Tahun 2013 FMIPA UNY menerima mahasiswa baru 894 orang. Angka ini tergolong banyak. Hal ini atas perintah dari Mendikbud supaya perguruan tinggi yang mempunyai kemampuan baik agar menambah Angka Partisipasi Kasar (APK), yaitu jumlah perbandingan mahasiswa yang berkesempatan masuk perguruan tinggi. APK nasional masih sekitar 25%. Jadi 75% anak Indonesia usia kuliah itu tidak kuliah. Jika yang kuliah lebih banyak, Indonesia akan maju lebih cepat.
Demikian disampaikan Wakil Dekan I FMIPA UNY, Dr Suyanta pada acara Penerimaan Orangtua Mahasiswa FMIPA UNY Tahun 2013, Minggu, 25 Agustus di kampus setempat. Acara dihadiri oleh para orangtua/wali mahasiswa baru, pimpinan fakultas, para Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Koordinator Prodi, dosen, dan karyawan FMIPA UNY.
Lebih lanjut dikatakan, mahasiswa baru tahun 2013 ini akan dikenakan kurikulum 2009 untuk kemudian akan segera diubah untuk mengikuti perubahan/perkembangan zaman menjadi kurikulum KBK KKNI 2014. Jadi, tahun depan UNY secara serentak mengalami perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum tidak perlu dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan karena hal itu menuju ke arah yang lebih baik.
Pada bagian lain, Suyanto mengatakan jumlah guru di luar Jawa masih sedikit. “Contohnya, ketika saya ke Kalimantan Tengah belum lama ini, sebuah SMP gurunya hanya dua yaitu satu Kepala Sekolah dan satu guru. Jadi, kedua guru tersebut mengajar banyak mata pelajaran.”
“Jadi, kalau anaknya nanti lulus dan akan mengajar di luar Jawa jangan ‘digondeli’ karena di luar Jawa memang sangat membutuhkan guru. Kalau begini terus nanti tidak ada kemajuan,” harapnya.
Sementara itu Dekan FMIPA, Dr. Hartono, mengatakan agar kerjasama antara kampus dengan orang tua/wali mahasiswa perlu terus ditingkatkan. “Hal ini untuk memantau perkembangan mahasiswa tersebut. Yang sangat penting adalah doa bapak/ibu semua. Kami bangga karena FMIPA adalah fakultas yang paling banyak meluluskan mahasiswa yang masa studinya kurang dari 4 tahun.” (witono)