UNY, bekerja sama dengan USAID Prioritas, membina sekolah-sekolah mitra yang nantinya dijadikan sebagai laboratarium calon mahasiswa PPL. Di Gedung Kuliah I FBS UNY, SD-SMP yang menjadi sekolah mitra USAID Prioritas berkumpul dalam Meeting and Working with Teacher Training Institute Partner and Lab Schools, Senin (7/4/2014). “Sekolah mitra UNY saat program PPL juga baiknya yang berkualitas sehingga hal ini berdampak pada penyiapan calon guru yang profesional,” terang Drs. Haryanto, M.Pd., Dekan FIP Universitas Negeri Yogyakarta.
Untuk itu, SD-SMP ini dibina tim USAID Prioritas Pendidikan dalam hal manajemen basis sekolah hingga kegiatan kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah masing-masing. Kelak, calon mahasiswa PPL yang belajar di luar di ruang kuliah akan mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan sekolah melalui sekolah-sekolah mitra ini. “Kami juga berharap sekolah-sekolah mitra menjadi pioner sekolah negeri berkualitas baik,” ungkap Haryanto.
Dalam pertemuan sehari itu, Ngatman, M.Pd. menjelaskan tentang pentingnya peningkatan kualitas praktik mengajar melalui peningkatan kualitas belajar-mengajar dan manajemen kepada sekolah mitra. “Di sekolah mitra, mahasiswa akan belajar lapangan tentang 5 aspek manajemen, pemberdayaan siswa, guru, staf, perpustakaan, dan lingkungan sekolah,” terangnya. Ngatman mengajak sekolah mitra untuk membina simbiosis mutualisme dengan memberikan ilmu dan contoh terbaik kepada mahasiswa.
Pada sesi selanjutnya, sekolah-sekolah mitra berdiskusi tentang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan saling sharing tentang aktivitas siswa yang menyenangkan di sekolah masing-masing. “Pertemuan ini menjadi sesi persiapan sebelum penerapan tindakan siklus 1 dan siklus 2 untuk mengubah kondisi sekolah mereka menjadi lebih baik,” terang Afifudin, M.Sc., Ph.D., Teacher Training Specialist. Kepala sekolah, guru, dan komite sekolah duduk melingkar di satu meja untuk mendiskusikan tentang manajemen sekolah dan pencarian solusi dalam mengatasi hambatan dalam pengajaran. Selain itu, mereka berstrategi untuk melibatkan orang tua wali dan masyarakat di sekolah secara efektif.
Selanjutnya, sekolah-sekolah mitra akan dibina, dimonitor, dan dievaluasi. “Kami di sini bukan untuk memonitor lalu menilai saja, namun juga membantu bapak ibu selama prosesnya. Jadi, bapak ibu jangan sungkan-sungkan untuk berkonsultasi dengan kami,” ungkap Afifudin menarik keterlibatan peserta dalam proses pengubahan sekolah mereka menjadi lebih baik. (febi)