua persiapan berjalan sukses," kata Alfitra.
Rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 semalam berjalan cukup meriah. Bebeberapa acara seperti pertunjukkan tari Nusantara yang dipersembahkan oleh mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) membuat acara semakin ramai ditambah lagi dengan pertunjukkan wayang orang dan penganugrahan inovasi IPTEK pemuda.
"Rangkaian acara HSP di kantor ini sebagai salah satu bentuk peringatan sebelum acara puncak di Yogyakarta nanti. Semangat pemuda inilah yang merupakan catatan penting yang harus dipahami oleh masyarakat, khususnya para pemuda," kata Yuni Poerwanti selaku Ketua Pelaksana HSP. (Widodo & Cipto Sabdo Prabowo)