Kerang merupakan hewan yang termasuk dalam jenis moluska atau hewan bertubuh lunak yang sering dikonsumsi oleh manusia untuk diambil dagingnya. Dari sekian banyak kerang yang telah dikonsumsi oleh manusia akan menghasilkan limbah dari kerang tersebut yaitu cangkang kerang yang dari tahun ke tahun akan terus bertambah seiring dengan masa produktivitas kerang itu sendiri. Pemanfaatan cangkang kerang yang terdapat di daerah Bantul masih kecil, khususnya daerah pesisir pantai. Kerang bisa ditemukan di pesisir pantai ataupun sungai. Kebanyakan warga memanfaatkan cangkang kerang tersebut dibuat kerajinan kerang yang menghasilkan nilai lebih.
Bermula dari sinilah muncul ide untuk memanfaatkan cangkang kerang dalam inovasi yang baru yaitu pemanfaatan cangkang kerang untuk membuat sandal kesehatan yang digagas oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Sari Aminawati dan Cipto Sabdo Prabowo dari Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY serta Ahmad Arifudin Fauzidari Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY. Sandal kesehatan yang memanfaatkan limbah cangkang kerang tersebut diberi nama sandal kesehatan “Kabibi” yang diambil dari bahasa Filipina berarti kulit kerang. Sari Aminawati mengatakan bahwa pemilihan usaha ini karena melihat peluang yang sangat bagus, di mana usaha sandal kerang ini belum ada yang menggeluti sehingga sandal kesahatan kabibi ini merupakan inovasi baru.
“Selain peluang yang bagus, potensi pemanfaatan limbah cangkang kerang juga tinggi” kata Sari Aminawati, “karena kerang terus berkembang biak setiap musim, pencarian bahan baku cangkang kerang pun tidak mengalami kesulitan.” Selain itu, dengan mendirikan usaha sandal kesehatan “Kabibi” diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam bidang kesehatan.
Menurut Cipto Sabdo Prabowo, karakteristik sandal kesehatan “Kabibi” ini adalah pelapisan karet pada limbah cangkang kerang yang dijadikan pijakan. “Peletakan cangkang kerang yang dipasangkan pada sandal kesehatan kabibi disesuaikan dengan posisi titik-titik syarat refleksi yang terdapat di telapak kaki,” kata Cipto Sabdo Prabowo, “sehingga pengguna akan merasa nyaman dalam menggunakan sandal ini.” Terkait dengan kualitas barang, tak perlu diragukan lagi karena sandal ini dibuat menggunakan bahan-bahan pilihan sehingga kualitas menjadi prioritas utama.
Berkat melimpahnya cangkang kerang yang tidak dipergunakan maka produksi sandal kesahatan kabibi ini dapat dibuat dalam skala besar. Ahmad Arifudin Fauzi menambahkan bahwa manfaat sandal kesahatan kabibi adalah memperlancar peredaran darah sehingga tubuh menjadi lebih rileks, memperlancar kerja jantung, ginjal, serta dapat mengobati jenis penyakit seperti migrain, susah tidur, dan pegal-pegal.
Ada enam tahap dalam pembuatan sandal kesehatan ini. Tahap pertama pencucian kerang menggunakan air bersih untuk membersihkan kotoran yang masih menempel pada cangkang kerang. Kemudian kerang direbus menggunakan air mendidih untuk membersihkan dan mensterilkan cangkang kerang. Setelah proses perebusan kemudian cangkang kerang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari selama 6 jam. Waktu yang tidak terlalu panjang ini diperhitungakan karena melihat karakteristik cangkang kerang yang mudah kering. Setelah cangkang kering, tahap selanjutnya yaitu pemotongan dan pengeboran cangkang kerang.
Pemotongan dan pengeboran ini dilakukan sesuai desain awal yang diinginkan sehingga bentuknya nanti bisa bervariatif. Setelah selesai lalu dirapikan dengan amplas atau alat lain. Tahap selanjutnya yaitu pemasangan kerang pada spons sandal. Pada proses ini dibutuhkan ketelitian dan ketepatan posisi kerang pada sandal. Posisi yang diinginkan sesuai dengan titik-titik refleksi saraf yang terdapat pada telapak kaki. Hal ini perlu diperhatikan karena ketepatan pada titik syaraf yang terdapat pada telapak kaki sangat penting. Selanjutnya yaitu pelapisan bagian atas cangkang kerang untuk mengurangi rasa sakit pada telapak kaki saat menginjak cangkang kerang. Dalam pelapisan ini menggunakan bahan sintetis.
Pada tahap terakhir pembuatan sandal kesehatan kabibi yaitu finishing. Pada tahap terakhir ini dilakukan pemberian asesoris ataupun pengecatan, sehingga dapat mempercantik sandal guna menarik konsumen untuk memilikinya. "Konsumen tak perlu khawatir karena sandal yang kami produksi ini sudah dikonsultasikan kepada dokter syaraf dan juga telah diuji tekanan di laboratorium uji bahan Jurusan Sipil FT UNY,” kata Ahmad Arifudin Fauzi. ”Berdasarkan data yang kami peroleh pada uji tekan, rata-rata tekanan maksimal yang dapat ditahan oleh cangkang kerang adalah 137,5 kg." (dedy)