Guru-guru dari sekolah mitra Universitas Negeri Yogyakarta mengikuti Pelatihan Praktik yang Baik- Modul 2 dalam Pembelajaran dan Manajemen Sekolah bagi Sekolah Mitra LPTK dari tanggal 19--22 September 2014. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu Hotel UNY untuk pelatihan guru SMP dan Wisma MM UGM untuk pelatihan Guru SD. Program USAID PRIORITAS ini juga melibatkan dosen-dosen di UNY sebagai fasilitator.
Pelatihan kali ini menggunakan materi/Modul 2 yang dikembangkan USSAID PRIORITAS bersama dosen dari UNY. Materi pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pemahaman dan mendorong para guru untuk mengaplikasikan kurikulum 2013 di sekolah masing-masing.
Drs. Suyatno Kasi Kurkulum Bidang SMP Dikdas Kabupaten Bantul turut mengikuti kegiatan ini. “Program ini sesuai bagi guru yang menemui kesulitan dalam menerapkan kurikulum 2013,” ungkapnya.
“Dari RPP, pelaksanaan, dan evaluasi, pelatihan pembelajaran seperti ini akan kami sampaikan pada instruktur nasional sehingga pelatihan tidak hanya berupa ceramah, tetapi praktik. Di pelatihan ini juga ada Rencana Tindak Lanjut (RTL), harapannya pembelajaran seperti ini dapat diterapkan di sekolah yang bukan mitra dan ada instruktur yang memberikan pelatihan bagi guru di sekolah lain,” tambah Drs. Suyatno.
Ia juga mengutarakan kendala selama ini adalah guru masih mengajar dengan metode ceramah, dan alasan kenapa mereka belum menerapkan pembelajaransesuai dengan kurikulum 2013 adalah karena bukunya belum ada. Begitu juga kaitannya dengan referensi bacaan, di mana guru belum sepenuhnya memanfaatkan referensi di perpustakaan sekolah sebagai sarana belajar bagi siswa.
Sementara itu, Afifudin, M.Sc., Ph.D., Teacher Training Insitute Development Specialist dari USAID PRIORITAS menerangkan tanggapan dari para guru peserta pelatihan. “Dari respon beberapa guru, pelatihan ini dirasakan sangat praktis, aplikatif dibandingkan pelatihan yang lain karena bisa langsung praktik sehingga punya gambaran bagaimana menerapkannya di sekolah. Terlebih, guru mengajar dengan menggunakan pendekatan scientific,” terangnya.
Di sekolah, fasilitator mendampingi para guru dalam mengimplementasikan pembelajaran sesuai pelatihan yang telah diberikan. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini adalah pelatihan manajemen berbasis sekolah sehingga pembelajaran yang efektif dapat ditunjang dengan manajemen sekolah yang baik. (yuliana)