Pengecoran aluminium berkembang pesat seiring dengan tuntutan dunia industri dewasa ini. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja dituntut mampu memberikan pengalaman nyata situasi dunia kerja termasuk di dalamnya pengecoran aluminium. Berangkat dari alasan tersebut, Arianto Leman Soemowidagdo, M.T. dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY mengembangkan Tungku Pelebur Aluminium untuk pembelajaran di SMK. Berbeda dari Tungku Pelebur yang sudah ada, tungku tersebut diciptakan menggunakan bahan bakar gas sehingga lebih bersih dan bebas polusi dibandingkan dengan bahan bakar arang, serta lebih hemat jika dibandingkan dengan tungku berbahan bakar solar. Dari sisi operasional tungku ini lebih ringkas dan mudah dalam penggunaan maupun perawatannya.
Setelah melalui proses kajian, rancangan dan pembuatan secara intensif di Laboratorium Bahan dan Pengolahan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Jumat (14/2/2014) lalu, alat tersebut diserahkan penggunaannya ke SMK Muhammadiyah Prambanan. Disaksikan oleh Ketua Program Studi Teknik Pemesinan, guru, dan siswa, alat tersebut diterima oleh Kepala SMK Muhammadiyah Prambanan, Drs. Anton Subiyantoro, M.M. Acara tersebut dilanjutkan dengan instalasi dan ujicoba penggunaan alat yang dipandu langsung oleh Arianto Leman Soemowidagdo, M.T. beserta dua mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Prambanan, menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian Universitas Negeri Yogyakarta dalam hal ini Jurusan Pendidikan Teknik Mesin atas kepeduliannya terhadap dunia pendidikan khususnya SMK. “Dengan keberadaan tungku pelebur aluminium tersebut semakin menguatkan peran SMK dalam menghadirkan pembelajaran yang nyata atau hand-on experience sebagai ciri utama pembelajaran kejuruan,” ungkapnya.
Arianto Leman Soemowidagdo, M.T. mengemukakan bahwa pengembangan alat ini merupakan wujud nyata peran perguruan tinggi terhadap dunia pendidikan. “Harapannya ke depan akan tercipta hubungan sinergis antara pendidikan menengah khususnya SMK dengan perguruan tinggi, selaras dengan semangat tridharma perguruan tinggi,” tegas Arianto Leman. (wagiran)