Kondisi perekonomian yang kian rumit sering kali memaksa manusia untuk bertarung dengan hati nuraninya sendiri. Tak sedikit di antara mereka yang tergelincir dan terpaksa melakukan hal-hal yang melampau batas-batas nilai moral yang telah disepakati dalam kehidupan manusia.
Adalah sosok seorang tokoh pemuda dalam naskah drama berjudul “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” karya Arifin C. Noer yang mungkin dapat dianggap cukup mewakili kondisi tersebut. Dengan mengambil setting tempat di sebuah jalan kecil pemukiman penduduk, kisah pertarungan umat manusia untuk mempertahankan nilai-nilai kehidupan yang luhur di tengah himpitan ekonomi pun bergulir.
Berangkat dari konflik kecil antara tokoh pemuda dan tokoh si mbok yang terjadi lantaran tokoh pemuda yang enggan membayar makanan yang ia makan karena tak memiliki uang. Konflik pun meluas hingga mempertaruhkan nilai kejujuran dan keadilan. Bahkan nyaris berbuntut pada tindakan main hakim sendiri yang kini kerap dipilih oleh masyarakat dalam menyelesaikan persoalan.
Dengan sedikit perubahan, kisah ini pun sukses dipertunjukkan dalam pementasan teater yang diselenggarakan pada Rabu, 4 Desember 2013 pukul 19.00 bertempat di Stage Tari FBS UNY oleh Komunitas Teater Tempur. Pementasan yang merupakan persembahan dari mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) kelas G angkatan 2011 ini sebagai ujian akhir mata kuliah drama. Pementasan secara cuma-cuma ini dipenuhi penonton.
Dr. Maman Suryaman, M.Pd., selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menyatakan bahwa salah satu bentuk penyiapan kompetensi lulusan BSI aalah siap memproduksi drama. Sementara Prodi PBSI siap mengembangkan kreativitas siswa melalui kegiatan bersastra. Untuk mencapai kompetensi ini mahasiswa wajib melakukan pementasan sebagai bagian dari pembentukan pengalaman setelah mereka melakukan kegiatan membaca berbagai naskah drama, baik naskah drama Indonesia maupun terjemahan. Selain kelas BSI-G, masih ada lagi empat kelompok atau kelas lainnya yang akan pentas selama Desember ini. (Djuwariyah Wonga)