Tugas dan fungsi dari supervisi adalah untuk membedayakan guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Tanpa terkecuali supervisi pembelajaran IPA yang dikembangkan haruslah memberikan kontribusi terhadap pengembangan profesional guru dan peningkatan kualitas pembelajaran. Secara alamiah, supervisi sebenarnya sudah dilakukan oleh guru ketika pembelajaran sedang berlangsung maupun sesudahnya. Melalui supervisi, guru memperoleh pengalaman pratik pembelajaran sebagai salah satu cara untuk meningkatkan diri atau memperbaiki mutu layanan pembelajaran di kelas. Demikian paparan Dr. Eny Winaryati dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Jumat (12/7/2013) di Aula PPs UNY.
Penelitian disertasi yang dipromotori oleh Prof. Suyata, Ph.D. (Promotor) dan Sumarno, Ph.D. (Co Promotor) tersebut bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi diri dan teman sejawat (EDTS) dalam supervisi pembelajaran IPA berbasis lima domain sains (5 DS). Model EDTS sendiri digunakan untuk mengembangkan model evaluasi diri dan teman sejawat (EDTS) dalam supervisi pembelajaran IPA berbasis lima domain sains (5 DS), mengevaluasi pembelajaran IPA berbasis 5 DS dalam supervisi melalui model EDTS, dan menguji keefektifan model.
Dosen Universitas Muhammadiyah Semarang tersebut memaparkan bahwa supervisi merupakan upaya membantu guru untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembelajaran secara efektif. “Supervisi membantu guru agar mampu mengembangkan dan mengimplementasikan pembelajaran secara profesional. Dengan kata lain, melalui supervisi guru dapat mengembangkan kemampuan profesional secara terus menerus,” tambahnya.
Model EDTS dikembangkan melalui modifikasi Stake’s Countenance Models danThe Descrepancy Evaluation Model (DEM), dengan pendekatan ANTRANINPRO (antecedent, transaction, interim products). Evaluasi dalam supervise pembelajaran IPA berdasarkan tahap supervise pembelajaran. Evaluasi dilakukan oleh guru IPA sendiri dan guru IPA serumpun. Peran kepala sekolah sebagai fasilitator terjadi pada proses diskusi/feedback, dan peran validator pada kegiatan menvalidasi data antara guru sendiri dan teman sejawat.
Penelitian disertasi tersebut menghasilkan beberapa model baru, yaitu: model evaluasi diri dan teman sejawat (EDTS) melalui pendekatan ANTRANINPRO (antecedent, transaction, interim product), model supervise diri dan teman sejawat (SDTS) sebagai supervise berbasis 5 DS, model R&D baru, model tahapan uji coba baru, yaitu mengembangkan uji coba dengan teknik setiap satu kali uji coba hasilnya direvisi. Hasil revisi digunakan untuk melakukan perbaikan pada uji coba berikutnya yang sedang berjalan demikian seterusnya. Model EDTS efektif untuk digunakan, berdasarkan data: validitas model (sangat baik), validitas konten (96% relevan), reliabilitas (kriteria baik), model memberi kemudahan user untuk menggunakan, serta memberi dampak positif terhadap perbaikan pembelajaran.
Selain itu, penelitian tersebut juga memberikan sumbangan teori baru yaitu, menyatukan dua disiplin ilmu yang berbeda menjadi saling melengkapi antara handbook evaluasi dengan supervisi, memperkuat dan memperbaiki pelaksanaan PKG, dan menghasilkan supervise berbasis mata pelajaran. Berkat temuannya tersebut, Ketua Tim Penguji, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. menyatakan bahwa Dr. Eny Winaryati berhak menyandang gelar doktor ke-179 di PPs UNY dan doktor ke-111 di Prodi PEP dengan hasil Sangat Memuaskan. (Sinta)