“Pada 40 tahun ke depan dunia akan dihadapkan pada empat kekuatan besar, yaitu demographic trends, natural resource demand, climate change, dan globalization. Mayoritas wisudawan sekarang berada di usia 20—30 tahun akan memasuki kondisi tersebut ketika berada pada ujung usia dewasa dan awal lanjut usia. Agar Anda semua tidak menjadi objek perubahan waktu dan era, maka dengan modal kesarjanaan Anda dan keahlian Anda, kami berdoa bahwa Anda dapat memainkan peran sangat penting karena berada di usia matang dan senior. Semoga Anda semua tetap bisa eksis dan menjadi rujukan bagi lainnya untuk menghadapi persoalan hidup di saat kelak.”
Demikian dikatakan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam wisuda lulusan S3, S2, S1, dan D3 periode Februari 2014 di GOR UNY, Sabtu, 1 Maret 2014. Lebih lanjut Rektor mengharapkan para wisudawan mampu mengaktualisasikan potensi dan keahliannya, sehingga selalu siap menjadi subjek dalam perjalanan hidupnya dan dinamika perkembangan jaman dengan bermodal pada kecakapan yang dimiliki, di samping life skills dalam konteksnya perlu mencakup spirituality, yang artinya dalam kehidupan masa kini dan masa depan bahwa setiap individu harus mampu menunjukkan integritas kepribadiannya yang sangat diwarnai dengan kondisi spiritualitasnya.
Peserta wisuda periode Februari 2014 ini sebanyak 1250 orang dengan rincian, Strata-3 11 orang, Strata-2 78 orang, S1-Kependidikan 904 orang, S1 Non-Kependidikan 194 orang, dan Diploma-3 Non-Kependidikan 63 orang. Adapun sebaran para wisudawan/wisudawati periode ini, dari Program Pascasarjana 89 orang, FIP 176 orang, FMIPA 184 orang, FBS 242 orang, FIS 92 orang, FT 199 orang, FIK 149 orang, dan FE 119 orang.
Para wisudawan/wisudawati yang meraih predikat cum laude sebanyak 191 orang, yang terdiri dari Program Pascasarjana 28 orang, FIP 36 orang, FMIPA 21 orang, FBS 31 orang, FIS 12 orang, FT 26 orang, FIK 13 orang, dan FE 24 orang. Adapun nilai tertinggi wisudawan diraih oleh Dr. Bambang Endroyo, dengan IPK 3,78, jenjang S3, program studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan; Natalia Ika Prasetyo Kurniawati, M.Pd., dengan IPK 3,92, jenjang S2, program studi Linguistik Terapan; Mifta Damai R., S.Sos., dengan IPK 3,86, jenjang S1, program studi Administrasi Negara; dan Danang Wiji Listyanto, A.Md.T, dengan IPK 3,52, jenjang D3, program studi Teknik Otomotif.
Untuk lulusan tercepat adalah Dr. Zaenal Fanani, IPK 3,61, jenjang S3, program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, (3 tahun 3 bulan); Melly Handayani, M.Pd. dengan IPK 3,75, jenjang S2, program studi Linguistik Terapan (2 tahun 2 bulan); Deby Febriyan Eprilianto, S.Sos. dengan IPK 3,71, jenjang S1, program studi Administrasi Negara (3 tahun 4 bulan); dan Edwin Pranata, A.Md.T, dengan IPK 3,11, jenjang D3, program studi Teknik Elektro (3 tahun 3 bulan).
Lulusan termuda adalah Dr. Guntur, IPK 3,21, jenjang S3, program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, berumur 32 tahun 6 bulan; Dian Ida Lestari, M.Pd., dengan IPK 3,78, jenjang S2, program studi Pendidikan Sains, berumur 25 tahun 1 bulan; Korina Wulandari, S.Or., dengan IPK 3,77, jenjang S1, program studi Ilmu Keolahragaan, berumur 20 tahun 8 bulan, dan Meliana Eka Wardana, A.Md.T, dengan IPK 2,98, jenjang D3, program studi Teknik Rias dan Kecantikan, berumur 20 tahun 10 bulan.
Selain itu, mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang dapat menyelesaikan studi kurang dari 4 tahun, yaitu Deby Febriyan Eprilianto, prodi Administrasi Negara (FIS), IPK 3,71 menyelesaikan studi selama 3 tahun 4 bulan; Suhartini, prodi Pendidikan Akuntansi (FE), IPK 3,84 menyelesaikan studi selama 3 tahun 5 bulan; Evita Rahayu, prodi Pendidikan Akuntansi (FE), IPK 3,82 menyelesaikan studi selama 3 tahun 5 bulan; Rina Susilowati, prodi Pendidikan Akuntansi (FE), IPK 3,81, menyelesaikan studi selama 3 tahun 5 bulan; Dwi Roni Indriyanti, prodi Pendidikan Akuntansi (FE), IPK 3,76 menyelesaikan studi selama 3 tahun 5 bulan; Sri Maida Astuti, prodi Pendidikan Akuntansi (FE), IPK 3,62 menyelesaikan studi selama 3 tahun 5 bulan; dan Ginanjar Winar Putra, prodi Pendidikan Fisika (FMIPA), IPK 3,59 menyelesaikan studi selama 3 tahun 5 bulan.
Sambutan dari perwakilan mahasiswa disampaikan oleh Mifta Damai Riyaningtyas dari prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial. Peraih IPK 3,86 tersebut mengatakan bahwa akhir pembelajaran di kampus bukan menjadikan untuk berhenti belajar karena para wisudawan merupakan manusia pembelajar yang terus belajar seumur hidup. “Semoga ilmu yang didapatkan bisa menjadi bekal yang bemanfaat untuk mengabdi dan berkontribusi untuk Indonesia,” tutup Mifta. (dedy)