Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

MAHASISWA DENGAN IP TERTINGGI DAN USIA TERMUDA

$
0
0

Wisuda lulusan S3, S2, S1, dan S0 Universitas Negeri Yogyakarta periode Desember dilaksanakan pada Sabtu, 7 Desember 2013 di GOR UNY. Pada wisuda kali ini Chita Faradilla dari PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan berhasil meraih indeks prestasi tertinggi untuk jenjang S1 yaitu 3,83. Saat ditanya bagaimana gadis kelahiran Bantul, 28 Oktober 1990 tersebut mencapai indeks prestasi setinggi itu, dia menjawab bahwa dia melakukan apa yang terbaik dan semaksimal mungkin.

Dalam perkuliahan, gadis warga Kanoman, Banguntapan, Bantul tersebut menggunakan paket SKS yang ditetapkan oleh kampus karena baru angkatan kedua. “Saya berusaha mempertahankan indeks prestasi di atas 3,5” katanya. “Caranya tentu saja dengan belajar di sela kesibukan saya dalam berorganisasi.” Chita Faradilla juga seorang aktivis dalam berbagai organisasi seperti remaja masjid, karena menurutnya dengan menjadi aktivis mendapat banyak pengalaman dari organisasi.

Alumni SMAN 5 Yogyakarta tersebut menambahkan bahwa kegiatan praktik menghadapi siswa PAUD baru pada saat KKN dan observasi, namun pada semester sebelumnya telah dibekali dengan teori tentang pedagogik. Sekarang, putri sulung M. Imam Taufik, seorang supir taksi, tersebut telah mengajar pada sebuah TK di Yogyakarta, bahkan sebelum dia wisuda.

Sementara Riyani dari Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial merupakan lulusan termuda dalam wisuda UNY periode Desember 2013. Gadis yang lahir di Magelang, 25 Desember 1992  tersebut berhasil menjadi lulusan termuda wisuda UNY karena berhasil meraih gelar sarjana dalam usia 21 tahun.

Alumni SMAN 1 Muntilan tersebut mengisahkan bahwa sebelum berusia 7 tahun sudah masuk sekolah dasar karena ingin sekolah seperti teman-temannya. Pada saat itu Riyani berstatus dititipkan karena secara umur masih belum bisa masuk sekolah dasar, namun apabila bisa mengikuti pelajaran dia diizinkan melanjutkan sekolahnya. Dari sinilah warga Kragilan, Progowati, Mungkid, Magelang tersebut terpacu semangatnya untuk selalu menjadi yang terbaik.

“Hal itu saya buktikan dengan selalu meraih posisi 5 besar sejak kelas 1 hingga kelas 6,” kata Riyani. Anak pertama Wisnu Wardhana, penyervis kompor gas, tersebut mengaku bahwa dia tidak menemui kesulitan selama menampuh pembelajaran sejak SD hingga perguruan tinggi, terbukti dengan dicapainya IP 3,68 sehingga Riyani berhak meraih gelar cum laude. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles