Dalam upaya pembentukan generasi muda yang cinta tanah air dan menjunjung tinggi harkat serta martabat bangsa Indonesia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat melalui Kepala Staf Angkatan Darat memberikan kesempatan kepada 2000 mahasiswa di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Bela Negara.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan terutama kepada mahasiswa untuk mengerti masalah yang diderita bangsa ini, serta menjelaskan betapa pentingnya posisi mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.
Kegiatan Pelatihan Bela Negara ini serentak dilaksanakan pada tanggal 20—24 Oktober 2014. Kegiatan berlokasi di beberapa tempat yang berbeda di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Universitas Negeri Yogyakarta mengirimkan 42 perwakilan mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan untuk mengikuti acara yang bertempatkan di Batalyon 403 yang berada di Jl. Kaliurang KM 6,5 Sleman, Yogyakarta.
Memasuki lingkungan Batalyon 403, semua mahasiswa melakukan pengecekan kesehatan. Ini sangat penting bagi seorang tentara melakukan cek kesehatan unutk mengatasi human eror saat berlatih atau keadaan siaga perang. Begitu banyak materi yang disampaikan dalam acara ini, termasuk beberapa hal terkait dengan proxy war, pengetahuan bela Negara dan cinta tanah air, landasan kebangsaan, serta pentingnya kecintaan kepada negara kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, para peserta pelatihan juga diberikan materi yang berkaitan dengan softskill seperti jalan peta, caraka malam, dan yang paling menarik ialah para peserta dilatih menembak menggunakan senjata tipe SS-1, dengan modal 5 peluru kaliber 5,56 x 45mm, para mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan menembak ini.
Eka Puspasari, mahasiswa dari Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta mengaku sangat senang mendapat pengalaman berharga dapat mengarahkan senjata laras panjang ini untuk dapat mengenai sasaran. “Saya sangat senang dengan acara ini, terutama acara pengenalan menembak. Ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya, kalau tidak ikut acara ini tidak akan pernah saya menembak dengan menggunakan senjata yang asli.”
Total peserta yang mengikuti pelatihan bela negara di Batalyon Yonif 403 Yogyakarta berjumlah 100 orang yang terdiri dari 4 perguruan tinggi yaitu UNY, UMY, ISI, serta UGM. Acara ini sukses membawa para peserta untuk terus mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semoga acara ini terus dapat terlaksana setiap tahunnya sehingga dapat memberikan semangat baru bagi para mahasiswa sebagai kader bela negara yang akan menjadi pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. (adit/eka)