Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

PESERTA SM3T DIAJARI MAKAN ULAR

$
0
0

Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran untuk melaksanakan program SM3T, dilakukan kegiatan prakondisi oleh Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Akademi Angkatan Udara Adisutjipto Yogyakarta untuk membekali kesiapan peserta sekaligus sebagai seleksi kesiapan fisik dan mental. Materi yang diberikan di antaranya manajemen sekolah, pembelajaran pada kondisi khusus, posdaya, kepramukaan, P3K, UKS, pembinaan mental, survival, kedisiplinan, pendekatan sosial kemasyarakatan, wawasan kebangsaan, bela negara, dan sebagainya.

Pada Sabtu, 23 Agustus 2014, lebih dari 200 orang peserta SM3T UNY mendapat pembelajaran survival dan pembinaan mental di Candi Abang, Berbah, Sleman. Pembinaan mental ini dimaksudkan untuk membangun karakter para peserta agar memiliki karakter tangguh dan peduli terhadap sesama serta memiliki jiwa survival dan tidak mudah menghadapi persoalan hidup di daerah sasaran.

Kegiatan yang dilakukan adalah membaca kompas dan praktik survival. Pada praktik survival di Candi Abang, para peserta diajari cara bertahan hidup dengan memakan apa yang ada di sekitarnya termasuk cara menaklukkan dan memasak ular sebagai santapan bila tidak ada makanan lain di sekitarnya. Salah satu pengasuh dari TNI AU, Wahyu D, mengatakan bahwa apabila ada ular melintas jangan sekali-kali kita bergerak karena hal itu akan memancing perhatian ular, cukup diam saja dan ular akan berlalu.

“Untuk menaklukkan ular, cukup pegang buntutnya lalu diangkat,” kata Wahyu. “Tetapi usahakan kepala ular tetap di tanah agar kalian tidak tergigit.” Wahyu juga mengajarkan cara menyembelih ular. Hal yang harus diingat adalah mengiris kepala ular dengan jarak sekitar 10-15 sentimeter dari ujungnya, karena bisa ular terdapat pada area tersebut. Kepala ular yang telah terpotong jangan dibuang tetapi dikumpulkan untuk dibakar.

Makan siang peserta pada hari itu adalah sate daging ular dengan bumbu kecap. Salah satu peserta, Ika Novita Fitriana yang akan ditempatkan di Raja Ampat Papua mengaku baru pertama kali mencicipi daging ular bakar. Menurut alumni Prodi Pendidikan Sejarah tersebut daging ular bakar tersebut rasanya mirip daging ayam. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles