Salah satu cara mempertahankan kualitas guru adalah melalui Program Profesi Guru (PPG). Oleh karena itu, PPG ini bukan sekedar formalitas. Manfaatkan kesempatan yang ada untuk belajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Demikian pesan Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. dalam pembukaan orientasi program profesi guru peserta SM3T angkatan kedua di Auditorium UNY, Kamis, 27 Februari 2014. Lebih lanjut WR I UNY tersebut mengatakan bahwa dalam PPG ini tidak diadakan perkuliahan melainkan workshop. “Namun akan tetap ada ujian akhir,” kata Wardan Suyanto, MA., Ed.D., “dan yang masih merasa kurang harus belajar lagi.” Beliau juga berharap bahwa di antara peserta dapat saling bertukar pengalaman karena untuk menjadi guru yang baik adalah yang bisa mengajar dan ada yang diajarkan.
Menurut Ketua Pusat Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Profesi Nonkependidikan UNY, Dr. Edi Purwanto, PPG di UNY diikuti oleh 259 orang dari 11 program studi yaitu Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Geografi, dan Pendidikan Ekonomi. “Tujuannya untuk mempersiapkan peserta mengikuti workshop dan kehidupan berasrama,” kata Dr. Edi Purwanto. “Dan kelak untuk meluaskan tentang pendidikan guru.”
Selama dua hari ini para peserta akan diberikan materi tentang PPG SM3T, dinamika kelompok, kehidupan asrama dan manajemen keuangan serta kompetensi guru masa depan. Selama mengikuti PPG di UNY peserta akan tinggal di asrama mahasiswa kampus Wates dan setiap hari akan berangkat ke kampus UNY Karangmalang menggunakan bus UNY. Pendidikan berasrama memang menjadi kewajiban bagi peserta PPG SM3T UNY sebagai sarana membentuk pribadi berprestasi, mandiri, dan disiplin sekaligus peka dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang majemuk. (dedy)