Narkoba merupakan bahaya yang luar biasa untuk generasi muda, karena 22% pengguna adalah remaja dan angka tersebut terus bertambah. Data menunjukkan tahun 2012 terdapat 3,6 juta pengguna dan tahun 2013 ada 3,8 juta pengguna. Apabila tidak ditangkal, pada tahun 2015 diprediksi ada sekitar 5 juta pengguna di Indonesia. Demikian dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga, KRMT Roy Suryo Notodiprojo sebagai keynote speaker dalam sosialisasi anti narkoba dan pentingnya bela negara di Auditorium UNY, Kamis, 27 Maret 2014.
Lebih lanjut Menpora mengatakan bahwa cukup dua kata bila menghadapi korban narkoba, yaitu jangan abai dan jangan lebay. “Jangan abaikan dan jangan kucilkan penderita narkoba,” kata KRMT Roy Suryo Notodiprojo. Menurutnya, apabila penderita narkoba dikucilkan, dia tidak akan mempunyai teman, dan sebagai pelariannya maka dia akan berteman dengan narkotika, alat hisap, jarum suntik, dan sebagainya. Menpora berpesan pada generasi muda untuk tidak menyia-nyiakan usia dan hari depan karena masa depan ada di tangan para generasi muda itu sendiri.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pemuda dan Olahraga, Badan Narkotika Nasional (BNN), Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), dan Universitas Negeri Yogyakarta guna memberikan informasi pada para pelajar dan mahasiswa tentang makna dari bela negara dan bahaya narkoba sekaligus membangun komunikasi dan konsistensi untuk ikut berpartisipasi dan berperan aktif dalam pelaksanaan bela negara dan P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) dengan melibatkan pelajar/mahasiswa.
Ketua II SIKIB Ratna Sinarsari Joko Suyanto mengatakan bahwa sangatlah relevan bila para generasi muda bangsa memahami bela negara karena makin pudarnya semangat nasionalisme dan kecintaan pada negara. “Bela negara penting, karena merupakan tekad, sikap dan perilaku warga negara yang cinta NKRI,” kata Ratna Sinarsari Joko Suyanto. “Bela negara bukan semata tugas TNI, melainkan juga tugas segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya.”
Ratna juga menyoroti tentang penyalahgunaan narkoba yang telah menempati ranking 20 dunia sebagai penyebab terganggunya kesehatan. Menurutnya, untuk melindungi kehancuran generasi muda dari bahaya narkoba, diperlukan adanya kerjasama berbagai pihak untuk saling berpartisipasi dalam pelaksanaan penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Pada kesempatan ini SIKIB juga mencanangkan slogan “Gerakan Indonesia Berseri” untuk mewujudkan Indonesia yang bersih, sehat, ramah lingkungan, rapi, dan indah.
Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. menyambut baik kegiatan ini dan mengucapkan terimakasih pada BNN dan SIKIB atas kerjasamanya dengan UNY. Dalam sambutannya Rektor mengatakan bahwa adalah tanggungjawab sebagai warganegara yang religius untuk melakukan bela negara melalui bidang keahliannya. “Generasi muda perlu berpartisipasi aktif untuk menjadikan Indonesia bebas narkoba” kata Rektor. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1000 orang pelajar dan mahasiswa dari beberapa sekolah dan perguruan tinggi di DIY di antaranya UGM, AAU, UNY, dan SMK Penerbangan Adisucipto. (dedy)