Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

FE LULUSKAN S1 DAN D3 TERCEPAT DI UNY

$
0
0

Sebanyak 316 lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali diwisuda pada Sabtu (31/8/2013) lalu. Pada Jumat malam sebelumnya, tak kurang dari 900 hadirin yang terdiri dari para lulusan beserta para orang tua/wali memadati halaman barat FE demi acara Pelepasan Wisuda Periode Agustus 2013. Turut hadir dalam acara tersebut, jajaran dekanat, senat, kajur, dan koprodi, serta kabag dan kasubbag di lingkungan FE. Acara tersebut juga dimeriahkan oleh pertunjukkan tari yang dibawakan mahasiswa FBS dengan menampilkan penggalan kisah Ramayana.

Dalam laporannya, Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd., menuturkan bahwa periode kali ini merupakan periode dengan jumlah lulusan terbanyak dengan 316 orang. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 108 lulusan di antaranya berpredikat cumlaude, yang merupakan jumlah terbanyak dari ketujuh fakultas di UNY,” ungkapnya.

Lulusan tercepat S1 dan D3 diraih oleh para lulusan FE, dengan predikat cumlaude. Ferdiana Putri Dewi, S.Pd. dari S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 9 bulan dengan raihan IPK 3,67. Sementara Wisnu Aditya Pramodawardana, A.Md. hanya memerlukan waktu 2 tahun 9 bulan untuk mendapatkan gelar diplomanya. Selain itu, Malinda Dwi Aprilianne, A.Md. juga menjadi peraih IPK tertinggi untuk jenjang diploma dengan raihan 3,85.

Dalam sambutannya mewakili para alumni, Malinda yang kini meneruskan ke jenjang S1 memberikan semangat kepada teman-temannya, “Pada hakikatnya, kebahagiaan kita adalah juga kebahagiaan terbesar orang tua, karena kita telah berhasil menyelesaikan amanah yang diberikan. Hari ini bukan akhir, tapi justru awal perjuangan untuk berkontribusi aktif di masyarakat. Orang yang hebat di sisi Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesama.”

Sementara Prambudi, wakil dari orang tua/wali, menuturkan dalam sambutannya, “Sebagai orang tua, tentu kami ingin putra/putri yang tidak hanya cerdas, tapi juga sholih dan sholihah, berbakti kepada orang tua. Selain itu, mengutip lagu Indonesia Raya, bangunlah jiwanya terlebih dulu, baru bangun badannya,” ujar ayah dari Wisnu Aditya Pramodawardana ini.

Tak lupa, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. beserta Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M. yang merupakan wakil dari Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNY, menyerahkan para lulusan kepada orang tua masing-masing secara simbolis dengan melepas jaket almamater yang dipakai Wisnu Aditya Pramodawardana serta penyerahan replika kartu IKA kepada alumni. “Jadilah manusia wajib, yang menjadi tumpuan masyarakat dan keluarga, sehingga kehadiran kalian berkontribusi dan sangat diperlukan di tengah-tengah mereka,” tegas Sugiharsono.

Lulusan terbaik dari setiap prodi juga diberikan penghargaan yang disampaikan oleh setiap Koprodi kepada alumni yang bersangkutan. (fadhli)

Label Berita: 

KINTAN RAIH IPK TERTINGGI, YULIA AKTIVIS BERPRESTASI

$
0
0

Kintan Limiansi dari Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNY berhasil menjadi peserta wisuda periode Agustus 2013 dengan IPK tertinggi, baik di tingkat fakultas maupun universitas yaitu 3,90. Sementara Yulia Linguistika dinobatkan sebagai mahasiswa aktivis berprestasi tingkat fakultas. Hal tersebut terungkap dalam acara Pelepasan Wisudawan yang diselenggarakan oleh FMIPA UNY, baru-baru ini yang diikuti 317 calon wisudawan. Dari jumlah tersebut 94 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude, dan FMIPA adalah fakultas yang banyak cumlaude-nya dibanding fakultas lain.   

Kintan, warga Karangmojo Gunungkidul Yogyakarta ini pernah menjadi juara III Olimpiade Sains Nasional Pertamina 2012 untuk provinsi dan regional Yogyakarta untuk bidang biologi. Sementara itu, Yulia Linguistika dari Prodi Pendidikan Matematika yang akrab disapa Ling-Ling menjadi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas. Selama menjadi mahasiswa Yulia aktif di UKM Penelitian dan mengikuti kegiatan ilmiah di luar negeri.

Dalam sambutannya, Dekan FMIPA, Dr. Hartono menyampaikan secara keseluruhan selama tahun 2013 FMIPA telah meluluskan sebanyak 907 orang dengan masa studi rata-rata 4,4 tahun dengan IPK rata-rata 3,25. Khusus untuk periode ini, angkatan 2009 yang sudah lulus sebanyak 35%, yang berarti lulus kurang dari 4 tahun.

Pada bagian lain, Dekan mengatakan agar sebaiknya para lulusan melanjutkan studi S2, karena untuk menjadi tenaga pengajar di universitas syaratnya berpendidikan minimal S2. Pada tahun 2014 sudah dicanangkan oleh pemerintah apabila ada dosen yang belum S2 maka statusnya bisa dialihkan menjadi tenaga administrasi. (witono)

Label Berita: 

DIYAH GURU SM3T DI WOLOWARU NTT

$
0
0

“Jalan sepanjang seribu lima ratus meter harus ditempuh setiap hari untuk sampai ke madrasah tempat mengajar. Setiap berangkat ke madrasah harus melalui jalan menurun karena kos saya berada di lereng bukit, selanjutnya saya harus melewati jalan mendaki yang masih berupa tanah berbatu karena madrasah tersebut terletak di lereng bukit. Dibsini harus ikhlas mengabdi karena memang inilah keinginan saya sejak kecil untuk bisa merasakan kehidupan di luar pulau Jawa.”

Demikian ungkapan hati Diyah Panca Wati, tenaga pengajar SM3T yang ditempatkan di Madrasah Aliyah Al-Muttaqin Wolowaru, Ende, Nusa Tenggara Timur. Madrasah Aliyah Al-Muttaqin Wolowaru merupakan madrasah swasta yang didirikan oleh Yayasan Al-Muttaqin Wolowaru. Madrasah ini merupakan madrasah yang baru didirikan 4 tahun dan masih dalam tahap pembangunan. “Para murid saya harus menempuh jarak sekitar 8 km ke madrasah, setiap hari, selama tiga tahun,” kata Diyah. “Semangat murid-murid untuk memperoleh pendidikan yang lebih inilah yang mendorong saya rela ditempatkan disini.”

Madrasah Aliyah Al-Muttaqin Wolowaru terletak di dekat bukit dan jalan menuju ke madrasah hanyalah jalan setapak yang berbatu. Di sini air mahal harganya. Karena susah didapat, tak jarang air hujan ditampung di drum untuk keperluan semua warga madrasah. Toilet tidak berair dan untuk buang air harus menumpang ke rumah penduduk. Di madrasah ini setiap dhuhur selalu menjalankan ibadah sholat dhuhur bersama. Bila air tidak ada para murid sholat di mushola kampung yang dekat dengan madrasah dan saat ada air di madrasah bisa sholat di ruang kelas.

Fasilitas di madrasah belum lengkap karena hanya mengandalkan uang komite dari murid dan tak jarang gaji guru yang hanya Rp 300.000 per bulan pun sering terlambat berbulan-bulan karena menunggu uang komite dari murid. Hampir setiap minggu, Kepala Madrasah, Adrian Abdurahman, S.Pd.I., mengumpulkan murid untuk membayar uang komite tapi tetap saja banyak murid yang tidak membayar karena penghasilan orang tua mereka yang tidak tentu. Adrian Abdurahman mengatakan bahwa uang komite di madrasah ini sejumlah Rp 750.000 setahun.

Di sekolah ini, Diyah diberi tugas mengajar kelas X dengan mata pelajaran kimia dan biologi. Kelas X dibagi menjadi 2 ruang yaitu kelas XA dan XB. Ruang kelas X menggunakan aula yang hanya disekat dengan papan. “Sebenarnya, ruang kelas X tidak pantas dijadikan ruang kelas karena kondisi ruangan ini sangatlah memprihatinkan” kata Diyah. “Ruang kelas tidak mempunyai jendela dan pintu, meja murid sumbangan dari MTs Negeri Wolowaru sudah rusak dan atap kelas berlubang. Tidak jarang saat hujan murid harus menggeser meja mereka agar tidak kena air hujan.”

Sebagian besar guru di madrasah ini menggunakan metode ceramah, tidak adanya buku penunjang yang mengakibatkan murid harus mencatat semua materi dan selanjutnya guru menerangkan materi tersebut. Menurut warga Gergunung Klaten Utara tersebut, antusias murid saat digunakan metode selain ceramah sangatlah bagus. “Mereka lebih aktif dalam pembelajaran terutama saat saya menggunakan metode diskusi kelompok dan diskusi kelas” kata Diyah. “Bahkan saat saya melakukan demontrasi tentang materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, mereka antusias sekali.”

Ketika para murid melakukan praktikum Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, alumni Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY tersebut melihat kebahagiaan mereka kala mendapatkan pengalaman baru. Para murid bisa mengetahui secara nyata bahwa larutan bisa menghantarkan arus listrik dan ada yang tidak dengan melihat tanda di lampu dan elektroda.

Selain mengajar, di sini Diyah mendapat pengalaman baru yang mengajarkan tentang arti kehidupan dan pentingnya kebersamaan. “Saya bisa merasakan menjadi pekerja bangunan seperti angkat pasir, angkat batu, gali tanah dengan linggis dan cangkul” kata Diyah. “Ini merupakan pengalaman yang luar biasa bagi saya dan tidak akan saya lupakan.”

Menurutnya, berada di lingkungan madrasah ini haruslah bermental baja. Tidak ada kata mengeluh dan capek. Semua harus dilakukan dengan ikhlas tanpa pamrih demi madrasah tercinta. Sederhana itu indah bila kita saling berbagi, menerima, sabar, dan ikhlas menjalaninya. Dalam keterbatasan pasti ada jalan. (dedy)

Label Berita: 

SENSOR DETEKSI JARAK PANDANG

$
0
0

Televisi telah menjadi bagian dari kehidupan keseharian masyarakat Indonesia. Tetapi perilaku masyarakat di Indonesia yang menonton televisi dan tidak memerdulikan posisi mereka menonton televisi, dapat membahayakan kondisi kesehatan mata. Dalam menonton televise, anak-anak atau orang dewasa saat ini tidak memperhatikan jarak tonton dan sudut tonton televisi.

Menonton televisi dengan jarak yang dekat dapat berakibat buruk terhadap kesehatan mata seperti rabun jauh (miopi) dan menonton televisi dengan posisi pandangan terlalu menghadap ke atas atau lebih dari 25 derajat akan mempercepat terjadinya kerusakan pada otot leher. Sementara jarak sudut yang ideal menonton televisi adalah 0 hingga 25 derajat. Jika lebih 25 derajat, otot leher akan tegang dan dapat mengakibatkan aliran darah ke otak menjadi kurang lancar dan mengakibatkan kepala pusing dan nyeri tekuk pada leher. Bila dilakukan berulang-ulang bisa mengakibatkan sakit migran dan pusing kepala.

Menonton televisi dengan jarak kurang dari 5 kali diagonal televisi dapat berakibat buruk terhadap kesehatan lensa mata seperti rabun jauh, luka fotokimia, dan astigmatisme. Kerusakan pada lensa mata diakibatkan sinar biru yang dipancarkan oleh televisi. Oleh karena itu, lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Arif Purnomo, Catur Edi Widodo, Roy Fernando,  M. Iqbal, dan Yossi Apriyanto yang tergabung dalam tim PKM KC UNY membuat sebuah alat Smart Sensor Television yaitu alat pendeteksi jarak pandang televisi otomatis sebagai upaya menjaga kesehatan mata saat menonton televisi.

Dalam menonton televisi, kata Arif Purnomo, terdapat beberapa aturan yang harus ditaati agar efek buruk sinar biru televisi tidak menghampiri kita. Salah satunya adalah jarak layar monitor televisi ke mata harus mengikuti perhitungan standar yang berlaku. “Jika aturan jarak tersebut dilanggar, kesehatan mata bisa terancam” kata Arif Purnomo. “Jika bermain game, sebaiknya jangan di rental karena layar televisinya besar tetapi jaraknya kurang dari 1 meter.”

Menurutnya, untuk televisi 14 inchi jarak optimal untuk menonton adalah 1,78 meter, televisi 17 inchi sejauh 2,16 meter, televisi 20 inchi sejauh 2,54 meter, televisi 21 inchi sejauh 2,67 meter, televisi 29 inchi  sejauh 3,67 meter, televisi 32 inchi sejauh 4,07 meter, dan televisi 50 inchi sejauh 6,35 meter. Sementara Catur Edi Widodo menjelaskan bahwa alat ini memiliki 3 peringatan dini yaitu indikator LCD, Indikator LED, dan indikator bunyi buzzer untuk mengetahui seberapa jarak aman kita menonton televisi.

Cara kerjanya yaitu berdasarkan input jarak yang diterima ketika seseorang menonton televisi dengan reverensi jarak 5 kali diagonal televisi. Apabila jarak pengguna di atas reverensi, alarm tidak akan bunyi; namun jika jarak pengguna kurang dari reverensi, indikator LED akan menyala dan alarm akan berbunyi yang menandakan bahwa pengguna harus segera menjauh dari depan televisi sampai jaraknya sesuai.

Roy Fernando menambahkan bahwa alat ini terdiri dari berbagai bagian penting di antaranya adalah unit sensor yang menggunakan sensor Pyroelectric Infrared (PIR) sebagai pendeteksi jarak aman seseorang yang sedang berada di depan televisi. Selanjutnya sinyal yang dihasilkan oleh sensor PIR akan diproses oleh mikrokontroler yang akan memberikan output pada indicator lampu LED dan akan membangkitkan suara pada buzzer. Kreativitas mahasiswa ini berhasil lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXIV tahun 2013 yang akan dilaksanakan di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, 9—13 September 2013. (dedy)

Label Berita: 

PEMAHAMAN ANTARBUDAYA: DARI NEGERI GAJAH PUTIH KE ZAMRUD KHATULISTIWA

$
0
0

Tiga puluh mahasiswa dari Chiang Mai University (CMU), Thailand yang tengah menjalani ASEAN Familiarization Program di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berkesempatan untuk belajar budaya Indonesia yaitu angklung, gamelan, dan pencak silat pada Senin (2/9/2013). Kegiatan pemahaman budaya yang juga diselingi dengan diskusi antarmahasiswa tersebut digelar di empat tempat yaitu Studio Musik dan Laboratorium Karawitan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Hall Beladiri di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), serta Student Center.

Dalam workshop musik tradisional, ketigapuluh mahasiswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama dengan sangat antusias belajar bermain angklung dengan Dra. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd., dosen Seni Musik FBS UNY. Dengan memainkan angklung sesuai nada yang telah dibagikan, para mahasiswa CMU menyatukan nada-nada tersebut secara bersama-sama.  Meskipun pada awalnya terlihat canggung, akhirnya mereka mampu  memainkan sebuah lagu rakyat dari Papua, “Yamko Rambe Yamko” dengan apik. Keceriaan terpancar dari wajah mereka saat berhasil menguasai musik tradisional dari Jawa Barat tersebut hanya dalam waktu kurang lebih satu jam. Dengan penuh semangat mereka terus berlatih, tangan kiri memegang simpul atas dan tangan kanan pada bagian bawah angklung, disaksikan oleh tiga dosen pendamping mereka yaitu Sakorn Ruanklai, Pantinee Nestsupaluk, dan Hesti Aryani.

Sementara itu, kelompok kedua dipandu oleh Drs. Bambang Suharjana, M.Sn., dosen Seni Karawitan FBS UNY. Para mahasiswa silih berganti memainkan seperangkat gamelan dengan dibantu oleh para mahasiswa yang bertugas sebagai tutor. Mereka juga sangat antusias dalam menghafalkan nama-nama alat musik tradional Jawa tersebut yang terdiri dari gambang, kenong, saron, demung, dan bonang. Akhirnya, setelah beberapa kali berlatih, mereka dapat secara lancar dan selaras memainkan sebuah rangkaian nada singkat.

Setelah mengikuti dua workshop alat musik tradisional, para mahasiswa CMU kemudian diajak untuk mengunjungi Student Center guna berdiskusi dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UNY dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UNY. Dalam diskusi tersebut, kedua pihak saling berbagi dan berusaha mengenal satu sama lain dalam sesi tanya jawab. Dua mahasiswa perwakilan CMU juga memperkenalkan kegiatan orientasi mahasiswa yang dikenal dengan nama Rub Norng Khueng Doi. Dalam kegiatan ini, rasa kebersamaan dan falsafah “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” diajarkan kepada para mahasiswa baru di CMU.

Kegiatan pada hari itu diakhiri dengan workshop pencak silat yang diampu oleh Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes., dosen Pendidikan Kepelatihan FIK. Sebelum memulai latihan, secara sekilas beliau memperkenalkan pencak silat kepada seluruh peserta sebagai seni beladiri khas Indonesia yang menggabungkan olahraga, beladiri, seni, dan kerohanian. Setelah itu, mereka satu-persatu diajak memperagakan beberapa gerakan dasar pencak silat, diselingi unjuk beladiri secara berpasangan. Walaupun lelah setelah hampir seharian mengikuti beragam aktivitas, para mahasiswa CMU tersebut tetap bersemangat mengikuti sesi terakhir ini. Bahkan, karena ketertarikannya akan pencak silat, salah seorang mahasiswa menyatakan bahwa sekembalinya ke Thailand nanti, dia akan mencari salah satu perguruan pencak silat di sana untuk mendalami seni beladiri ini lebih jauh lagi. (ana/tw)

Label Berita: 

SUNARTA PEGAWAI FE UNY LULUS TERCEPAT S2 UNY

$
0
0

Sebuah prestasi yang cukup menggembirakan bahwa dalam wisuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) periode Agustus 2013 lalu, Sunarta, M.M., M.Pd., Pegawai Negeri Sipil (PNS) Fakultas Ekonomi UNY tercatat sebagai lulusan tercepat pada jenjang Magister (S2) Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana (PPs) UNY dengan masa studi 1 tahun 8 bulan serta meraih IPK 3,87 (cumlaude). Prestasi yang sama juga pernah diraih pada waktu menempuh Magister Manajemen di UII Yogyakarta pada tahun 2002 yang dicapai hanya dalam waktu 20 bulan dengan IPK 3,78. Saat menempuh kuliah di PPs UNY, Sunarta mengangkat judul penelitian mengenai “Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif, Budaya Kerja, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Universitas Negeri Yogyakarta”.

Menurut Sunarta, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, (2) pengaruh budaya kerja terhadap kinerja pegawai, (3) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, dan (4) pengaruh secara bersama-sama kepemimpinan, budaya kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitiannya, ada beberapa saran yang diajukan yaitu sebagai berikut. Pertama, kepemimpinan partisipatif merupakan faktor yang paling tinggi pengaruhnya terhadap kinerja pegawai, sehingga para pemimpin dalam proses pembuatan keputusan perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang cocok dengan kondisi para pegawai. Kedua, budaya kerja sebagai perekat antar pegawai perlu dijaga, dikembangkan, dan diperkuat melalui praktik kepemimpinan agar dapat meningkatkan kinerjanya. Ketiga, motivasi kerja pegawai masih perlu ditingkatkan agar kinerjanya juga bisa ditingkatkan. Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai kejujuran, kesantunan, kesopanan, kejujuran, dan tanggungjawab dalam bekerja.

Sunarta merupakan sosok yang gigih dalam menuntut ilmu yang memang sudah terlihat sejak di bangku SMP. Pada waktu masih SMP tahun 1981 di Panggang Gunungkidul, jarak yang harus ditempuh dari rumah ke sekolah kurang lebih 22 km pulang pergi. Aktivitas ini dijalaninya dengan sabar dan tekun. Ketika menempuh SMA, Sunarta juga menjalaninya dengan penuh penderitaan. Sebagai anak seorang petani dengan penghasilan pas-pasan dengan 5 saudara, pada tahun 1987 ia nekat melanjutkan sekolah di SMEA Muhammadiyah II Yogyakarta demi mewujudkan cita-citanya.

“Selepas lulus dari SMEA, sebelum menjadi PNS di IKIP Yogyakarta (tahun 1990), saya juga pernah menjadi loper koran, tukang ketik skripsi/tesis, dan sebagai karyawan percetakan di daerah Demangan Yogyakarta,” ucap pria  suami dari Nur Wahyu Kurniasari dengan dua putri (Cici-Rahma) ini.

Saat ini pria yang tinggal di Sleman ini aktif di berbagai organisasi dan tulisan-tulisannya banyak mewarnai beberapa jurnal seperti Cakrawala Pendidikan, Informasi, Manajemen Pendidikan, Efisiensi, dan jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan PPs UNY. (Isti)

Label Berita: 

DIES NATALIS KE-48 FIS UNY: HADIRKAN SEMUT MERAH DALAM PEMBUKAAN

$
0
0

Pelepasan balon merah menandai dimulainya seluruh rangkaian acara dies natalis ke-48 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY). Pelepasan balon oleh dekan  tersebut juga mengawali upacara pembukaan dies yang diawali dengan senam massal untuk seluruh keluarga besar FIS UNY. Hadir dalam acara senam massal tersebut jajaran pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa, serta yang istimewa menghadirkan “semut merah” untuk memeriahkan acara. Dalam acara tersebut, panitia juga membagikan banyak doorprize. Sebanyak 91 buah doorprize menarik dibagikan, dengan doorprize utama sepeda gunung.

Dekan FIS UNY, Prof.  Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. memberikan kejutan dengan tampil bersama SMART BAND. Ajat mengambil posisi dalam grup band SMART Band, dengan menampilkan lagu “SELAMAT ULANG TAHUN” dari grup band Jamrud. Dalam sesi pembagian doorprize, Purwanto dan Tyas (PKL dari SMK Depok) mendapatkan hadiah utama berupa sepeda gunung. Senam massal diakhiri dengan penampilan SMART Band yang menampilkan beberapa lagu diikuti dengan joget bersama  oleh beberapa peserta senam yang didominasi  para mahasiswa.

Dalam acara tersebut, FIS UNY juga menghadirkan semut merah sebagai ikon OSPEK FIS UNY tahun 2013. Semut merah dipilih menjadi ikon FIS . Dalam sambutannya, Dekan FIS UNY mengatakan, “Semut merah mirip dengan FIS UNY. Semut merah melambangkan humanisme, dibuktikan dengan semut berkegiatan dengan berbondong-berbondong. Juga egaliter atau sama rasa. Semut dalam komunitasnya selalu sama rata dan sama rasa. Mereka membagikan makanannya kepada seluruh angggotanya. Selain itu, kritis. Hal ini dilambangkan dalam gigitan semut merah yang jika menggigit rasa perih dan panas akan kita rasakan. Yang terakhir merah, yang diartikan dengan berani. Dalam hal ini berani dalam konteks smart.

“SMART dalam konteks ini adalah logo atau motto FIS. SMART berarti: Semangat untuk Maju, Arif, Rasional, atas dasar Taqwa.” Ajat juga mengungkapan, “Semut merah yang dilambangkan oleh FIS UNY berarti dalam mengambil kebijakan harus berani tetapi tetap mempertimbangkan SMART itu tadi,” jelasnya. (sari)

Label Berita: 

PELEPASAN TIM PIMNAS UNY

$
0
0

Untuk menghadapi Pimnas, upaya yang dilakukan tidak hanya yang bersifat akademik namun juga perlu persiapan yang lain seperti fisik, moral, dan mental. Jangan sampai mentalnya down dalam menghadapi penonton yang mendukung tim lain. Semoga tim Pimnas UNY tahun ini dapat lebih meningkat prestasinya daripada tahun lalu yang berhasil sukses menempati peringkat 5 Pimnas.

Demikian kata Rektor  Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam pelepasan tim Pimnas UNY yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Jumat, 6 September 2013 yang dihadiri pula oleh pejabat di lingkungan UNY. Rektor juga berpesan pada keempat fakultas yang mewakili UNY mengikuti Pimnas yaitu FT, FIP, FE, dan FIK agar menjaga nama baik UNY pada saat berlomba. “Anda harus lebih komunikatif,” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. “Ikuti kata juri, konsentrasi, dan jaga kekompakan tim.”

Menurut koordinator Tim Pimnas UNY, Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd. kegiatan ini akan berlangsung sejak tanggal 9 hingga 11 September 2013 di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat di mana UNY mengirimkan 17 tim yang terdiri dari: tim PKMK 2 tim, PKMKC 9 tim, PKMPM 3 tim, dan PKMT 2 tim dengan jumlah peserta 63 orang mahasiswa, 13 dosen pembimbing, dan 18 official.

Pimnas atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, merupakan ajang kompetisi berskala nasional tempat para mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia unjuk kemampuan intelektual dan kreativitas dalam bentuk pembuatan PKM. Tim Pimnas UNY merupakan finalis yang lolos dari 171 proposal PKM yang didanai Dikti dari 800 proposal yang diajukan UNY. “Persiapan yang telah dilakukan tim Pimnas UNY, selain pelatihan, juga ada pembinaan dari fakultas dan inisiatif dari tim PKM itu sendiri” tutup Nurtanio. (dedy)

Label Berita: 

DEKANAT SAMBUT KEPULANGAN DUTA STUDENT EXCHANGE FBS

$
0
0

Sebelas duta Student Exchange FBS ke Naresuan University, Thailand disambut kepulangannya oleh jajaran Dekanat dan Kajur di lingkup FBS UNY. Acara penyambutan yang terlaksana pada Kamis (5/9/2013) pukul 13.00 WIB di Ruang Sidang PLA Lantai 2 itu, dihadiri oleh Dr. Ing. Satoto Indar Nayono, M.Eng., M.Sc., Kepala Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) Rektorat.

            Dalam laporan ketua rombongan Student Exchange ke Naresuan University, Herman M.Pd. menuturkan bahwa duta akan menyampaikan presentasi singkat pengalaman belajar tatkala di Thailand. “Pada kesempatan kali ini, kami akan menyampaikan pula pengalaman belajar di sana dan ketercapaian misi yang direncanakan fakultas,” tegas Herman, M.Pd. yang menjabat pula sebagai ketua Kerja Sama FBS UNY.

            Dekan FBS, Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. dalam sambutannya pun mengucapkan selamat datang kembali ke rumah tercinta FBS kepada rombongan Student Exchange. “Saya sampaikan selamat datang ke kampus tercinta FBS ini. Pasti banyak pengalaman dan perbedaan kultur budaya di Thailand dan di Indonesia. Harapannya, pengalaman itu ditularkan kepada rekan-rekan mahasiswa FBS,” tutur Dekan FBS UNY.

            Perbedaan dua atmosfir akademik di UNY dan Naresuan dirasakan baik oleh rombongan Student Exchange. Namun demikian, pengalaman belajar dan keberbedaan itu justru menjadi pembangun konstruktif bagi kampus UNY. “Pengalaman dan pengamatan sarana-prasarana maupun atmosfir akademik di sana, justru bisa dijadikan perbandingan bagi UNY. Yang baik kita ambil serta kontribusikan bagi pembangunan UNY agar lebih baik dan maju,“ harap Prof. Dr. Zamzani, M.Pd.

            Satoto Indar Nayono (KUIK UNY) pun mengucapkan selamat dan sukses bagi FBS UNY yang telah berhasil untuk memberangkatkan rombongan Student Exchange ke Thailand. “KUIK Rektorat sangat mendukung FBS dalam internasionalisasi kampus. Harapannya, tahun depan agenda seperti pertukaran pelajar ke negara lain ini dapat diteruskan kembali,” tuturnya. (Rony)

Label Berita: 

TANPA KREATIVITAS HIDUP KURANG NYAMAN

$
0
0

Kreativitas lebih penting dari kemampuan yang lain. Walaupun pandai atau ber-IQ tinggi, tetapi kalau tidak mempunyai kreativitas, orang itu hidupnya tidak nyaman. Misalnya di rumah ada kayu yang copot dan harus dipaku untuk memasangnya. Padahal di rumah tidak ada paku, selain itu toko yang menjual paku jaraknya jauh dan harganya pun mahal. Jika di sekitar ada bambu, bambu itu bisa diruncingi sehingga mirip paku. Ada orang yang tidak bisa menerima bahwa menyatukan kayu yang patah tadi dengan bahan selain paku. Orang yang seperti ini biasanya lebih mudah stress karena tidak luwes.

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Anti Kolonial Prodjosantoso, Guru Besar FMIPA UNY ketika memberikan materi pada Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bagi mahasiswa FMIPA angkatan 2012, Sabtu (7/9/2013) di ruang sidang fakultas.

Lebih lanjut Guru Besar FMIPA UNY itu menyatakan, “Pada proses kreatif, kita menemukan dulu fakta, fakta tersebut menunjukkan masalah. Sebagai orang yang kreatif Anda harus menemukan ide, ide dijalankan kemudian menemukan jawaban, dan jawaban itu akan sangat bermanfaat kalau bisa diterima oleh banyak orang.”

“Contohnya kakek atau nenek walau usianya tua tapi giginya masih utuh. Ini adalah fakta. Ini karena mereka nginang yaitu memakan kapur, sirih, gambir, tembakau, pinang. Dari yang dimakan tersebut yaitu kapur mengandung kalsium, dan kalsium akan masuk ke lubang-lubang gigi. Sirih berfungsi untuk mematikan kuman, begitu juga yang lainnya yang mempunyai formula masing-masing. Masalahnya, nginang dari segi estetik kurang indah. Jadi, harus dicari ide bagaimana supaya dari estetika lebih bagus,” jelasnya.

Dari bahan-bahan tadi, tambahnya, bisa dilakukan penelitian di laboratorium, misalnya dibuat permen karet yang bisa melindungi gigi. Mahasiswa pasti bisa membuat permen karet dari bahan alam yang dulu dipakai nginang oleh kakek-nenek kita.

Sementara itu, Wakil Dekan III FMIPA, Suhandoyo, M.S. mengatakan, “Dalam mencari ide penelitian, biasakan mempertanyakan hal-hal yang sepele di sekitar kita, maka akan banyak masalah yang bisa diteliti.  Misalnya di pasar hewan kita menemui penjual itik. Sang penjual bisa tahu itu jantan atau betina hanya dari suara si itik. Butuh keterampilan khusus untuk mengetahui hal-hal seperti itu.”

“Dari hal tersebut mahasiswa bisa melakukan penelitian bagaimana mengenali suara itik jantan atau bentina misalnya dengan membuat alat untuk mendeteksi frekuensi suara itik. Jika frekuensi sekian, itu suara itik jantan atau betina,” lanjutnya. (witono)

Label Berita: 

PRESTASI FBS UNY DALAM AJANG DEBAT NASIONAL BERGENGSI NUDC 2013

$
0
0

Gelaran akbar kompetisi debat nasional, National University Debating Championship (NUDC) 2013, telah usai. Universitas Negeri Yogyakarta kembali mengirimkan delegasi terbaiknya dalam acara yang diselenggarakan oleh DIKTI tersebut. Bertempat di Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang, tiga mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) berkompetisi selama 7 hari (25—31/8/2013).

Tika Destiratri Setiawan, Arif Burhanudin, dan Rasman bertarung dengan 96 tim lainnya dari seluruh Indonesia. Perlombaan ini memakai sistem British Parliamentary (BP) di mana dalam satu tim terdiri atas dua debaters dan satu N1. 

Dalam kompetisi bergengsi tersebut, UNY berhasil mendapat gelar 2nd Best Novice Speaker yang diraih oleh Tika Destiratri Setiawan, 5th Best Novice Speaker oleh Arif Burhanudin, dan Top 20 Adjudicators oleh Rasman.

Tika, sapaan akrabnya, mengakui bahwa ronde ke-6 dan ke-7 adalah ronde yang menurutnya sangat mendebarkan. “Itu karena kedua ronde tersebut adalah silent round. Seharusnya kita bisa nge-break di main draw karena skor kita tinggi namun kita kalah di victory point (vp). Jadi, kita di peringkat 37 dan masuk kategori novice,” jelas ketua English Debating Society (EDS) UNY tersebut. Kategori novice diperuntukkan bagi mereka yang berkecimpung di dunia debat universitas selama 3 tahun dan belum pernah lolos main draw di lomba nasional.

Lain halnya dengan Tika, Rasman berbagi pengalamannya sebagai N1. N1 adalah juri atau adjudicator di mana setiap institusi akan mengirimkan satu perwakilan. Tiap-tiap juri akan diseleksi secara ketat melalui tes tertulis dan tes penjurian. “Banyak yang gagal pada tes seleksi adjudicator NUDC kali ini. Alhamdulillah, berkat dukungan teman-teman, saya bisa lolos seleksi. Bahkan diberikan kepercayaan untuk menjadi juri perempat final,” terang Mahasiswa Berprestasi (Mapres) FBS 2012 ini.

Adapun kiat-kiat menjadi juri yang baik menurutnya, yaitu: belajar ilmu logika dan filsafat, open-minded, belajar bersikap adil, dan melatih objektivitas. “Yang terpenting, tidak berhenti meningkatkan pemikiran kritis kita karena itu akan berguna di kemudian hari,” tandasnya.

Belajar dari pengalamannya selama berlomba di Palembang, Arif yang juga wakil ketua UKM Bahasa Asing Safel 2013 ini berpesan pada generasi selanjutnya agar berlatih lebih keras, efektif, dan efisien karena hal tersebut akan meningkatkan kemampuan berdebat. Setali tiga uang dengan Arif, Tika juga berpendapat hal yang sama. “Selain itu, jangan pernah menganggap lawan lebih pintar atau lebih bodoh,” ujarnya.

Rasman menambahkan bahwa penting untuk bertemu dengan tim-tim dari universitas lain. Hal ini akan menyadarkan bahwa di atas langit masih ada langit dan tentunya akan memotivasi tim untuk menjadi lebih baik. (Zidnie/fitri)

Label Berita: 

KKN-PPL UNY AJAK SISWA EKSPLORASI GUA KARST GUNUNGSEWU

$
0
0

KKN-PPL UNY di SMA Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul mengajak siswa untuk eksplorasi bersama gua karst Gunungsewu pada Minggu (8/9/2013). Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja unggulan dari kelompok KKN-PPL SMAN 1 Wonosari tahun 2013.

Isma Dwi Kurniawan selaku ketua panitia menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 17 siswa SMAN 1 Wonosari yang tergabung dalam PAWANA (Organisasi siswa pecinta alam SMAN 1 Wonosari) dan 15 orang anggota KKN-PPL UNY.

Dalam eksplorasi ini terdapat pula beberapa personil dari dua organisasi pecinta alam asal UNY yang turut berkontribusi, yakni BSG UNY (Biospeleology Studien Gruppen) dari FMIPA dan MAHAMERU dari FIS. Eksplorasi dilakukan di dua gua karst Gunungsewu, yakni Gua Sinden dan Gua Toto yang keduanya berada di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkenalkan potensi ilmiah gua karst Gunungsewu kepada siswa agar mereka tertarik dan termotivasi untuk melakukan penelitian di kawasan gua karst Gunungsewu. Selama eksplorasi, siswa terlihat sangat antusias dalam melakukan pengamatan terhadap beberapa komponen ekosistem gua karst yang terfokus pada biota gua dan struktur batuan gua,” imbuh mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi ini.

Kegiatan ini, tambah Isma, juga bertujuan untuk mengajarkan tata-cara memasuki gua horizontal yang benar dengan standar operasional prosedur. Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kepedulian siswa terhadap kelestarian potensi lokal daerah mereka, yang dalam hal ini berupa gua-gua karst. (isma/witono)

Label Berita: 

TULUS ANGGA WIJAYA, BERJAYA DALAM HILO GREEN AMBASSADOR 2013

$
0
0

Untuk kali ketiga, ajang pemilihan duta lingkungan HiLo Green Ambassador 2013 diselenggarakan. Diawali proses penyaringan sejak April 2013 lalu, terpilihlah 20 finalis dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Diolah dari berbagai sumber, ke-20 finalis tersebut kemudian menjalani karantina selama beberapa hari, dari 29 Agustus hingga 6 September. Ajang bergengsi bertema Road To Derawan  ini merupakan ajang pencarian duta lingkungan, yang diadakan oleh Nutrifood melalui salah satu brand unggulannya, HiLo.

Siapa sangka dari finalis yang terpilih karena memiliki karakter yang dapat menginspirasi masyarakat dalam menjalankan hidup hijau, serta berkomitmen kuat untuk menjalankan gaya hidup hijau itu terdapat satu mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta (Sasing FBS UNY).

Tak salah jika ia kemudian menjadi finalis terpilih, ia banyak berkecimpung dalam bidang lingkungan seperti aktif menjadi volunteer di organisasi Wildlife Rescue yang bergerak di bidang pelestarian hewan-hewan langka. Duta hemat energi, duta wisata, dan duta diversifikasi pangan itu juga mengedukasi anak-anak tentang pelestarian hewan langka.

Dialah Tulus Angga Wijaya. Mantan Putra Bantul 2011 tersebut berhasil membawa nama harum Bengkulu, daerah asal keluarga besarnya yang ia wakili. Tak tanggung-tanggung, pada Grandfinal yang disiarkan langsung dari stasiun televisi ANTV itu, mahasiswa angkatan 2009 berhasil menyabet 3 kategori juara.

 “Alhamdulillah saya berhasil masuk 10 besar.” Selain itu,  presenter dalam salah satu stasiun TV swasta di Yogyakarta itu pun meraih Top 3 Male Best Photogenic dan menjadi pemenang dalam kategoti Best Cultural Costume.

Untuk kostum yang membuatnya menjadi pemenang, ia mengungkap bahwa tema yg diangkat adalah Panglima Ratu Samban. “Dia adalah panglima perang yg memiliki peran penting dalam mengusir penjajah di Bumi Raflesia, selain itu saya juga mengangkat kain Besurek yakni batik khas provinsi Bengkulu dengan motif bunga Raflesia dan huruf Arab.”

Ia berujar bahwa keunikan kostum tersebut adalah bahan yang digunakan ramah lingkungan. “Yang unik sepatu boots yang saya kenakan itu dibuat khusus dari enceng gondok.” Keberhasilan ini juga tak lepas dari bantuan Tim Salatiga Carnival Center dan teman teman Bujang Gadis Bengkulu, katanya.

Dari kemenangan yang diperoleh, Angga begitu sapaan akrabnya berkata, “Terimakasih, niat saya istiqomah insya Allah membawa perubahan dan menularkan kebiasaan baik untuk anak muda lain, berkarya, berprestasi dengan identitas sebagai warga negara Indonesia, bersatu membawa perubahan untuk bangsa yang besar di mata dunia.”

Harapan ke depan, ia dapat mewujudkan mimpinya.  “Salah satunya melaksanakan kompetisi sekolah hijau sebagai bentuk edukasi untuk pelajar supaya lebih mencintai lingkungan dan yang terpenting segera merampungkan studi,” tutupnya ramah. (Fitri Ananda)

Label Berita: 

PERLU KECERDASAN UNTUK MEMAKNAI BACAAN ALAM

$
0
0

“Kecerdasan ada di mana-mana kalau kita mampu melihat. Ada bacaan alam yang memerlukan kecerdasan kita untuk mampu membacanya. Misalnya barisan burung yang terbang di angkasa yang membentuk formasi skuadron (seperti pesawat tempur). Sang pemimpin tentunya adalah yang terbang paling depan.”

Demikian disampaikan Prof. Dr. IGP Suryadarma, Guru Besar FMIPA UNY pada Pelatihan SoftSkill Kreativitas Mahasiswa FMIPA UNY angkatan 2012, di Ruang Seminar Fakultas, Sabtu—Minggu (7—8/9/13). Pembicara lain pada pelatihan tersebut adalah Dr. Ali Mahmudi dari Jurusan Pendidikan Matematika UNY.

Suryadarma mencontohkan, “Begitu juga halnya rumah lebah/tawon. Setiap lebah menempati selnya masing-masing dan tidak berpindah. Tapi dia membentuk formasi dan bisa dibuat desain. Inilah inspirasi-inspirasi softskill kemampuan kita dalam memaknai bacaan alam. Bagi mahasiswa ilmu murni ini bisa menginspirasi ke bidang teknologi komputer, arsitek, dan lain-lain.”

Sementara itu, Ali Mahmudi mengatakan bahwa menurut survei, sebanyak 87% orang yang kehilangan pekerjaan atau macet karirnya itu disebabkan tidak memiliki etika kerja yang baik.  Ketika masih mahasiswa harus punya etika berkomunikasi yang baik kepada teman ataupun dosen.

“Masa depan yang belum jelas, maka kita harus mempersiapkan menghadapi masa depan yang belum jelas itu.  Kita tidak menggunakan semua materi yang didapatkan selama kuliah. Materi-materi itu sebagian besar boleh dilupakan. Yang tidak boleh dilupakan adalah cara berfikir atau kemampuan berfikir yang dikembangkan seiring bersama perkuliahan,” imbuh Ali.

Bank dalam menerima pegawai, jelasnya lebih lanjut, berasal dari berbagai jurusan, tidak hanya dari ekonomi. Alasannya, kalau keterampilan teknis cukup diberi pelatihan selama tiga bulan. Tapi cara berfikir tidak cukup dalam waktu tersebut karena cara berfikir dibangun sejak dari SMP hingga kuliah. (witono)

Label Berita: 

CHIANG MAI UNIVERSITY AKHIRI PROGRAM ASEAN COMMUNITY FAMILIARIZATION DI UNY

$
0
0

Setelah menjalani Program “ASEAN Community Familiarization” di Universitas Negeri Yogyakarta selama sepuluh hari, akhirnya para mahasiswa Chiang Mai University (CMU), Thailand, harus mengucapkan selamat tinggal untuk kembali belajar di kampus yang terletak di Thailand Utara ini. Program yang berlangsung dari 28 Agustus hingga 6 September 2013 ini pun resmi ditutup pada hari Kamis (6/9/2013) di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.

Sehubungan dengan diakhirinya program ini, Mr. Sakorn Ruanklai selaku Assistant Dean of International College di CMU menyampaikan rasa terima kasihnya atas keramahan UNY sebagai tuan rumah. Mewakili seluruh delegasi CMU, beliau mengaku amat terkesan dengan keindahan alam dan budaya di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Selain itu, beliau juga menyampaikan rencana untuk mengadakan kunjungan kembali ke UNY tahun depan untuk program yang sama.

Menimpali hal tersebut, Dr. Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY menyampaikan bahwa UNY sangat senang dan berbangga hati karena berkesempatan untuk menerima kunjungan dari CMU. Beliau juga berharap agar program ASEAN Community Familiarization tersebut dapat berlanjut untuk mempererat tali persaudaraan bangsa, terutama bangsa-bangsa di ASEAN, sehingga akan terwujud masyarakat ASEAN yang kuat dan mandiri.

Acara penutupan program ini diawali dengan peragaan busana tradisional Thailand yang mengambil tema gaya busana Thailand dari masa lalu hingga masa kini. Dengan riasan yang anggun, beberapa mahasiswa CMU berlenggak-lenggok di hadapan seluruh peserta dengan mengenakan busana yang menggunakan istilah-istilah khusus seperti Amarin, Thai Chakri, dan beberapa busana yang dikenakan pada masa kejayaan Raja Rama. Yang unik dari peragaan busana ini adalah keberagaman gaya busana yang ditampilkan, mulai dari yang tradisional dan religius hingga yang berupa campuran antara budaya Thailand dan Eropa, yaitu gaya busana pada masa pemerintahan Raja Rama kelima. Peragaan busana ini kemudian disambung dengan sebuah tarian tradisional Thailand yang biasa ditarikan pada upacara-upacara adat.

Tidak mau kalah dengan hal tersebut, mahasiswa Pendidikan Seni Tari FBS UNY mempersembahkan sebuah tarian yang berjudul “Kidung Asmara”. Tarian yang menggabungkan beberapa unsur budaya dan menyimbolkan cerita tentang para gadis yang tengah mencari cinta sejatinya ini pun mendapatkan respon yang meriah dari para peserta.

Selain itu, ada sesuatu yang spesial dalam acara kali ini karena para mahasiswa CMU yang telah mengikuti workshop angklung beberapa hari sebelumnya, menampilkan hasil dari proses belajar mereka. Walaupun mereka hanya belajar dalam waktu yang terbatas, para mahasiswa ini dapat memainkan salah satu lagu rakyat dari Papua yang berjudul “Yamko Rambe Yamko” dengan apik dan kompak. Setelah itu, para mahasiswa CMU dan mahasiswa UNY yang menjadi student volunteer saling berbalas lagu. Akhirnya, acara ditutup dengan Tari Rum Wong dari Thailand di mana seluruh peserta turut berpartisipasi dengan menari bersama. (ana/tw)

Label Berita: 

UNY DAN AICHI UNIVERSITY OF EDUCATION JAJAKI PENGEMBANGAN KERJASAMA

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menerima kunjungan delegasi dari Aichi University of Education (AUE) di Ruang Rapat RKU, Gedung Rektorat UNY pada Senin (9/9/2013). Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka penjajagan pengembangan kerjasama yang telah dijalin antara kedua institusi tersebut. Dalam kunjungan tersebut, delegasi AUE terdiri dari Presiden, Dr. Masahisa Matsuda; Wakil Presiden, Dr. Kimiya Iwasaki; Profesor di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, Dr. Midori Inaba; dan Kepala Divisi Humas AUE, Mr. Hideki Nimura.

Kerjasama antara UNY dan AUE ini sebenarnya telah berlangsung sejak tiga tahun silam dan diwujudkan dalam beberapa aktivitas, yang salah satunya adalah pertukaran mahasiswa. Pada tahun 2011, sebelas mahasiswa AUE melakukan sit in di UNY guna mengenal budaya dan Bahasa Indonesia. Pada tahun yang sama, enam mahasiswa UNY dikirim ke AUE untuk mempelajari budaya dan Bahasa Jepang.

Penerimaan kunjungan tersebut diawali oleh sambutan dan presentasi dari Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. Dalam presentasinya, beliau memaparkan tentang lokasi kampus UNY sekaligus kondisi alam sekitar, tempat-tempat wisata, seni budaya, beserta aktivitas akademiknya.

Sebaliknya, Dr. Masahisa Matsuda yang memaparkan profil AUE antara lain lokasinya yang cukup setrategis di tengah-tengah sentra industri Jepang, informasi mengenai seni dan budaya setempat, aktivitas akademik, dan fasilitas yang ada di sana. Karena AUE merupakan perguruan tinggi dengan fokus mempersiapkan mahasiswa menjadi guru,  AUE berafiliasi dengan kurang lebih 180 sekolah di Jepang dan mempunyai sistem belajar mengajar yang efektif, yakni menyediakan kelas-kelas kecil dengan jumlah mahasiswa maksimal 10 orang.

AUE juga mempunyai program pertukaran mahasiswa dengan negara-negara lain seperti, China, Taiwan, Thailand, Jerman, dan Amerika Serikat. Selain itu, AUE memberikan kesempatan kepada mahasiwa asing untuk mempelajari bahasa Jepang dengan intensif. Dalam hal ini, Dr. Midori Inaba menyampaikan paparan tentang teknik pengajaran Bahasa Jepang untuk mahasiswa internasional dan akan selalu siap sedia dalam merancang program-program pembelajaran bahasa ini sesuai dengan kebutuhan.

Sesi presentasi kemudian dilanjutkan dengan diskusi penjajakan kerjasama yang berisi beberapa usulan dan tanya jawab mengenai program yang mungkin dilaksanakan seperti program joint degree untuk program S2 dan pertukaran mahasiswa selama beberapa minggu. Selain itu, dibahas pula sistem belajar bahasa Jepang yang disediakan AUE untuk memfasilitasi mahasiswa yang mengikuti program student exchange. Dalam diskusi ini juga disampaikan bahwa sebagai tindak lanjut dari kerjasama yang telah dilakukan, AUE menawarkan program pertukaran dosen/staf sejumlah 1 orang untuk bekerja/mengajar selama 2 bulan sebagai visiting lecture/clerical staff selama 2 bulan mulai bulan April 2014. (ana/tw)

Label Berita: 

MAHASISWA UNY GELAR PELATIHAN ICT BAGI GURU SMKN 5 YOGYAKARTA

$
0
0

Senin (9/9/2013) mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang melaksanakan program KKN/PPL UNY 2013 di SMK Negeri 5 Yogyakarta menggelar Pelatihan Pembuatan Media Belajar Power Point bagi guru di sekolah kejuruan tersebut. Acara yang digelar pada pukul 13:00 hingga 15:20 WIB ini cukup menarik perhatian guru-guru. Berdasarkan data yang diterima oleh panitia, tercatat 22 orang guru mengikuti pelatihan tersebut.

Dalam sambutan pembukaan acara, Rubiyanto, S.Pd. selaku Wakil Ketua Sekolah Urusan Kurikulum sekaligus perwakilan SMK Negeri 5 Yogyakarta mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN/PPL UNY yang telah menggelar pelatihan pembuatan media belajar power point bagi guru tersebut. Menurut Rubiyanto, di SMK Negeri 5 Yogyakarta masih banyak guru yang belum begitu mahir membuat power point. “Harapannya hasil dari pelatihan dapat dipraktikkan untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik,” ungkap Rubiyanto.

Hadir sebagai pembicara pelatihan adalah Yanuar Arifin yang berasal dari Fakultas Teknik UNY. Dalam penyampaian materi, Yanuar terlebih dahulu memperkenalkan bagian-bagian dari power point dan kegunaannya. Beberapa materi yang disampaikan meliputi cara membuat tabel, memasukkan gambar, mengkombinasikan warna, hingga membuat diagram pada power point.

Acara yang berlangsung tampak sederhana di ruang multimedia SMK Negeri 5 Yogyakarta tersebut berlangsung dengan lancar dan guru-guru yang mengikutinya cukup antusias dengan memperhatikan materi dan mempraktikkan langsung materi yang disampaikan. Hal tersebut cukup membuat panitia sibuk membantu peserta yang masih bingung dengan materi.

Secara umum acara yang digelar oleh tim KKN/PPL UNY 2013 di sekolah itu berlangsung dengan lancar. Salah satu hal yang membuat acara kurang banyak peserta karena bersamaan dengan dilaksanakan program sertifikasi guru, sehingga mengakibatkan peserta yang sudah mendaftar beberapa diantaranya terpaksa tidak jadi mengikuti pelatihan.

Tim KKN/PPL UNY di SMK Negeri 5 Yogyakarta sendiri terdiri dari 14 orang mahasiswa yang berasal dari tiga fakultas, yakni Fakultas Teknik, Fakultas Bahasa dan Seni, dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Menurut salah seorang panitia pelatihan, Dwi Wuri Umiatsih, tujuan acara yang diadakan timnya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang pembuatan media pembelajaran. “Semoa guru lebih inovatif dalam membuat media pembelajaran,” ujar Wuri. (Akbar Waskita)

Label Berita: 

JOINT RESEARCH CHIANG MAI UNIVERSITY THAILAND DENGAN FIP UNY

$
0
0

Sebanyak 6 perwakilan dosen dari Chiang Mai University mengunjungi FIP UNY.  Mereka disambut oleh Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd., WD I, II, III serta perwakilan dosen dari masing-masing jurusan. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk membahas rencana penelitian dan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh dosen di CMU. Menempati Ruang Sidang 1 FIP UNY, Jumat (6/9/2013) tiga dosen dari pihak Chiang Mai yaitu Asst. Prof. Pongsak Pankaew, Ph.D., Assoc. Prof. Ratchaneekorn Tongsookdee, Ph.D., dan Asst. Prof. Rajchukarn Tongtaworn, D.Ed. menjelaskan penelitian yang akan diangkat dalam joint research.

Pertama adalah rencana penelitian mengenai bagaimana akomodasi dan modifikasi pembelajaran untuk siswa dengan ketidakmampuan  belajar (learning disabilities) di sekolah dasar inklusif. Penelitian kedua mengenai life and career skills mahasiswa CMU. Adapun penelitian ketiga adalah penelitian yang sudah berlangsung mengenai pemanfaatan mainan tradisional Thailand dalam pembelajaran siswa SD. Penelitian-penelitian tersebut dipresentasikan dan didiskusikan bersama dosen di lingkungan FIP UNY yang memiliki arah atau minat penelitian yang relatif sama. Diharapkan dosen FIP UNY akan mengembangkan kajian dalam penelitian dari CMU tersebut dengan merancang penelitian yang bertema sama di Indonesia dan kemudian dibuat studi komparasinya.

Acara berlanjut ke Studium Generale yang dihelat pada hari Senin, 9 September. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dan seluruh dosen FIP UNY. Pada presentasinya, Asst. Prof. Pongsak Pankaew, Ph.D. menjabarkan tentang sistem pendidikan di Thailand. Dari presentasi dan video yang ditayangkan diketahui sistem pendidikan di Thailand hampir memiliki kesamaan dengan Indonesia. Acara diakhiri dengan serah terima cindera mata. (ant/aini)

Label Berita: 

HARI OLAHRAGA NASIONAL DI UNY

$
0
0

Dalam rangka memeriahkan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS), diselenggarakan serangkaian lomba senam yang bertempat di GOR UNY. Senam yang diselenggarakan atas kerjasama (Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Asosiasi Pelatih Republik Indonesia (Kemenpora dan APORI)  tersebut melibatkan dosen-dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Pada kesempatan tersebut, Pembina Dharma Wanita Persatuan Kemenpora membuka kegiatan lomba senam, sekaligus membacakan sambutan Kemenpora RI. ”Peringatan Hari Olahraga Nasional tanggal 9 September 2013 merupakan momentum yang tepat untuk kembali mengingatkan kita semua guna membangun budaya olahraga. Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga merupakan slogan yang harus terus diimplementasikan secara baik dan benar di seluruh kalangan masyarakat. Dengan demikian, kita dapat membangun keolahragaan nasional dengan fondasi yang kokoh, yakni budaya olahraga yang tumbuh dan kuat serta hidup sehat dan bugar dalam aktivitas keseharian masyarakat kita.”

Diharapkan peringatan HAORNAS ke-30 tahun 2013 yang bertema "Olahraga Membangun Karakter Bangsa" ini dapat menggelorakan semangat berolahraga di seluruh tanah air tecinta. Tampak hadir dalam acara ini Rektor UNY dan jajaran pimpinan UNY serta Ketua KONI DIY, GBPH Prabukusumo, S.Psi.

Label Berita: 

PELATIHAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI LABORAN

$
0
0

Tujuan utama kesehatan kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas seoptimal mungkin. Hal ini bagi lembaga sangat menguntungkan karena meminimalisasi absen kerja. Untuk itu perlu diciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif yang didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif seperti kenyamanan suhu ruangan, cahaya yang memadai, bebas debu, serta peralatan kerja yang ergonomik. Demikian dikatakan dr. Kartika Ratna Pertiwi, M.Biomed.Sc. dari Unit Pelayanan Kesehatan UNY dalam rangka sarasehan kesehatan dan keselamatan kerja bagi laboran UNY yang diadakan di Ruang Teater Museum Pendidikan UNY, Selasa, 10 September 2013.

Lebih lanjut, dosen Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA tersebut mengatakan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi seperti terjatuh, tertimpa benda, terkena arus listrik, ataupun karena pengaruh suhu tinggi disebabkan oleh perilaku pekerja ataupun faktor fisik. “Kecelakaaan kerja seringkali disebabkan perilaku pekerja seperti lengah atau ceroboh,” kata Kartika Ratna Pertiwi, M.Biomed.Sc. “Sementara penyebab faktor fisik misalnya: lantai licin, pencahayaan kurang, silau, ataupun mesin yang terbuka.” Menurutnya, sebagai tindakan preventif atas hal tersebut perlu disediakan kotak PPPK.

Pembicara lain dalam sarasehan ini adalah dr. Atien Noor Chamidah yang menjelaskan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan. Menurut dosen Pendidikan Luar Biasa FIP UNY tersebut, pertolongan pertama pada kecelakaan ditujukan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan, serta mencegah cedera yang lebih parah sampai pertolongan medis datang. “Jangan panik dan selalu bertindak cekatan” kata dr. Atien Noor Chamidah.

“Jangan terburu-buru memindahkan korban, pastikan dulu luka yang dialami agar tidak menambah cedera.” Atien Noor Chamidah mengingatkan untuk mengenali kondisi korban bila terjadi kecelakaan seperti gambaran dan sebab kecelakaan sehingga dapat menentukan prioritas tindakan menyelamatkan korban dengan tindakan yang beresiko paling kecil.

Sarasehan kesehatan dan keselamatan kerja ini dilaksanakan oleh UPT Layanan Kesehatan UNY dengan tujuan memperoleh wawasan cara kerja yang aman untuk mencegah terjadinya kecelakaan karena di laboratorium tempat kerja para teknisi terdapat banyak bahan berbahaya. (dedy)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live