Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

FIP JADI TUAN RUMAH 2nd NATIONAL NEWBIE DEBATING COMPETITION

$
0
0

Departemen Public Speaking UKM Bahasa Asing SAFEL UNY pada tanggal 10—12 Mei 2013  sukses mengadakan acara tahunannya yakni NNDC UNY (National Newbie Debating Competition) untuk kedua kalinya. Acara dibuka di Ruang Abdullah Sigit Hall FIP UNY oleh Wardan Suyanto, Ed.D. (Wakil Rektor I), Dr. Sumaryanto, M.Kes. (WR III), Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. (WR IV), Dr. Haryanto, M.Pd. (Dekan FIP), dan WD I FIP sekaligus ketua panitia dies natalis ke-49 UNY. Pada tahun ini acara 2nd NNDC UNY digelar di Fakultas Ilmu Pendidikan yang kebetulan menjadi tuan rumah dies natalis.

Pada tahun pertama lomba ini yang diselenggarakan di FBS UNY. Pihak panitia (UKM SAFEL UNY) membuka 40 kapasitas bagi tim yang ingin mendaftar dari seluruh Indonesia, dari 40 kapasitas tersebut terpenuhilah 36 kapasitas. Dari situlah pada tahun ini pihak panitia memperbesar kuota yakni 48 dan terpenuhi hingga 46 tim (2 tim mengundurkan diri pada hari pelaksanaan).

2nd NNDC UNY ini tergolong sukses. Pada hari pertama terlaksana 2 preliminari round dan debate seminar. Hari kedua terlaksana 3 preliminari round. Gala dinner bertempat di student square lantai 3 dan sebelumnya dilaksanakan city tour ke kawasan Malioboro Yogyakarta. Hari ketiga dilanjutkan dengan babak penyisihan, yakni quarter finals, semi finals, dan grand final.

Berbicara tentang hasil, kampus kita tercinta UNY adalah satu-satunya institusi yang ketiga timnya  (UNY A, B, dan C) berhasil masuk ke babak quarter final. Tercatat ada lima institusi mengirimkan tiga tim namun hanya UNY yang ketiga timnya berhasil masuk hingga quarter final. Universitas Indonesia yang pada penyelenggaraan NNDC pertama, ketiga timnya berhasil masuk hingga quarter final, tahun ini hanya satu yang berhasil lolos hingga babak tersebut. Pada perebutan gelar 10 best speaker, UNY hanya berhasil meraih peringkat ke-11.

Namun sayang sekali, perjuangan tim UNY berhenti pada perebutan semifinal. Perlombaan ini akhirnya tetap dimenangkan oleh Universitas Indonesia A, disusul oleh Universitas Diponegoro A, Universitas Gadjah Mada B, dan Universitas Paramadina. (annis/ant)

Label Berita: 

ZIARAH KE MAKAM MANTAN REKTOR UNY

$
0
0

Dalam rangka dies natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke-49, pimpinan UNY beserta jajaran dekanat fakultas dan para kepala biro melakukan ziarah ke makam para mantan rektor UNY, Jumat, 17 Mei 2013.

Rombongan berangkat dari Gedung Rektorat UNY dan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yaitu WR I Wardan Suyanto, Ed.D, WR II, Moch. Alip, MA, WR III Dr. Sumaryanto, M.Pd serta Kepala LPPM Prof. Dr. Anik Ghufron berziarah ke makam Drs St. Vembrianto dan Ir. Soedewi Samsi Tjokrodigdo. Kelompok kedua terdiri dari WR IV Prof. Sumarsih Madya, Ph.D, Dekan FT Dr. Moch. Bruri Triyono, Kepala Humas UNY Dr. Anwar Effendi, dan WD II FIP Sungkono, M.Pd. yang berziarah ke makam Drs. Sutrisno Hadi, MA, Prof. Imam Barnadib, Ph.D., dan Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D.

Maksud ziarah ke makam para mantan rektor UNY ini adalah dalam rangka meningkatkan kembali semangat untuk menghargai para pendahulu kita, terutama para mantan rektor yang pada waktu mereka memimpin, mereka telah  menyerahkan seluruh tenaga, pikiran, dan waktu untuk membangun UNY sebagaimana sekarang ini. Apa yang mereka capai pada waktu lalu menjadi bagian terpenting bagi pengembangan UNY di waktu yang akan datang.

Dalam ziarah tersebut para wakil rektor dan para pejabat menabur bunga dan berdoa di setiap makam para mantan rektor. (dedy)

Label Berita: 

KKNI JAWAB TANTANGAN PERSOALAN DI INDONESIA

$
0
0

Latar belakang pemberlakuan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ada dua alasan yaitu eksternal dan internal. Alasan eksternal yaitu tantangan dan persaingan global. Perjanjian untuk perdagangan bebas ditandatangani tahun 1980 tetapi Indonesia tidak pernah siap. AFTA akan diberlakukan mulai 2015, kita juga tidak siap.

Sementara alasan internal di antaranya kesenjangan mutu, jumlah, dan kemampuan. Tentang kesenjangan mutu, sejak SD ibu-ibu sudah memberikan  diskriminasi. Contohnya, jika menerima rapor anaknya, yang dilihat pertama adalah Matematika, bukan PKn. Rasanya tidak bangga jika nilai PKn anaknya dapat 9. Akan tetapi, jika nilai matematika dapat 5, sang anak bakal dimarahi. Di jenjang SMA sang anak memilih masuk IPA, kemudian jadi sombong terhadap anak IPS.

Demikian paparan Endrotomo, M.Ars., tim penyusun KKNI Dikti pada acara Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA, Sabtu (18/5/2013) di Ruang Seminar FMIPA UNY. Seminar yang diselenggarakan dalam rangka dies natalis UNY ke-49 ini diikuti sekitar 350 peserta dosen dan guru se-Indonesia. Pembicara lain yaitu Prof. Mudasir, Ph.D., dari UGM dan Edi Prajitno, M.Pd., dari Jurusan Pendidikan Matematika UNY.

Alasan lain yaitu relevansi penghasil versus pengguna yang berakibat pada pengangguran. Selain itu, adanya beragam aturan kualifikasi. Dokter punya kualifikasi, begitu juga dengan arsitek, pengacara, dan lainnya. Semua itu tidak ada yang menyamakan. Jadi, persoalan di dalam negeri sangat banyak.

“Sebetulnya, perlu usaha agar SDM Indonesia dan asing itu memiliki kesetaraan dan pengakuan. Sampai saat ini perawat kita hanya digaji setengah dari perawat Filipina. Yang di Jepang sekitar 800 orang tidak bisa bekerja sebagai perawat tetapi cleaning service di rumah sakit. Mereka tidak bisa pulang karena gajinya habis untuk makan. Yang di Dubai dideportasi. Dubai sampai hari ini tidak menerima perawat dari Indonesia. Yang jadi persoalan adalah para perawat kita modalnya hanya ijazah dan tidak terkualifikasi. Ini yang menyebabkan dunia kerja kita tidak diakui,” jelasnya.

Pada seminar tersebut juga dicontohkan mengenai dosen yang melakukan riset bersama, lantas ada orang asing yang membiayai. Gaji peneliti asing tersebut jauh lebih besar daripada peneliti Indonesia. Hal ini karena peneliti kita tidak bisa dikualifikasi, padahal orang asing tersebut tidak lebih paham dari peneliti Indonesia.  (witono)

Label Berita: 

INTERNATIONAL SEMINAR ON PRIMARY EDUCATION (ISPE) 2013

$
0
0

Pendidikan Dasar memiliki kontribusi penting pada anak-anak karena merupakan langkah penentu dalam menjajaki kedewasaan dan membentuk karakter personal. Oleh karena itu, pemberdayaan Pendidikan Dasar untuk menumbuhkembangkan anak haruslah menjadi komitmen dan usaha keras dari pihak terkait, yaitu pelaku pendidikan. Banyak hal yang bisa digali pada pendidikan dasar. Hal ini pula yang memicu untuk diadakannya Seminar Internasional Pendidikan Dasar (ISPE) 2013.

Kemudian dirangkailah 5 subtema dari seminar internasional ini, yaitu: Kebijakan Pendidikan Dasar, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar, Pembelajaran yang Menyenangkan, Pembentukan Karakter di Usia Dini, dan Tantangan serta Kesempatan di Dunia Pendidikan Dasar. Demikian ungkap Dr. Udik Budi Wibowo, M.Pd. selaku ketua ISPE 2013.

Seminar Internasional Pendidikan Dasar merupakan salah satu rangkaian acara dies natalis UNY ke-49 yang terselenggara atas kerjasama Prodi PGSD FIP UNY dengan Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana UNY dengan mengambil tempat di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY pada hari Sabtu dan Minggu (18—19) Mei 2013. Acara dibuka secara resmi melalui pemukulan gong oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.

UNY sebagai The Leading University in Character Education bakal menyaksikan  pertemuan pakar pendidikan dasar dari seluruh dunia termasuk dari New Zealand, Bangladesh, Singapura, India, China, Thailand, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Seminar ini menghadirkan keynote speaker: Prof. Suyanto, Ph.D. (UNY, Indonesia), Dr. John Hope (Auckand University, New Zealand), Dr. Rajchukran Tongthawarn (Chiang Mai University, Thailand), Prof. Ranbir Singh Malik (Edith Cowan University, Australia), Prof. Dr. Soedijarto (UNJ, Indonesia), dan Prof. Suyata, Ph.D. (UNY, Indonesia). Tercatat sebanyak 61 pemakalah dan 280-an peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan guru ikut berpartisipasi dalam acara ini.

Dalam presentasinya Prof. Suyanto, Ph.D. melalui sumber Archipelago Economy, menyatakan di masa depan Indonesia akan menjadi 7 besar pemegang ekonomi dunia. Untuk mencapainya, pendidikan dasar menjadi sangat krusial, karena sumber daya yang tidak memiliki keterampilan yang bervariasi akan semakin tersingkir oleh mereka yang memiliki banyak keterampilan. Pada kenyataanya, masih banyak daerah di Indonesia yang pendapatan per kapitanya masih lebih rendah dari rata-rata.  Oleh karena itu, dipandang perlu untuk pembentukan kebijakan nasional antara lain meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, penyediaan subsidi untuk pelajar yang miskin, meningkatkan subsidi sekolah, serta menambahkan bantuan operasional sekolah dan beasiswa.

Pada abad ke-21, tambahnya, guru bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan. Teknologi informasi akan memberikan pelajar untuk belajar lebih banyak, karena saat ini dan ke depan belajar tidak harus di sekolah. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar hal teoretis tetapi juga akan berperan sebagai tutor. Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan sumber daya manusia menjadi lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Untuk mencapainya dibutuhkan pemberdayaan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. (ant)

Label Berita: 

PETRUK DADI RATU

$
0
0

Petruk makin menyadari siapa diri rakyat itu sebenarnya. Hanya rakyatlah yang dapat membantu penguasa untuk menuliskan sejarahnya. Itulah mengapa seharusnya penguasa menghargai kawula. Raja bukan lagi raja jika sudah ditinggalkan kawula. Siapa yang akan memangkunya agar bisa menduduki tahta kalau bukan rakyat?

Begitulah secuplik sinopsis “Petruk Dadi Ratu”, lakon wayang kulit yang dimainkan Ki Seno Nugroho. “Petruk Dadi Ratu” mengisahkan kesedihan Petruk mengingat gugurnya Abimanyu dalam Perang Baratayudha. Pagelaran wayang kulit tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dies natalis  UNY ke-49 yang digelar pada Sabtu, 18/5/2013.

Acara dibuka dengan prosesi penyerahan wayang kepada Ki Seno Nugroho oleh Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. sebagai rektor UNY. Pagelaran dihadiri oleh jajaran pejabat universitas, mahasiswa FIP (pengurus HIMA dan mahasiswa peraih beasiswa bidikmisi), dosen, dan ratusan pengunjung yang memadati halaman Gedung Rektorat UNY. Mereka menyaksikan acara yang diharapkan mampu berkontribusi dalam pelestarian budaya. Wayangan ini juga disemarakkan oleh Panembromo dari ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan UNY.  

Beberapa tamu undangan ada yang berasal dari luar negeri, seperti Australia, New Zealand, dan Thailand karena pada hari itu bertepatan dengan diadakannya Seminar Internasional. Tidak hanya melestarikan budaya, pagelaran tersebut juga dapat menjadi salah satu upaya promosi budaya dan wisata, khususnya Yogyakarta. Pagelaran ini menghadirkan bintang tamu Dalijo, Gareng Rakasiwi, dan Ika Suryani.

Dalam sambutannya, Dr. Haryanto, M.Pd., selaku ketua panitia dies natalis UNY ke-49, menyampaikan hikmah yang bisa diambil dari lakon “Petruk Dadi Ratu”. Beliau mengungkapkan bahwa raja harus berkorban untuk rakyatnya. Raja dan rakyat harus wengkuh-winengkuh (saling memangku –red), rangkul-merangkul, seperti Abimanyu dan Petruk. Selain itu, Dr. Haryanto, M.Pd. juga mengatakan harapannya terhadap pagelaran tersebut. “Semoga tidak hanya menjadi tontonan tetapi juga tuntunan,” ungkapnya. (rima/ant)

Label Berita: 

KONTRIBUSI NYATA UKM PENELITIAN UNY BAGI INDONESIA

$
0
0

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian UNY baru saja menggelar hajatan besar tahunan berupa Lomba Karya Tulis Ilmiah Pendidikan tingkat nasional UNY Scientific Fair (UNYSEF) 2013. Kali ini mengambil tema “Peran Pendidikan dalam Mewujudkan Pencerahan dan Kemandirian Bangsa”. Sebanyak 12 karya terbaik terjaring setelah melalui seleksi ketat oleh dewan juri dan berhasil menyisihkan lebih dari 257 karya lain. Hal ini merupakan sebuah rekor bagi kegiatan UNYSEF sendiri yang merupakan bukti nyata bahwa event ini mendapat animo dan antusiasme yang sangat baik dari mahasiswa di seluruh Indonesia. Ke-12 tim yang lolos sampai tahap final ini pun diundang untuk mempresentasikan hasil karyanya demi memperebutkan predikat juara pada acara puncak UNYSEF, tanggal 18—19 Mei 2013 lalu.

Penyelenggaraan UNYSEF periode kepengurusan 2013 ini bertepatan dengan perayaan dies natalis UNY ke-49 sehingga tampak berbeda dengan kegiatan tahun lalu. Salah satu perbedaan tersebut adalah pada upacara pembukaan dan penutupan yang bekerjasama dengan dua kegiatan nasional yang diselenggarakan oleh UKM Rekayasa Teknologi, yaitu UNYTECH dan UNITY yang digabung menjadi satu rangkaian acara bernama UNY Festival (UNYFEST) yang bertempat di KPLT Fakultas Teknik (FT) UNY.

Peresmian pembukaan acara ditandai dengan penabuhan gong oleh Wakil Rektor III UNY, Dr. Sumaryanto, M.Kes. yang didampingi oleh Staff Ahli Bidang Penalaran UNY, Agus Nurtanio, M.Pd. dan Dekan Fakultas Teknik UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono. Upacara pembukaan juga dihadiri oleh jajaran tamu undangan dari pihak rektorat dan kedua UKM tersebut. Sajian tarian Gambyong yang dibawakan oleh UKM Kamasetra dan music performance dari UKM Sicma menjadi salah satu hiburan penyemarak kegiatan tersebut.

Para finalis UNYSEF 2013 lalu melakukan presentasi di hadapan dewan juri bertempat di gedung PLA Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY. Dewan juri sempat kesulitan menentukan juara karena ke-12 tim benar-benar mempersembahkan penampilan terbaik dari perwujudan konsep ide mereka. Setelah berdebat cukup alot dengan mempertimbangkan orisinalitas ide, relevansi dengan tema, dan kontribusi nyata ide terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa ini, keluarlah Universitas Pendidikan Ganesha dengan judul paper “Teknologi Augmented Reality sebagai Sarana untuk Memperkenalkan Budaya Bangsa” sebagai juara ke-3. Disusul Universitas Sebelas Maret dengan judul paper “Science Tale Flash Flip Book: Media Pembelajaran Sains Berbasis Pendidikan Karakter bagi Siswa Sekolah Dasar” sebagai juara ke-2. Dan sebagai jawara disabet oleh tim tuan rumah yaitu Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul paper “Rubbish Collecting Game (RCG) sebagai Media untuk Mengembangkan Karakter Cinta Lingkungan pada Anak Usia Dini”.

Selain ketiga juara tersebut, terpilih juga tiga juara harapan yang berhasil diraih oleh Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul paper “Neuron System Monopoly (NSM) sebagai Implementasi Media Pembelajaran Inovatif Berbasis Pendidikan Karakter” sebagai juara harapan III. Disusul “The-Pop Baseec" (The Power Of Young Entrepreneurship Based On Local Wisdom And Green Economy) Solusi Mewujudkan Pendidikan Karakter Wirausaha Pada Siswa SMA Se- Derajat Di Indonesia” dari tim Universitas Pendidikan Indonesia sebagai juara harapan II. Dan tim dari Universitas Negeri Yogyakarta “Elmo" Educational Monopoly Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Karakter Berbasis Play Based Learning” sebagai juara harapan I.

Menurut Ninda Arum R.R. selaku Ketua Umum UKM Penelitian UNY 2013, UNYSEF merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mewadahi dan menyalurkan konsep, ide, serta kontribusi nyata mahasiswa dari seluruh Indonesia dalam menciptakan kreasi inovasi yang aplikatif dan berkualitas dalam sumbangsihnya bagi bangsa. Seluruh karya yang masuk ke UNYSEF merupakan pengejawantahan ide brilian dari pikiran ilmiah dan kritis para peneliti muda Indonesia. Diharapkan, kegiatan ini nantinya dapat menjadi pionir bagi ajang-ajang karya ilmiah sejenis yang menitikberatkan pada kreativitas dan kontribusi nyata peneliti muda dalam membangun Indonesia. (Fajar M)

Label Berita: 

STUDIUM GENERALE FE UNY BERSAMA HATTA RAJASA

$
0
0

Sabtu (18/5/2013) pagi, Hatta Rajasa, Menko Perekonomian, memenuhi janjinya menghadiri dan memberikan keynote speech dalam acara Studium Generale yang dihelat mahasiswa. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) KM Fakultas Ekonomi UNY menggelar Studium Generale tersebut dengan judul “Ekonomi Kerakyatan dalam Payung MP3EI”. Studium Generale ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan memberikan pemahaman tentang ekonomi kerakyatan dan program masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia kepada masyarakat terutama mahasiswa yang notabene adalah penerus estafet kepemimpinan bangsa.

Dalam sambutannya, Ikmal Nur Muflih selaku ketua DPM KM FE UNY menyatakan Studium Generale ini sebagai upaya memahamkan mahasiswa terhadap MP3EI dan juga ekonomi kerakyatan. Senada dengan itu, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., juga menyatakan Studium Generale ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa.

“Untuk menghadapi perkembangan zaman, perkuliahan biasa jelas tidak cukup. Oleh karena itu, saya bisa memahami bahwa mahasiswa ekonomi perlu mendatangkan para pakar dan praktisi, terutama dalam ekonomi kerakyatan,” jelasnya. Di samping itu, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. juga mengapresiasi acara ini. Acara DPM KM FE UNY ini ikut meramaikan program tahunan UNY, yaitu dies natalis ke-49.

Dalam paparannya, Hatta Rajasa menjelaskan bahwa di masa mendatang, dunia akan makin terintegrasi. “Akhir-akhir ini, Center of Gravity mulai beralih ke Asia Pasifik, sedangkan Eropa dan Amerika mulai melamban,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk menarik potensi investasi yang sangat besar pada empat tahun ke depan pihaknya telah menetapkan  22 kegiatan ekonomi utama sebagai unggulan pembangunan ke depan. Selain itu, pihaknya, kata Hatta, juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di Indonesia. 

SDM merupakan tonggak terpenting dalam pembangunan di Indonesia. Namun sayangnya saat ini, kata Hatta, baru 8 persen dari seluruh penduduk Indonesia yang mengenyam perguruan tinggi. Ke depan aksesibilitas perguruan tinggi tersebut akan ditingkatkan. Pihaknya menargetkan akan membangun 100—200 politeknik di seluruh Indonesia hingga 2020 mendatang.

Pada sesi tanya jawab yang begitu antusias direspon para peserta, Hatta Rajasa mengapresiasi pertanyaan-pertanyaan yang tertuju padanya. “Tidak kalah dengan pertanyaan di Sidang DPR,” tuturnya yang disambut tepuk tangan peserta. (fadhli)

Label Berita: 

SEMINAR NASIONAL DAN GELAR PRODUK PENELITIAN DAN PPM

$
0
0

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan perguruan tinggi mempunyai peran strategis dalam upaya pembangunan bangsa sehingga diharapkan memiliki manfaat yang luas kepada masyarakat. Dengan demikian, keberadaan perguruan tinggi tidak hanya dipandang sebagai menara gading, tetapi diharapkan menjadi menara air yang dapat memberikan pencerahan dan memberdayakan masyarakat.

LPPM sebagai ujung tombak program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi bekerjasama dengan Masyarakat Penelitian Pendidikan Indonesia MPPI menyelenggarakan Seminar Nasional dan Gelar Produk Penelitian dan PPM dengan tema “Optimasi Penelitian dan PPM untuk Pencerahan dan Kemandirian Bangsa” dalam rangka dies natalis ke-49 UNY pada tanggal 7—8 Mei 2013 di Gedung LPPM UNY, Kampus Karangmalang.

Acara dimeriahkan dengan pameran Produk Penelitian dan PPM dari para dosen dan hasil Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di lingkungan UNY serta SC (student company) dari berbagai SMK di Yogyakarta. Ikut serta memeriahkan acara ini Stand-UpComedy, Kreasi Anak PAUD, Fasion Show, dan Service Motor Gratis. Sementara seminar dilaksanakan di Lantai 2 Gedung LPPM. Acara secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I, Wardan Suyanto, Ed.D.

Ketua Panitia kegiatan ini, Darmono, M.T.,  mengatakan acara Seminar Nasional dan Gelar Produk Penelitian dan PPM ini rutin digelar setiap tahun guna memeriahkan rangkaian acara dies natalis UNY. Kegiatan ini diikuti sekitar 40 stand pameran produk dan diikuti sebanyak 157 peserta yang terdiri dari 106 pemakalah dan 49 peserta.

Keynote Speaker seminar nasional ini yang semula direncanakan disampaikan langsung oleh Direktur Ditlitabmas Ditjen Dikti Kemendikbud, Prof. Agus Subekti, M.Sc., Ph.D., akhirnya diwakili oleh Wakil Direktur Ditlitabmas Ditjen Dikti, dr. Drajat Tri Kartono. Dalam kesempatan ini, Drajat menyampaikan topik bahasan “Kebijakan Ditlitabmas di Bidang Penelitian dan PPM untuk Pencerahan dan Kemandirian Bangsa".

Pada hari kedua, Pemakalah Utama I dibawakan oleh Prof. Dr.rer.nat Sundani Nurono S., Apt., seorang Reviewer Senior Ditlitabmas Ditjen Dikti Kemendikbud dan sekaligus dosen Sekolah Farmasi ITB. Pada kesempatan ini, Sundani Nurono menyampaikan topik “Menggali Dana CSR untuk Pemberdayaan Masyarakat melalui Penelitian dan PPM”. Dilanjutkan dengan Pemakalah Utama II yang disampaikan oleh Ir. Ahmad Dading Gunadi, M.A., Asisten Deputi Relevansi Program Riset IPTEK, Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas IPTEK, Kemenristek, yang membawakan topik “Penelitian Berbasis IT dan Pendanaan Riset”. (ags)

Label Berita: 

JUARA NASIONAL DENGAN MANFAATKAN LAGU DAERAH DALAM PEMBELAJARAN

$
0
0

Miftahudin Nur Ihsan, mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY berhasil menjadi juara I dalam Lomba Artikel Pendidikan Mahasiswa Tingkat Nasional Pekan Raya Pendidikan FKIP Universitas Tanjungpura 2013, baru-baru ini. Selain Ihsan, mahasiswa UNY lain yaitu Ikhwan Taufik dan Ahmad Syaiful Hidayat berhasil menjadi juara harapan I dan II.

Dengan mempresentasikan  makalah berjudul “Indonesian Folksong Inlearning (IFL): Pemanfaatan Lagu Daerah dalam Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal”, Ihsan mahasiswa bimbingan Dr.  Das Salirawati, M.Si.,  ini tampak fasih menyanyikan lagu “Gundul-gundul Pacul” dari Jawa Tengah yang liriknya diganti dengan lirik pembelajaran kimia.

Saat di konfirmasi, Ihsan mengatakan, IFL merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk melestarikan lagu-lagu daerah. IFL dilakukan dengan cara menyelipkan lagu daerah ke dalam pembelajaran. Jadi, dalam suatu pembelajaran, materi yang diajarkan dijadikan sebagai lirik lagu-lagu daerah. Misalnya dalam pelajaran Kimia, ketika mempelajari sifat koligatif larutan dapat dimasukkan dalam lirik lagu “Gundul-Gundul Pacul”.

Penerapan IFL ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain memperkenalkan dan melestarikan lagu-lagu daerah peserta didik dan pendidik secara tidak langsung yang akan mengetahui beberapa lagu daerah, juga tidak menutup kemungkinan terhadap semua lagu-lagu  daerah Indonesia karena peserta didik belajar sambil menyanyikan lagu-lagu daerah yang telah diganti liriknya. Secara otomatis, pendidik dan peserta didik akan mengetahui lagu asli. Dengan begitu, peserta didik dan pendidik dapat ikut berpartisipasi guna melestarikan budaya Indonesia.

IFL juga membuat pelajaran menjadi lebih menyenangkan. Pembelajaran saat ini umumnya hanya mengembangkan otak kiri dan sering mengabaikan otak kanan. Padahal keduanya butuh keseimbangan. Penggunaan musik dalam pembelajaran dapat menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan dan menciptakan keharmonisan belajar sehingga pembelajaran lebih menyenangkan karena dengan musik seseorang dapat meningkatkan kualitas belajarnya secara cepat, efisien, dan efektif. Lagu-lagu daerah memiliki irama dan ketukan yang khas dan pola-pola yang secara otomatis menyinkronkan tubuh dan pikiran

“Selain itu, IFL dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan, baik SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi. IFL juga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Namun, penerapan IFL juga sangat dipengaruhi oleh kreativitas pendidik untuk mengubah lirik lagu daerah sebelum diterapkan dalam pelajaran. (witono)

Label Berita: 

SEMINAR INTERNASIONAL ICERI 2013

$
0
0

Kunci sukses pendidikan adalah kemampuan pengajar untuk menggabungkan teori dan pengalaman praktik di dalam kelas. Teori saja tidak akan dapat menghasilkan kelas yang efektif, demikian juga praktik saja tidak akan menjamin pengajar menjadi efektif. Hal yang menunjukkan kesuksesan pendidikan adalah pengetahuan pengajar untuk memahami konten, kemampuaanya untuk menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, kemampuan untuk tugas efektif, kemampuan untuk mendesain alat evaluasi dan asesmen yang sesuai, dan kemampuan untuk mengadaptasikan keberagaman tipe belajar siswa.

Efektivitas pendidikan di Indonesia masih dipertanyakan, karena tidak hanya berhubungan dengan kualitas metode-metode pengajaran, pembelajaran siswa, dinamika kelas, namun juga pelatihan guru. Dari berbagai faktor tersebut, maka tercetuslah ide untuk menyelenggarakan Seminar Internasional ICERI (Education Research andnd Innovation) 2013 dengan mengambil tema “Strengthening the Ties Between Education and Research”. Tujuan kegiatan ini guna menyebarluaskan ide, pengalaman dan hasil-hasil penelitian dalam pengelolaan penelitian pendidikan dari para dosen, peneliti, dan industri untuk peningkatan kualitas penelitian dalam rangka penemuan dan pengembangan ilmu. Demikian ungkap Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed., selaku ketua ICERI 2013.

Seminar Internasional ICERI 2013 merupakan salah satu rangkaian kegiatan dies natalis UNY ke-49 yang terselenggaran atas kerja sama LPPM UNY dengan California State University (CHICO) USA, PASIAD, University of Northern Colorado, Universiti Pendidikan Sultan Idris, dan Education Research Consultant Australia. Seminar mengambil tempat di Ballroom Hotel UNY pada hari Kamis—Jumat, 16—17 Mei 2013. Acara secara resmi dibuka dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dengan didampingi Ketua LPPM UNY Prof. Dr. Anik Ghufron.

Sebanyak 100 orang terdaftar sebagai pemakalah dan peserta memenuhi kursi yang telah disediakan panitia. Peserta berasal dari kalangan dosen dan mahasiswa dari lingkungan UNY, luar UNY, dan bahkan dari luar Jawa. Hadir sebagai keynote speaker Direktur Direktorat P2M Ditjen Dikti, Prof. Drs. Agus Subekti, M.Sc., Ph.D. yang menyampaikan topik bahasan “Trend and Issue of Education in Indonesia”.

Pada Sesi Panel pertama, hadir sebagai invited speaker Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. (Rektor UNY) mengangkat topik “Education Research Development in Indonesia” dan Melissa Parker, Ph.D.  dari University of Northern Colorado (UNC) USA, mengangkat topik “Teacher Education Development: Informed Through Practice-Based Research”. Pada Sesi Panel kedua, diisi oleh Kevin G. Patton, Ed.D. dari CHICO USA dengan topik “Developing Education Research” dan Dr. Julisman Jani dari UPSI Malaysia dengan topik “New Trends in Education Research Methodologies”, kemudian dilanjutkan dengan sesi paralel yang dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing 1 ruangan.

Pada hari kedua seminar menghadirkan invited speaker, Dr. Unsal Ali (Director of Fethullah Gulen Chair) dengan topik “Innovative Research on Teaching and Learning”. Pembicara kedua menghadirkan Dr. Graham Dawson dari Education Research Consultant, Australia. Dawson mengangkat topik bahasan “Education Research Practice in Indonesia”. (ags)

Label Berita: 

MAHASISWA FT RAIH JUARA I AJANG FISHMO-IM WEEK 2013

$
0
0

Tinta emas kembali ditorehkan oleh tiga mahasiswa dari Fakultas Teknik. Kali ini Yudik Yuliyanto (Pendidikan Teknik Elektro), Muhammad Nur Huda (Pendidikan Teknik Elektro), dan Syafiq (Pendidikan Teknik Mesin) berhasil menyabet juaraI dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Fishery Marine Olympiad Indonesian Maritime (FISHMO-IM) Week Tingkat Nasional Tahun 2013. Acara yang digelar di kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada tanggal 14—15 Mei lalu itu bertemakan korelasi keberlanjutan maritim Indonesia sebagai penopang masa depan.

Rona kebahagiaan terpancar di mata Yudik dan teman-temannya. “Mewakili teman-teman  saya mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan civitas akademika Fakultas Teknik,” ucapnya.

Menurut Muhammad Nur Huda, motivasi utamanya dalam mengikuti ajang ini adalah memberikan sumbang ide dan gagasan bagi konservasi dunia maritim. “Terdorong rasa keprihatinan saya terhadap berbagai kesejahteraan nelayan Indonesia. Dengan melihat potensi kelautan Indonesia khususnya energy gelombang laut, kami mengambil judul ‘Ocean Wave Powered Energy Boat sebagai Solusi Krisis BBM pada Perahu Nelayan Tradisional’,” ujar mahasiswa yang aktif di UKM Penelitian UNY ini.

Dengan didasarkan pada penilaian abstrak, dipilihlah 100 judul terbaik dari 137 abstrak yang masuk untuk melengkapi menjadi full paper. Tahapan akhirnya dipilih 11 finalis terbaik untuk mempresentasikan karya tulisnya beserta prototype yang sudah dibuat. Saat presentasi salah satu juri berujar, “Ide yang ditawarkan ini merupakan ide yang tidak pernah kami pikirkan, ternyata bisa dimanfaatkan dan inovatif,” ujar juri yang merupakan dosen kelautan dan perikanan UB.

Sementara itu, pemenang lainnya adalah juara II diraih oleh IPB dan juara III diraih oleh UNSOED. Universitas yang berpartisipasi dalam lomba ini, antara lain UGM, UB, ITS, UNDIP, UNHAS, dan UNIMED. (ES)

Label Berita: 

FMIPA TERIMA KUNJUNGAN DARI PONPES MODERN SUKOHARJO

$
0
0

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta menerima kunjungan dari Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2013). Rombongan yang terdiri atas guru, laboaran, dan pustakawan diterima Wakil Dekan I FMIPA, Dr. Suyanto, dan humas FMIPA, Witono Nugroho, SIP di ruang sidang fakultas.

Ketua rombongan, Rokhimulloh, M.Pd., mengatakan kalau maksud kunjungannya adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran dan melihat sarana praktikum, terutama laboratorium (lab) Biologi, lab Kimia, dan lab Fisika.

“Semoga nanti apa yang kami peroleh dari UNY ini bisa lebih memberi motivasi dan menambah kualitas pembelajaran di Ponpes kami,” lanjutnya.

Sementara itu, Dr. Suyanto menyatakan selain belajar lewat teknologi informasi seperti komputer dan internet, siswa juga harus praktik di lapangan. Misalnya pelajaran biologi tentang ayam, ya harus memegang ayam. Cara belajar yang benar yaitu dengan praktik langsung, sebab dengan berinteraksi langsung bisa mendapatkan data dan fakta yang benar.

“Belajar di Ponpes belum tentu kualitasnya lebih rendah dari sekolah lainnya, misalnya dengan tinggal di pondok siswa akan lebih bisa mandiri. Selain itu masih banyak variabel yang menentukan mutu pendidikan misalnya guru dan sarana laboaratorium,” jelas Suyanto.

Sebenarnya sejak zaman dahulu pondok pesantren sudah menerapkan learning community, misalnya pembelajaran dengan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil, dan sebagainya.

Setelah acara penyambutan, rombongan dari Ponpes Assalaam mengunjungi dan melihat fasilitas lab Biologi, lab Kimia, dan lab Fisika FMIPA UNY. (witono)

Label Berita: 

KEPRAMUKAAN UNTUK PPG SM3T

$
0
0

Dalam rangka pembinaan asrama untuk peserta PPG SM3T, Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Kwartir Cabang Kulonprogo menyelenggarakan kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar yang dilaksanakan di Asrama Mahasiswa Kampus UNY Wates sejak tanggal 4 hingga 19 Mei 2013. Kegiatan yang meliputi teori dan praktik dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu dan diikuti 162 peserta serta dipandu oleh Pusdiklatcab Kulonprogo.

Kursus Mahir Dasar (KMD) ini menyiapkan calon pembina pramuka siaga dan penggalang agar mereka terjun ke sekolah kelak setelah selesai menempuh PPG, dapat menjadi pembina yang mumpuni bagi para siaga dan penggalang. KMD ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang belum mempunyai KMD akan dilatih oleh Kwarcab Kulonprogo, sedangkan kelompok yang telah memiliki KMD diberi materi ketrampilan kepramukaan oleh racana dan alumni racana.

Kepala P3TKN LPPMP UNY, Dr. Eddy Purwanto, mengatakan bahwa peserta PPG SM3T merupakan tulang punggung pendidikan Indonesia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, perlu ditanamkan disiplin yang merupakan salah satu ciri orang berkarakter dan kunci sukses dalam berkegiatan. “Penyelenggara PPG dan PLPG hanya dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki kualifikasi tertentu yang mendapatkan izin menteri,” kata Dr. Eddy Purwanto.

Menurutnya, dalam penyelenggaraan PPG ada dua pembinaan yaitu pembinaan akademik berupa workshop SSP atau microteaching, dan pembinaan asrama berupa pramuka, kerohanian, ketrampilan, pelatihan MC, dan praktik berbahasa Inggris. Untuk pelatihan kepramukaan, baru PPG SM3T UNY yang melaksanakannya yang akan dicontoh oleh beberapa LPTK lainnya.

Materi kepramukaan yang diberikan pada KMD ini di antaranya dinamika kelompok, kepramukaan, kegiatan di alam terbuka (outbond), ketrampilan kepramukaan, serta program kegiatan untuk siaga, penggalang, dan penegak, dan matapelajaran pilihan kewiraan dan muatan lokal. (dedy)

Label Berita: 

RENUNGAN MALAM PUNCAK DIES NATALIS UNY KE-49

$
0
0

Dalam menyambut dies natalis, UNY selalu mempunyai pakem acara yang tidak boleh dilewatkan. Sebuah acara renungan lazim dilakukan pada malam puncak dies natalis UNY. Dengan mengambil tempat di Ruang Sidang Rektorat UNY, Senin (20/5/2013), acara ini dihadiri oleh semua anggota Senat UNY,  Dekan, WD I, II, dan III dari semua fakultas, Dewan Pertimbangan, Kajur dan Sekjur dari semua fakultas, Kabag Kasubag, mahasiswa undangan, serta anggota Dharma Wanita Persatuan. Hadir pula mantan rektor UNY seperti Prof. Arma Abdullah dan Prof. Djohar, MS serta dihadiri pula Prof. Dr. Noeng Muhadjir sebagai penyampai testimoni.

Dinginnya malam tak mengurangi hangatnya suasana kekeluargaan. Penayangan video kenangan membuat para sesepuh terkenang akan masa jaya mereka. Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd., dalam sambutannya menyatakan kalau 49 tahun perjalanan UNY bukanlah waktu yang singkat. Telah banyak perubahan signifikan, baik dari fisik maupun nonfisik dari UNY. Sejarah IKIP Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan Fakultas Pedagogik (FP) Universitas Gajah Mada yang didirikan pada tanggal 19 September 1955. Pada waktu itu FP UGM  memiliki dua bagian, yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani.  Angka 49 tahun merupakan refleksi bagaimana sebuah institusi melakukan perjalanan dan progres dalam mencetak lulusan, baik tenaga pendidik maupun nonkependidikan yang takwa, cendekia, bernurani. 

Mengutip sambutan Rektor UNY, Prof. Dr.Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., sebagai universitas yang Leading in Character Education, UNY telah bergelut dengan dinamika yang beraneka ragam. Perkembangan fisik dan prestasi baik dosen maupun mahasiswa terus mengalir. Ke depan diharapkan agar UNY terus menjadi kebanggaan kita, on the move to the world class university.  UNY sebagai lembaga pendidikan haruslah selalu menciptakan inovasi dan kreativitas menuju era globalisasi.

Dari testimoni Prof. Dr. Noeng Muhadjir, beliau berharap ke depan UNY bisa unggul dalam resources, reputasi, dan dana, tidak hanya unggul dalam pengembangan ilmu.

Prof. Suyanto, Ph.D. sebagai salah satu mantan rektor UNY tak ketinggalan memberikan testimoninya. Beliau mengharapkan ke depan UNY tidak boleh stagnan. Antara lain pada lingkungan harus ada keseimbangan antara hutan beton dan penghijauan seiring dengan visi UNY 2025 menuju World Class University (WCU). Bahasa internasional juga penting untuk menghadapi era global terlebih lagi menyongsong WCU. Modernisasi kelembagaan haruslah lebih ditingkatkan dengan pemanfaatan teknologi informasi dengan lebih maksimal. Sebaliknya, modernisasi manusia pun diperlukan pada informal learning yang akan memperbaiki kesalahan pada formal learning. (ant)

Label Berita: 

UPACARA DIES NATALIS UNY KE-49

$
0
0

Pendidikan yang mencerahkan adalah yang berlandaskan pada tiga jenis kecerdasan yaitu kecerdasan akal, emosi, dan spiritual. Guru yang memiliki ketiga jenis kecerdasan ini adalah pendidik yang telah mengalami pencerahan yang akan mencerahkan anak didiknya dengan cara menggali potensi-potensi hebat mereka, menimbulkan kuriositas mereka dengan melangsungkan proses belajar yang menarik, menghibur, dan menyenangkan.

Proses belajar mengajar yang mnecerahkan ini akan menjadi wahana penemuan diri, menjadi proses identifikasi diri dan pemecahan masalah yang dihadapi anak didik, baik itu masalah materi pelajaran maupun kehidupan pribadi mereka. Pendidikan yang mencerahkan adalah yang memberikan anak didik hak-hak belajar mereka dan bukan semata transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga disertai keteladanan dari sang guru yang disaksikan dan dialami langsung oleh anak didik, baik di kelas maupun di ruang publik.

Demikian dikatakan Dr. (HC) Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutan dies natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke-49 yang berlangsung di Auditorium UNY, Selasa, 21 Mei 2013. Gubernur DIY tersebut menyayangkan karena pendidikan di Indonesia masih jauh dari pencerahan. “Guru-guru masih sedikit yang seperti itu, juga masih banyak orang tua yang memaksakan kehendak,” kata Dr. (HC) Sri Sultan Hamengkubuwono X.

“Hasilnya adalah, anak didik yang membenci pelajaran, meledek cara guru mengajar, dan diam-diam bosan dengan nasihat tentang masa depan yang sudah ditentukan orangtua”. Dr. (HC) Sri Sultan Hamengkubuwono X mengingatkan, bagaimana murid bisa berkembang jika berpikir atau berkata sedikit saja “di luar batas” atau think out of the box, guru langsung mengecapnya sebagai anak nakal. Atau orangtua yang tidak memberi perhatian namun malah mendikte. Ini hanyalah beberapa masalah yang sekiranya pantas menjadi perhatian para pendidik yang berada di universitas yang berfungsi sebagai LPTK.

Dalam sambutannya, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., mengatakan bahwa dalam usianya yang hampir mendekati setengah abad ini, UNY semakin memantapkan dirinya untuk menuju World Class University yang dilandasi nilai-nilai ibadah dan kekhalifahan, serta keunggulan lokal. Pada tahun 2025 UNY memiliki visi menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan. Visi ini dengan penuh kesadaran dimaksudkan untuk menghasilkan insan yang berkarakter (insan beragama dan insan berjati diri Indonesia).

“Dies natalis UNY ke-49 mengambil tema ‘Pendidikan untuk Pencerahan dan Kemandirian Bangsa’ yang memiliki message bahwa pendidikan yang harus kita bangun adalah pendidikan yang mampu memberikan pencerahan pikiran dan hati. Demikian juga pendidikan diharapkan mampu memberikan pencerahan hati kita, sehingga insan terdidik mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang menyenangkan bagi orang lain, bukan perilaku yang mengganggu, apalagi perilaku yang bersifat destruktif,” kata Rektor UNY.

Pidato dies natalis tahun 2013 ini disampaikan oleh dosen FIP UNY, Sumarno, M.A., Ph.D. yang menyebutkan bahwa kehidupan bangsa ini nampaknya bermasalah di mana beberapa indikator menunjukkan ketertinggalan dibandingkan dengan bangsa lain, termasuk ketertinggalan pendidikan dengan berbagai konsekuensinya. Proliferasi dan akselerasi problem pendidikan jauh melampaui kapabilitas untuk menyelesaikannya. “Oleh karena itu, diperlukan pembenahan yang mendasar agar bangsa ini berhasil memberdayakan dirinya untuk membangun peradaban bangsa yang lebih unggul,” tutupnya. (dedy)

Label Berita: 

KUNJUNGAN PEJABAT MALINAU

$
0
0

Program kerja Komisi I DPRD Malinau Kalimantan Timur yaitu perencanaan mutu SMA Unggulan dan SMA Kebangsaan, penyusunan grand strategy Kabupaten Malinau serta program beasiswa yang sekarang dilakukan di UNY dan beberapa perguruan tinggi lain. Secara khusus, Malinau memang kekurangan guru. Harapannya 4 tahun lagi kebutuhan itu dapat terpenuhi oleh mahasiswa Malinau yang menempuh pendidikan di UNY. Oleh karena itu, salah satu tujuan kunjungan ini adalah monitoring perkuliahan mahasiswa sesuai dengan program kerjasama antara UNY dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau.

Demikian kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malinau, Esly Parir, S.E., M.Si. dalam kunjungannya ke UNY, Rabu, 22 Mei 2013 di Ruang Sidang Senat UNY. Selain Kepala Dinas Pendidikan, turut serta dalam kunjungan ini Wakil Ketua Komisi I DPRD Malinau, Lewi Yundan, S.E., Kepala Bidang Pendidikan, FX Brata Puji Susila, S.Pd., M.Pd., dan Kepala Seksi Pendidikan Dasar, Kilam Kole, S.Pd. yang juga sebagai penanggung jawab program beasiswa kerjasama ini.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Malinau, Lewi Yundan, S.Th., M.Th., menambahkan bahwa selain membutuhkan tenaga guru khususnya bidang IPA yang masih sangat sedikit, Malinau memiliki kendala pada transportasi, di mana ada beberapa wilayah yang harus ditempuh dengan menggunakan pesawat karena belum tersedia jalan darat.

“Kami kirim mahasiswa untuk kuliah, yang bila telah lulus akan ditempatkan di daerah yang minim tenaga guru,” kata Lewi Yundan, S.E. “Oleh karena itu, belajarlah yang baik, ikuti aturan dari UNY dengan harapan kelak bisa diterapkan di Malinau.”

Rombongan disambut oleh Wakil Rektor I, Wardan Suyanto, Ed.D., Wakil Rektor, III Dr. Sumaryanto, Wakil Rektor , Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. beserta pejabat rektorat. Dalam sambutannya, Wardan Suyanto, Ed.D. mengatakan bahwa pilihan untuk menempuh pendidikan di UNY adalah tepat, karena UNY mengembangkan leading in character education, selain itu mahasiswa juga di-upgrade tidak sekedar pembelajaran di kelas, mereka juga diberi pelatihan soft skill dari jajaran III, dan juga bisa mengikuti UKM di kampus.

“Mahasiswa jangan hanya menggerombol pada kelompoknya,” kata Wardan Suyanto, Ed.D. “Berbaurlah dengan mahasiswa yang lain karena telah dibagi dalam tiap program studi.” Menurut Wakil Rektor IV, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., kerjasama dengan Malinau telah dilaksanakan sejak 2010 dengan ditandatanganinya MoU tentang pendidikan, penelitian, pengembangan dan rekayasa, dan selanjutnya kerjasama tentang pelaksanaan pendidikan S1 yang dilaksanakan sejak 2012.

“Jangan hanya kuliah, tapi ikuti juga unit kegiatan mahasiswa yang ada di UNY agar tidak jenuh,” kata Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. “Hal ini untuk mendukung jiwa sekolah kebangsaan yang akan didirikan di Malinau kelak.”

Mahasiswa program kerjasama dengan Kabupaten Malinau ini terdiri dari 31 orang yang terbagi pada 9 program studi. Prodi Bimbingan Konseling 4 orang, Pendidikan Bahasa Jerman 2 orang, Pendidikan Sosiologi 5 orang, Pendidikan Biologi 2 orang, Pendidikan Fisika 3 orang, Pendidikan Kimia 3 orang, Pendidikan Matematika 3 orang, Pendidikan Luar Biasa 4 orang,  serta Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi 5 orang. Indeks prestasi yang telah dicapai mahasiswa program kerjasama ini cukup memuaskan, sebagian besar mendapat IP di atas 2,5. (dedy)

Label Berita: 

MAHASISWA PKNH KREASIKAN JAGUNG JADI DONAT SEHAT

$
0
0

Jagung merupakan salah satu makanan pokok bangsa Indonesia yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga memiliki kandungan gizi lain yang jauh lebih lengkap daripada beras yang merupakan makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia.

Berdasar latar belakang tersebut, Nuri Wahyuni, Fany Ryansari, Sri Hartini, Erni Fitri Astuti, dan Novita Setiyawati yang merupakan mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH), Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) melihat peluang dari jagung untuk diinovasi lebih lanjut agar lebih mudah diterima masyarakat untuk dikonsumsi. Nuri dan kawan-kawan mencoba mengkreasikan jagung menjadi donat. Mereka memberi nama produk mereka dengan merk Corn Donut (CD). Produk temuan mereka itu berhasil lolos dalam seleksi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2011. Mereka berhasil memperoleh bantuan dari DIKTI guna pengembangan usaha mereka.

Nuri, ketua kelompok CD yang didampingi dosen pendamping, Puji Wulandari, M.Si. ini menceritakan beberapa tujuan mereka untuk melakukan inovasi terhadap produk jagung adalah untuk mengolah jagung agar menjadi makanan yang memiliki daya jual cukup tinggi dan mampu mencipatakan usaha baru bagi mahasiswa yang dapat dikelola sehingga memberi bekal dalam pengembangan kewirausahaan.

Nuri juga menambahkan, “Kami ingin menghasilkan produk donat yang  bervariasi dan sehat sebagai makanan alternatif yang praktis dan terjangkau harganya.” Produk CD memang sangat terjangkau khususnya untuk kalangan mahasiswa, karena 1 produk CD hanya dipatok harga Rp. 2.000,00 saja.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Corn Donut adalah tepung terigu, gula pasir, yeast instant, susu bubuk, garam, bread improver, telur, margarine, air dingin, dan minyak goreng. Sementara untuk toping-nya sendiri saat ini CD tersedia dengan toping meises, keju, kacang sangria, dan coklat.

Produk Corn Donut sudah mulai dipasarkan di Pameran Kreasi Anak Bangsa yang diadakan dalam rangka dies natalis UNY ke-49 pada 7—9 Mei lalu di Ruang Auditorium UNY. Respon pasar pun sangat positif. Semua produk CD yang dipasarkan setiap hari habis terjual. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik dan menjadi pertanda akan kesuksesan dan CD bisa diterima oleh masyarakat seperti tujuan awal kelompok ini. (Sari)

Label Berita: 

STKIP BENGKULU BELAJAR KELOLA LAB DI FMIPA UNY

$
0
0

Mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP Bengkulu studi banding ke FMIPA UNY. Rombongan diterima Ketua Jurusan Pendidikan Matematika, Dr. Sugiman, Koorprodi Pendidikan Matematika, Dr. Ali Mahmudi, dosen/pengelola Laboaratorium (lab) Matematika, Nurhadi, M.Hum., serta humas FMIPA, Witono N, SIP., baru-baru ini di ruang sidang fakultas.

Ketua studi banding, Syarif, S.Pd., M.Pd., mengatakan, kami datang ke UNY untuk melihat dan belajar tentang pengelolaan lab matematika. Sebagai universitas besar tentunya laboratorium yang dimiliki FMIPA UNY sudah memadai sebagai sumber belajar bagi mahasiswa. Dengan bekal ilmu dari kunjungan ini, ke depan kami akan coba terapkan bagaimana cara mengelola lab yang benar.

Sementara itu, Sugiman mengatakan dari kunjungan seperti ini, mereka dapat  sama-sama belajar bagaimana mengelola lab dengan benar, dan berupaya agar lab tersebut bisa menumbuhkan daya kreativitas mahasiswa.

“Jurdik Matematika mempunyai beberapa lab yaitu Lab Komputer yang tersambung Local Areal Network (LAN) dan jaringan internet, Lab Pendidikan Matematika, Lab Matematika, Lab Workshop, serta Lab Microteaching,” lanjutnya.

“Di laboratoarium silakan Anda lihat alat peraga matematika hasil karya mahasiswa seperti geometri, bidang, dan lain-lain. Semoga dengan mengunjungi lab kami, para pengelola lab serta mahasiswa dari STKIP Bengkulu terinspirasi untuk mengembangkan lab matematika.” (witono)

Label Berita: 

DR. TAAT WULANDARI, M.PD., DOKTOR PERTAMA DI JURUSAN PENDIDIKAN IPS

$
0
0

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) kembali menambah jumlah dosen yang berhasil menyelesaikan pendidikan S3. Dr. Taat Wulandari, M.Pd. yang juga merupakan staf pengajar di Jurusan Pendidikan IPS kemarin Jumat (17/5/2013) berhasil lulus dalam ujian terbuka dengan mendapatkan predikat cumlaude atau Dengan Pujian.

Disertasi berjudul “Pendidikan Multikultural di SMP Maria Immaculata Yogya dan SMPN 5 Yogya: Studi Pemikiran dan Praktik di SMP Yogyakarta” berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji yaitu: Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. (Ketua), Dr. Dwi Siswoyo, M.Hum. (sekretaris), Prof. Dr. Darmiyati Zuhdi, Ed.D. dan Prof. Dr. Farida Hanum, dengan promotor Prof. Dr. Zamroni, Ph.D. dan co-promotor Prof. Dr. Wuraji, MS.

Tujuan pendidikan multicultural, menurut Taat, akan tercapai bila terdapat kesamaan persepsi antara kepala sekolah, guru, siswa, dan orangtua siswa tentang nilai-nilai multicultural. Nilai-nilai itu seperti memberikan kesetaraan, keadilan, dan menumbuhkan semangat toleransi pada diri setiap orang.  Perbedaan persepsi tentang nilai-nilai itu akan menghambat terwujudnya kesetaraan, keadilan, dan toleransi.

Hal tersebut disimpulkan dalam penelitiannya yang dilakukan di SMP Maria Immaculata Yogya dan SMPN 5 Yogya. Berdasarkan analisis dari kedua sekolah tersebut, Taat menyarankan agar sekolah dapat menyusun kurikulum yang memberikan ruang luas bagi berkembangnya identitas kelompok, sehingga tercipta suasana saling menghargai.

Dengan berhasil mempertahankan disertasinya tersebut, Taat berhasil menyelesaikan pendidikan S3-nya dengan masa studi kurang dari 3 tahun, yakni 33 bulan. Selain itu ,Taat juga merupakan doktor ke-18 pada Program Studi Ilmu Pendidikan lulusan dari Program Pascasarjana (PPS) UNY. (sari)

Label Berita: 

KEMBANGKAN HIJAIYYAH BRAILLE BOARD, MAHASISWA FT JUARAI LKTA FUSI UI

$
0
0

Tiga mahasiswa Fakultas Tekkik Universitas Negeri Yogyakarta kembali mengukir prestasi dalam Lomba Karya Tulis Al-Quran yang dilaksanakan oleh Forum Ukhwah dan Studi Islam Fakultas Teknik UI (02/05/2013). Mereka adalah Anggun Winursito, Beny Abdurahman, dan Adi Candra Swastika. Ketiganya berasal dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika angkatan 2010. Dengan karya yang berjudul "Hijaiyyah Braille Board sebagai Media Pembelajaran Al-Quran dengan Output Suara bagi Penyandang Tunanetra", mereka berhasil merebut posisi pertama dalam lomba karya tulis itu.

Lomba LKTA ini merupakan rangkaian acara Gema Islam Teknik, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia selama bulan April—Mei 2013. Lomba LKTA ini sendiri terdiri dari dua tahap.Tahap pertama yaitu seleksi karya tulis, di mana peserta mengirimkan karyanya. Dari tahap pertama dipilih lima karya terbaik untuk maju ke tahap kedua. Tahap kedua adalah tahap presentasi bagi lima tim yang terpilih. Dengan karya Hijaiyyah Braille Board, tim UNY berhasil lolos ke tahap kedua bersama empat tim lain, di antaranya dari UI dan Institute Teknologi dan Sains Bandung dan mempresentasikan inovasinya di Fakultas Teknik, Universitas Indonsia.

"Ide kami berawal dari kesulitan para penyandang tunanetra dalam mempelajari Al-Quran," ungkap Beni Abdurahman, anggota tim.

“Melalui kompetisi ini, kami juga tidak sebatas menyuguhkan ide dalam bentuk tulisan atau karya tulis namun kami pun sudah mengimplementasikan dalam bentuk alat,” tambahnya.

"Hijaiyyah Braille yang kami buat ini bisa mempermudah penyandang tunanetra dalam mengenal huruf hijaiyyah dengan menggunakan braille. Selain itu dukungan output suara juga makin memudahkan dalam mempelajari huruf hijaiyyah," tutupnya. (meg)

Label Berita: 
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live