Pemanfaatan komputer dalam pengajaran bahasa atau pengajaran bidang lainnya sejauh ini memang belum cukup populer. Pasalnya ketersediaan komputer dan akses internet belum cukup mumpuni dan merata. Namun tentu tidak ada salahnya jika kita mencoba mengenal seluk beluk penggunaan komputer sebagai media pembelajaran. Seolah mengamini hal tersebut, Self Access Learning Center (SALC) FBS mengadakan Workshop Computer – Assisted Language Learning (CALL). Workshop tersebut diselenggrakan pada Sabtu, 14 Desember 2013 lalu. Bertempat di sekretariat SALC FBS UNY, gedung kuliah C.13 lantai 3 FBS. Workshop tersebut menghadirkan dua pembicara yaitu Fidelis Chosa Kastuhandani, M.Hum. dan Patricia Angelina Lasut. Kedua pembicara tersebut merupakan dosen Pendidikan Bahasa Inggris sekaligus CALL Developer dari Universitas Sanata Dharma.
Workshop on CALL diawali dengan pembahasan terkait Language Manajemen System (LMS). Dalam sesi ini dibahas terkait penggunaan komputer sebagai media pembelajaran bahasa yang tidak hanya terbatas pada penggunaan Power Point saja namun meluas hingga pemanfaatan software-software lainnya untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua software dan satu forum yang berupa website yang diperkenalkan dalam workshop ini yaitu Edmodo, Audacity, dan Hot Potatoes.
Audacity merupakan sebuah software yang berfungsi untuk mengedit audio. Audacity dapat dimanfaatkan dalam pembuatan soal listening baik untuk bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Sedangkan hot potatoes merupakan sebuah aplikasi yang dapat dimanfaatkan guna pembuatan soal-soal ujian atau tes. Kedua aplikasi tersebut dapat dioperasikan secara off-line.
Edmodo merupakan sebuah webiste yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang pembelajaran. Melalui Edmodo para guru dapat membuka akun yang dapat diakses oleh siswa. Selain itu Edmodo dapat menjadi forum sharing para guru-guru diseluruh dunia.
“Bahkan ketika guru berhalang hadir dan ingin mengganti pertemuan pada saat itu dengan tugas, ia dapat mengirim tugas tersebut melalui Edmodo dan para siswa dengan mudah dapat mengaksesnya” jelas Fahmi selaku panitia Workshop.
Selain itu karena bersifat online data-data yang terdapat didalamnya dapat terjaga dengan baik, murah, dan dapat diakses kapan pun. Sedangkan untuk kelemahannya, karena penggunaannya yang masih bersifat terbatas. Hal ini terjadi karena ketiga media di atas mengandalkan komputer dan jaringan internet sehingga diperlukan ketersediaan atau kepemilikan fasilitas tersebut terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran bahasa. (Dj Wonga)