Setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih satu bulan, 14 mahasiswa Universiti Teknologi Malaysia (UTM) akhirnya dilepas kembali untuk menuntut ilmu di tanah airnya. Pelepasan tersebut digelar di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Kamis, 6 Maret 2014 dan dihadiri jajaran Rektorat, Kepala Sekolah, dosen pembimbing, dan mahasiswa pendamping . Mahasiswa UTM tersebut mengikuti PPL di SMAN 4, SMKN 2, SMKN 6, dan SMKN 2 Depok Yogyakarta. Program ini merupakan kerjasama antara Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Negeri Yogyakarta dengan Universiti Teknologi Malaysia dan telah berlangsung sejak 10 Februari.
Wakil dari UTM, Prof. Madya. Dr. Muhammad Sukri bin Saud mengucapkan terimakasih pada UNY dan sekolah yang ditempati mahasiswa PPL UTM tersebut dan berharap kerjasama yang telah terjalin ini dapat lebih ditingkatkan pada masa yang akan datang. Penyerahan secara simbolis dari UNY dilakukan oleh Wakil Rektor I, Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. yang dalam sambutannya mengapresiasi dengan baik kepercayaan UTM pada UNY untuk melaksanakan PPL mahasiswanya di Yogyakarta.
“Dari kegiatan PPL inilah sekolah menjadi bertambah maju dan siswanya berkembang,” kata Wardan Suyanto, Ed.D. “Semoga bisa memberi wawasan dan latihan sehingga bisa diambil manfaatnya.” Wakil Rektor I juga berharap pada masa depan kerjasama ini bisa lebih dikembangkan lagi pada bidang lain, misalnya teleconference pada satu mata kuliah sehingga mahasiswa bisa bertukar pengalaman.
Sambutan wakil mahasiswa UTM disampaikan oleh Mohamad Ramzi bin Mohamad Asri. Mahasiswa yang PPL di SMKN 6 Yogyakarta tersebut mendapatkan banyak pengalaman dalam bidang budaya dan terkesan dengan makanan di Yogyakarta. “Makanan di sini lain dengan di Malaysia,” katanya, “selain enak, harganya juga cukup murah.” Menurut pengakuannya, mahasiswa UTM yang PPL di Yogyakarta bertambah berat badannya karena setiap makanan yang tidak ada di Malaysia selalu dicoba. Spontan pernyataan ini mengundang tawa hadirin.
Ramzi juga mengatakan bahwa kurikulum di Indonesia berbeda dengan Malaysia, dan oleh karena itu apa yang baik akan dicobaterapkan di negaranya. Sementara itu Nuradawiyah binti Azman mengatakan bahwa selama PPL di Yogyakarta bisa belajar banyak tentang adat dan tata susila. “Masyarakat Yogyakarta ramah dan sopan, saya suka tinggal di sini,” katanya.
Acara tersebut diakhiri dengan penampilan mahasiswa UTM berupa drama, tarian, dan nyayian serta pertukaran cenderamata dari UNY pada UTM. (dedy)