Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

DUA PENELITI UNY BERHASIL UBAH MINYAK JELANTAH JADI BAHAN BAKAR BIODISEL

$
0
0

Para peneliti UNY yaitu Prof. Dr. Sri Atun dari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA dan Tiwan, M.T. dari Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT berhasil mengubah minyak jelantah menjadi campuran bahan bakar biodisel pada kendaraan. Acara peluncuran ujicoba penggunaan bahan bakar campuran biodiesel pada kendaraan dilaksanakan belum lama ini di halaman Rektorat UNY.

Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, Ed.D., Prof. Dr. Sri Atun, Sekretaris  Prodi Jurdik Kimia Dr. Eli Rohaeti, Kepala Divisi Pemberdayaan dan Advokasi Paluma Nusantara, Siti Mulyani, perwakilan dari USAID, pemerintah daerah kabupaten Sleman dan Yogyakarta, kelompok bank sampah dan PKK, PKL sekitar Malioboro, dll.

Kendaraan yang dipakai uji coba adalah 10 mobil angkot jurusan Jogja–Kaliurang yang tergabung dalam KSU Ngandel untuk mengangkut mahasiswa FMIPA yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa KSI-MIST ke Parangtritis yang akan menyelenggarakan acara di sana.

Dalam sambutannya, Wardan Suyanto mengatakan bahwa sebenarnya beberapa tahun yang lalu mahasiswa Jurdik Teknik Otomotif telah meneliti dan hasilnya baik. “Tapi hanya digunakan untuk disel satu silinder dan tidak digunakan untuk transportasi. Kami banyak melakukan penelitian tapi tindak lanjutnya kurang. Jadi, kegiatan ini bagus karena ada tindak lanjutnya. Yang lebih penting lagi adalah tentang penyediaan bahan minyak jelantah dengan baik. Sehingga perlu dikembangkan manajemennya supaya minyak jelantah bisa dikumpulkan sebanyak-banyaknya.”

“Walaupun penemuan ini sudah dalam taraf uji coba, tapi masih perlu dikembangkan terus. Misalnya bagaimana efeknya terhadap mesin, dll. Tapi sekilas tadi terlihat gas buangnya cukup bersih atau asapnya berkurang serta baunya tidak menyengat sehingga mengurangi polusi,” terangnya.

Sementara itu Siti Mulyani mengungkapkan bahwa meningkatnya suhu bumi disebabkan oleh peningkatan konsentrasi polutan di udara yang menimbulkan efek rumah kaca. Paluma Nusantara sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat bekerjasama dengan Indonesia Clean Energy Development (ICED) – USAID menyelenggarakan Program Pengembangan Bahan Bakar Biodisel untuk Transportasi Bersih dengan Memanfaatkan Minyak Goreng Bekas atau Jelantah (Pilot Project Angkutan Lokal Massal di Yogyakarta).

“Sejak awal Paluma Nusantara  melibatkan stakeholder seperti UNY sebagai institusi peneliti, PKL Malioboro, dll. Hal ini dilakukan dengan harapan akan banyak institusi yang ikut bertanggung jawab dalam mengawal keberlanjutan program,” lanjut Siti.  (witono)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles