Tim bidang Perekonomian yang diketuai oleh Dwi Sri Wahyu Amalika (Sastra Inggris, FBS) mengusung karya berjudul Wealth Storage Indonesia (WSI), Badan Berbasis Masyarakat sebagai Langkah Strategis Pengentasan Kemiskinan Indonesia dalam Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) 2013 di Jakarta. Bersama dengan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin, Syafiq (FT), timnya yang pada 20—21 September 2013 lalu berjuang di event ini berhasil meraih Juara III bidang Perekonomian.
Berdasarkan laporan ketua panitia penyelenggara, Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa diadakan rutin setiap tahunnya sejak tahun 2008 oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, namun pada tahun 2011 dan 2012 lalu kompetisi ini sempat vacuum. Baru pada tahun 2013 inilah KPKM kembali diadakan dengan tajuk “Menuju Indonesia yang Lebih Baik”. Tujuan dari event ini adalah mewadahi kritisi kalangan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang sedang ataupun akan diberlakukan, melalui sebuah kompetisi karya tulis tingkat nasional. Pemikiran positif dari mahasiswa diharapkan memberi solusi terbaik bagi pemerintah ataupun bagi masyarakat.
Hasilnya, dari 200-an karya yang masuk oleh mahasiswa perguruan tinggi dari hampir seluruh Indonesia, diundanglah 9 finalis bidang Perekonomian, 16 finalis bidang Kesra (meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Lingkungan), dan 11 finalis bidang Hukum untuk mempresentasikan pemikiran kritisnya di Gedung D Kemendikbud, Jakarta. UNY berkesempatan untuk mengirimkan 1 tim delegasi untuk bidang Perekonomian dan 2 tim untuk bidang Kesra.
“Alhamdulillah... Saya tidak menyangka bisa lolos seleksi dan menjadi finalis, bahkan mendapatkan Juara III. Pengumuman hasil seleksi sempat tertunda beberapa saat lamanya, jadi saya kira memang belum beruntung menembus event ini. Ternyata justru mendapat kesempatan bertandang ke Jakarta dibiayai Dikti untuk presentasi. Di sana kami berjumpa dengan kawan-kawan mahasiswa Nusantara,” ungkap Dwi, anggota UKM Penelitian UNY, dengan penuh antusias mengisahkan pengalamannya.
“Melihat jalannya presentasi yang sangat kompetitif ini, sulit bagi saya memprediksi sang jawara. Sempat agak down karena komentar-komentar sangat kritis dari para dewan juri yang memang berkompeten di bidangnya, apalagi bidang keahlian kami sama-sama bukan Ekonomi melainkan Bahasa dan Teknik. Walaupun begitu, dengan prinsip man jadda wajada, kami tetap berusaha maksimal agar dapat pulang membawa torehan prestasi bagi UNY,” imbuh Syafiq.
Di samping itu, buah pikiran kritis Surya Jatmika, Tita Pratama Zebua, dan Swasih Fithria Asma yang bertajuk MTS (Mangrove Ticketing System) sebagai Solusi dalam Menangani Dampak dari Abrasi Pantai serta Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Pantai Indonesia juga sukses menjadi Juara Harapan di bidang Kesra. Karya para mahasiswa Fakultas Ekonomi ini mengkritisi masalah lingkungan khususnya lingkungan masyarakat di pesisir pantai. Satu tim lainnya adalah dari Fakultas Ilmu Pendidikan dengan judul Pemerataan Tenaga Pendidik di Daerah melalui Optimalisasi Program SM3T untuk Meningkatkkan Akses Pendidikan bagi Anak Miskin. Karya itulah yang membawa Dewi Purwanti, Kunnashihatul Ummah, dan Rini Widyawati, yang semuanya adalah mahasiswa angkatan 2012, untuk pertama kalinya lolos ke kancah kompetisi nasional.
“Ini merupakan presentasi pertama kami di tingkat nasional. Kami senang sekali bisa mendapatkan kesempatan emas ini, walaupun kami belum berkesempatan meraih gelar kejuaraan seperti 2 tim lain. Pengalaman pertama ini sangat berkesan dan akan kami jadikan pembelajaran serta motivasi untuk berkarya lebih baik kedepannya. Terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang mendukung,” jelas Dewi.
Selain harus mempresentasikan karyanya, para finalis juga dibekali dengan seminar kepenulisan karya tulis pada hari kedua karena karya-karya yang telah masuk direvisi lalu dipublikasikan melalui buletin ringkasan karya ilmiah yang diterbitkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi yang akan disebarluaskan melalui laman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi http://www.dikti.go.id. Dalam seminar tersebut, ditandaskan bahwa kuantitas dan kualitas tulisan maupun publikasi karya dari universitas di Indonesia masih kurang.
Seminar ini tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa agar karya tulisnya semakin berkualitas dan layak muat di jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional. Oleh karena itu, publikasi karya melalui jurnal ilmiah harus lebih ditingkatkan secara kuantitas dan kualitas. Hal ini dapat dijadikan instropeksi bagi almamater kita, UNY tercinta, dalam mengembangkan potensi mahasiswanya.
“Semoga kami dapat terus berkarya dan prestasi mengharumkan jas biru kebanggaan,” tambah mereka dengan kompak. Mereka pun berharap, cetusan-cetusan pemikiran kritis mahasiswa dari hampir seluruh penjuru Indonesia ini tidak hanya sekedar menjadi ajang kompetisi namun dapat tersampaikan kepada pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, sesuai dengan tema besar yang diusung oleh pihak penyelenggara. (DRS)