Transportasi merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia karena menyediakan aspek untuk mobiliti dalam hal bisnis maupun sosial sehingga sebagai bangsa maju sudah selayaknya memberikan perhatian yang besar terhadap pengembanga sistem transportasi. Alasan tersebutlah yang menjadi dasar penyelenggaraan Studium General Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY (22/9/2014). Dalam agenda ini dihadirkan 3 pembicara utama dari Korea. Mereka adalah Dekan Graduate School of Intelligent Transport Systems, Prof. Young Tae Oh, Prof. Choul-Ki Lee dari Department of Transportation Systems Engineering, Ajou University serta Mr. Seong-Yoen Kim from Korea Transportation System Authority (KOTSA).
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta dalam pidato pembukaannya mengucapkan bahwa bangsa Korea telah menunjukkan dominasi yang luar biasa dalam bidang teknologi. “Produk-produk dari Korea sudah banyak diminati oleh pasar internasional, berbagai produk yang digunakan masyarakat di Indonesia pun sebagian besar buatan Korea,” katanya.
“Saya rasa tepat bagi Fakultas Teknik UNY bekerjasama dengan pihak Ajou University serta KOTSA dalam bidang akademik untuk memajukan kualitas pendidikan dan penilitian yang pada akhirnya mampu bersinergi untuk memberikan kontribusi nyata pada masalah-masalah transportasi di negeri ini,” imbuhnya.
Prof. Young Tae Oh dalam paparannya yang berjudul “Korean Experiences in Strategic Issues on Transport Sector” menjelaskan kebijakan terbaru Korea dalam bidang transportasi tentang penguraian kepadatan di daerah urban dengan menambah jalan serta pembangunan infrastruktur lainnya dalam mengurani kepadatan daerah metropolitan. “Salah satu fokusnya adalah pengembangan jalur perkeretaapian yang moderen, cepat serta mampu menjangkau hampir seluruh plosok negeri,” paparnya.
“Selain kereta api, sistem bus juga terus dikembangkan sehingga penguatan dan pembaharuan transportasi umum terus digalakkan di Korea,” imbuhnya.
Sementara itu Mr. Seong Yeon Kim memaparkan mengenai kebijakan Vehicle Inseption dari Korea untuk terus mengecek kendaraan pribadi secara berkala dan sistematis. “Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh kendaraan yang akan beroperasi di jalan memenuhi standar yang telah ditetapkan baik pada emisi maupun tingkat kebisingannya,” imbuhnya.
Pada sesi terakhir, Prof. Choul-Ki Lee menjelaskan tentang inovasi terbaru pada sistem transportasi dengan memanfaatkan teknolgi informasi yang dinamai Intelligent Transport System (ITS).
Dengan sistem ini tiap kendaraan yang ada di jalan mampu “berkomunikasi” satu dengan lainnya. Integrasi antarsistem informasi dan teknologi komunikasi dengan infrastruktur transportasi, kendaraan dan pengguna jalan.
“Mengintegrasikan pengguna jalan, sistem transportasi, dan kendaraan melalui sistem informasi dan teknologi komunikasi serta membantu sistem transportasi secara keseluruhan untuk bekerja secara efektif dan efisien,” beber Prof. Lee.
Pengorganisasian ITS di negara-negara maju dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah, kepolisian, operator transportasi, dan kalangan industri. Selain masalah kebijakan, industri-industri terkait mendukung dari segi riset dan pengembangan teknologi. Kalangan indurstri yang terkait umumnya dari industri otomotif, elektronika, komputer, telekomunikasi, penerbangan, perhubungan, dan jalan tol. Karena itu, ITS menjadi primadona dan dianggap sebagai masa depan transportasi. (hryo)