“Abad ke-21 adalah abad yang paling inovatif dalam sejarah umat. Disadari atau tidak, kita sedang dalam arus perubahan sejarah yang sangat dahsyat. Ada yang mengatakan arus perubahan dalam 10 tahun mendatang akan lebih deras dari 100 tahun terakhir.”
Demikian materi dari keynote speaker, Menteri Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta yang dibacakan oleh Deputi Kekayaan Intelektual dan Standarisasi Iptek, Prof. Dr. Ir. Didik Noto Sujono pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Sabtu (22/2/13) di Ruang Sidang Rektorat UNY. Tema seminar kali ini sangat istimewa yaitu “Peran Matematika dan Pendidikan Matematika Sebagai Solusi Problematika Abad ke-21”.
Seminar yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis UNY ke-50 ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Matematika FMIPA UNY. Pembicara lain dalam seminar tersebut yaitu Prof. Dr. Rer.nat. Sri Wahyuni, S.U., dan Dr. Ali Mahmudi, M.Pd.
Lebih lanjut dikatakan bahwa komputer, internet, seluler, di awal tahun 1990 hanya dinikmati beberapa orang. Tapi kini ada 1,4 miliar orang di seluruh dunia telah memiliki email, 1 miliar komputer, 3,3 miliar pengguna handphone. Proses ini terus berkembang, dan dalam kurun waktu 100 tahun manusia dapat bergerak dari kecepatan kuda, mobil, pesawat terbang, suara, dan bahkan sudah mendarat di bulan.
Sejumlah negara yang dulu dikenal sebagai negara miskin kini telah melejit menjadi ekonomi yang unggul. Indonesia kini sudah menjadi salah satu negara terbesar di Asia Tenggara dan menjadi anggota G20. Perubahan pesat di bidang lingkungan terutama perubahan iklim terjadi semenjak revolusi industri di Eropa 100 tahun yang lalu. Karena ulah manusia terutama di negara industri maju, suhu dunia telah naik 0,6% dan lapisan ozon makin menipis.
“Kalau kita tidak cepat mengatasi, suhu bisa naik sampai 4 derajat celcius.Ini bisa membawa malapetaka bagi umat manusia dan bumi kita,” tandasnya.
Peran matematika dalam teknologi telah diterapkan oleh Galileo guna menyelesaikan permasalahan astronomi, dan Issac Newton dalam permasalahan mekanika. Peran matematika dalam bidang fisika membawa matematika berperan dalam masalah penerbangan.
“Saat ini permodelan matematik telah digunakan dalam berbagai bidang iptek seperti fisika, kimia, komunikasi, prediksi cuaca, industri mobil, industri perminyakan, lingkungan, ekonomi, keuangan, kedokteran bahkan ilmu sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., dalam sambutannya menyatakan bahwa dalam praktiknya, implementasi peran matematika untuk memecahkan persoalan kehidupan, teori dan konsep matematika berkembang sangat pesat terutama para era IT saat ini. Perkembangan IT yang sangat pesat ini dibantu konsep matematika, terutama matematika terapan.
“Oleh karenanya, pada abad ke-21 ini tidaklah berlebihan jika matematika sekolah setidak-tidaknya dapat diarahkan untuk mathematics for the knowledge economy, dan matematika punya peran yang sangat besar. Dalam kehidupan kita juga tak pernah tanpa matematika. Matematika tidak akan pernah berhenti untuk berkembang.”
“Matematika bukan hanya untuk di dunia, tapi juga akhirat. Misalnya orang tidak akan dikatakan muslim jika tidak mengucapkan 2 kalimat syahadat. Kita sholat 5 kali sehari sebanyak 17 rakaat, waktunya juga menggunakan matematika. Demikian juga membayar zakat perlu matematika. Dan lain-lain,” ungkap Rektor. (witono)