Tahun 2014 menjadi tahun spesial bagi UNY. Kampus yang berawal nama IKIP Yogyakarta ini genap berumur 50 tahun. Di umur separuh abad ini, UNY akan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk civitas akademika dan masyarakat luas dengan tema “Memantapkan Pendidikan Karakter untuk Melahirkan Insan Bermoral, Humanis, dan Profesional”. “Tema ini adalah serangkaian ide yang lahir atas apa yang menjadi cita-cita UNY ke depan. Gagasan ini sekaligus memantapkan identitas UNY sebagai kampus Leading in Character Education,” terang Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. dalam kata pengantarnya.
Menurutnya, soal pendidikan karakter masih menjadi isu penting dalam lima tahun terakhir di UNY. Pancasila dan kearifan lokal yang menjadi identitas bangsa di beberapa tempat hanya menjadi slogan belaka. Berbagai perilaku amoral, tindakan anarkis, perilaku koruptif menjadi tontonan menarik di pelbagai media. “Oleh karena itu, di usia setengah abad ini, isu dan gerakan memantapkan pendidikan karakter sungguh memiliki relevansi yang strategis bagi masa depan Indonesia yang lebih baik,” jelasnya.
Adalah Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) yang mendapat kepercayaan memegang setir amanah mendefinisikan tema Dies Natalis ke-50 UNY. “Kegiatan-kegiatan dies tahun 2014 ini akan mengarah pada pengembangan nilai dan watak humanis dan profesional yang menjadi warna khas FBS namun tetap berada pada koridor nilai ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan,” jelas ketua panitia, Dr. Widiyastuti Purbani, M.A. Dalam bingkai tema itu, tak kurang dari 50 kegiatan akan digelar dalam bentuk temu ilmiah, lomba atau festival, olah raga, pameran, bakti sosial, pentas seni, pemberian penghargaan dan upacara yang melibatkan civitas academica UNY, karyawan, alumni, guru/pendidik, warga masyarakat.
Di tahun emas ini, berbagai kegiatan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya akan segera dilaksanakan. Tahun 2014 akan menjadi tahun pertama bagi Festival Koregrafi Tari Mahasiswa UNY, Lomba Mendongeng Kreatif (Februari 2014), Jambore Seni Antar-Mahasiswa tingkat Nasional (Februari 2014), dan tahun kedua bagi Lomba Cipta Karya dan Pameran Batik Nusantara (Mei-April 2014). Selain itu, UNY akan mempersembahkan Pagelaran Musik dan Tari Nusantara (April 2014), Pentas Wayang Bocah dan Pentas Ketoprak bertema “Lingkungan Hidup demi Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal”. Sebagai bentuk penghargaan bagi guru dan pendidik kearifan lokal skala nasional, UNY juga akan menyelenggarakan malam anugrah Nugraha Dwija Kencana pada April 2014.
Dengan ciri kependidikannya, UNY juga akan menyelenggarakan pelbagai temu ilmiah dan workshop bagi pendidik dan pemerhati pendidikan dalam skala internasional dan nasional. Yang terdekat, ICSEI (International Congress for School Effectiveness and Improvement) akan diselenggarakan pada 2—7 Januari 2014. Seminar-seminar lain yang membawa bendera humanisme untuk berbagai bidang keilmuan akan diselenggarakan hingga Mei 2014.
Masyarakat umum juga bisa turut meyemarakkan hari jadi UNY ini dengan bersepeda gembira (Mei 2014). Uniknya, di tahun 2014 ini masyarakat juga bisa bernostalgia sekaligus menjaga kebugaran dalam Festival Olahraga Tradisional. Dalam konsistensi nilai humanismenya, UNY pun menyelenggarakan kejuaraan olahraga bagi difabel.
Tidak hanya itu, aksi donor darah (April 2014) dan gerakan lima puluh pohon di UNY juga (Februari 2014) akan diselenggarakan sebagai penanaman nilai sosial dan abdi sivitas akademika bagi sekitar. Bedah rumah di DIY dan wakaf buku untuk perpustakaan-perpustakaan skala kecil di bulan Mei 2014 menjadi perwujudan salah satu tridharma kampus.
Rektor UNY menyatakan, “Saya percaya, FBS sebagai fakultas yang kental dengan warna kreatif mampu menjalankan amanah tersebut. Meski demikian bukan berarti fakultas dan unit lain lepas tangan dalam menyambut HARI EMAS UNY.” Rektor mendorong warga UNY turut mendukung suksesnya kegiatan akbar ini. “Semoga UNY menjadi kebanggaan kita dan masyarakat umum, serta dalam ridho-Nya.”
Harapan senada juga diungkapkan ketua panitia. “Semoga segenap kegiatan ini mampu mengokohkan UNY sebagai institusi yang kian kuat dan tegar dalam perjuangannya mendidik calon-calon guru dan pemimpin bangsa,” harap Widyastuti. (Febi)