“Ospek bukanlah tempat untuk menunjukkan kejumawaan seorang senior pada juniornya melainkan tempat untuk menunjukkan teladan pada adik angkatannya, dan para junior juga harus patuh pada seniornya. Itulah gunanya ospek. Universitas Negeri Yogyakarta yang telah berdiri sejak 21 Mei 1964 telah banyak memberikan teladan karena diperlukan untuk pembentukan karakter mandiri, taqwa, dan cendekia. Karena karakter dimulai dari core vision Anda.”
Demikian dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga, KRMT Roy Suryo Notodiprojo dalam orasi ilmiah Ospek UNY di GOR UNY, Senin, 19 Agustus 2013. Lebih lanjut Menpora menunjukkan pentingnya pendidikan karakter dari bangunan Tugu Pal Putih Yogyakarta. “Tugu Pal Putih menunjukkan karakter masyarakat Yogyakarta,” kata Menpora. “Garis poros imajiner yang ditarik dari Kraton menuju Merapi apabila diteruskan akan mengarah ke langit, inilah hakikat pendidikan karakter yang menunjukkan hubungan dengan Allah, selain hubungan dengan manusia.” KRMT Roy Suryo Notodiprojo juga mengingatkan bahwa tahun 2015 merupakan era Asean Community. Untuk itu para mahasiswa UNY diharapkan mempersiapkan diri menghadapinya melalui pendidikan karakter.
Ospek mahasiswa baru UNY tahun 2013 ini diikuti oleh 5646 mahasiswa yang terdiri dari Fakultas Ilmu Keolahragaan 487 orang, Fakultas Bahasa dan Seni 952 orang, Fakultas Ekonomi 604 orang, Fakultas Ilmu Sosial 718 orang, Fakultas Teknik 1086 orang, Fakultas MIPA 984 orang dan Fakultas Ilmu Pendidikan 905 orang.
Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. mengharapkan agar para mahasiswa baru dapat memanfaatkan kesempatan dengan optimal selama menempuh kuliah di UNY agar dapat menjadi generasi muda yang berkarakter di masa depan. Menurut Ketua BEM KM UNY, Wahyudi Iman Satria, orientasi studi dan pengenalan kampus merupakan wahana bagi mahasiswa baru untuk mengenal dan melakukan proses adaptasi sosial dengan lingkungan baru dan pengenalan berbagai persoalan yang berkaitan dengan proses pembelajaran di perguruan tinggi.
“Tujuan kegiatan Ospek menjadi salah satu upaya untuk membekali mahasiswa baru sebelum menempuh proses perkuliahan, termasuk proses penyelenggaraan pendidikan seperti studi dan peraturannya serta memperkenalkan organisasi mahasiswa sebagai tempat belajar, berkarya dan bersinergi,” tutup Wahyudi Iman Satria. (dedy)