Berbagai cara dilakukan untuk memulihkan kesegaran, kesehatan, dan kekencangan mata. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pupuhan. Pupuhan dilakukan dengan cara meneteskan ekstrak rempah-rempah tertentu pada kedua organ mata. Tradisi pupuhan ini dilakukan oleh perempuan pasca melahirkan pada waktu pagi hari setelah mandi. Salah satu desa yang masih melestarikan tradisi pupuhan adalah Desa Gunung Sari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
Masyarakat Desa Gunung Sari percaya bahwa perempuan pasca melahirkan yang tidak melakukan pupuh akan mengalami gangguan mata berair saat usia memasuki 40 tahun, dan mempercepat gejala hipermetropi. Ramuan pupuh dibuat secara individual oleh orang tua atau kerabat dekat perempuan yang akan melakukan pupuh, dan ramuan pupuh digunakan secara langsung sesaat setelah ramuan dibuat.
Berdasarkan fakta tersebut, mahasiswa FMIPA UNY yaitu Maftu Khatun, Rifa Hidayatun, Shinta Kartika Dewi, dan Briliana Suryani K membuat penelitian dengan judul “Identifikasi Rempah-rempah Penyusun Ramuan Pupuh di Desa Gunung Sari dan Pengaruhnya Terhadap Mata”.
Maftu Khatun menerangkan bahwa sampai saat ini belum ada referensi dari buku, artikel ilmiah, jurnal, e-book, ataupun laporan penelitian yang mengemukakan daftar rempah-rempah yang digunakan dalam ramuan pupuh. Rempah penyusun dan takaran yang digunakan dalam ramuan pupuh mungkin berbeda tergantung individu pembuat meskipun bahan dasar ramuan sama.
“Hal ini mendorong kami untuk mengidentifikasi rempah-rempah penyusun ramuan pupuh di Desa Gunung Sari, serta menjawab persoalan apakah komposisi rempah yang digunakan oleh setiap individu berbeda, dan rempah apakah yang pasti digunakan dalam ramuan pupuh. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui fungsi dari masing-masing rempah penyusun ramuan pupuh, serta mengetahui pengaruh pupuh terhadap kesehatan mata,” katanya.
Objek populasi dalam penelitian adalah perempuan Desa Gunung Sari yang berumur antara 25 sampai 80 tahun. Penelitian dilakukan dengan memilih masing- masing 20 orang perempuan di lima dusun Desa Gunung Sari. (witono)