Usia dini adalah the golden age, sehingga usia tersebut dianggap sebagai usia penentu perkembangan usia berikutnya. Para guru TK dalam hal ini harus profesional dan mampu melihat potensi setiap anak didiknya. Fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa banyak praktik pembelajaran yang dilakukan guru tidak profesional yang mengakibatkan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini tidak efektif. Oleh karena itu, asesmen terhadap perkembangan anak di TK sangatlah penting artinya bagi optimalisasi perkembangan anak karena akan diperoleh berbagai informasi tentang anak. Demikian paparan Dr. Utsman dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar di Aula PPs UNY pada Senin (18/2/2013).
Doktor ke-160 di PPs UNY dan doktor ke-105 di Prodi PEP tersebut berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Instrumen Asesmen Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak” di hadapan dewan penguji yang diketuai Wardan Suyanto, Ed.D. dan beranggotakan Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (Sekretaris), Prof. Dr. Siti Partini Suardiman (Promotor I). Fx. Sudarsono, Ph.D. (Promotor II), Prof. Suyata, Ph.D. (Penguji I), dan Prof. Dr. Endang Ekowarni (Penguji II) dengan hasil Memuaskan.
Dosen FIP Universitas Negeri Semarang tersebut memaparkan tujuan penelitiannya meliputi dua hal yaitu mendeskripsikan model instrumen asesmen yang digunakan oleh guru untuk mendeteksi pencapaian perkembangan anak usia dini pada Taman Kanak-kanak di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah dan mengembangkan instrumen asesmen pencapaian perkembangan kognitif, bahasa, sosial emosional, dan fisik motorik anak usia dini di TK yang memenuhi kreteria valid, reliabel, dan tepat guna mendeteksi pencapaian perkembangan anak usia dini di TK.
Pendekatan yang dipergunakan sebagai kajian penelitian ini menggunakan model Research and Development dari Plomp yang terdiri atas lima fase yaitu: fase investigasi, desain, realisasi, tes, dan implementasi.Model ini digunakan karena setiap fase pengembangan selalu diikuti dengan implementasi sehingga fase implementasi dari model tersebut tidak perlu lagi dilaksanakan dalam penelitian ini.
Lebih lanjut Utsman menjelaskan bahwa penelitiannya menunjukkan kalau model instrumen asesmen di TK ada tiga macam, yaitu model instrumen asesmen pencapaian perkembangan anak berbasis kompetensi, berbasis perkembangan anak, dan berbasis ujian akhir semester. Instrumen Asesmen Pencapaian Perkembangnan Anak Usia Dini (AP-PAUD) di TK yang dikembangkan menunjukkan bahwa semua konstruksi instrumen asesmen pada dimensi perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan fisik motorik anak usia dini di TK dinyatakan valid, dan reliabel, serta memenuhi kreteria goodness of fit, sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen yang dikembangkan sesuai atau tepat untuk mendeteksi pencapaian perkembangan kognitif, bahasa, sosial, dan fisik motorik anak usia dini di TK. (Sinta)