Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

MAHASISWA FE TUMBUHKAN JIWA ENTREPRENEUR SISWA SMK BOPKRI 1

$
0
0

Tim peneliti mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) terdiri dari Dicky Pradana, Sri Nuryanto, Gurnito Dwidagdo, Yessica Mega Aprita mengadakan penelitian di SMK Bopkri 1 Yogyakarta dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKMP). Tujuan PKMP yaitu melatih mahasiswa melaksanakan kegiatan di bidang penelitian secara inovatif dan kreatif, serta menghasilkan ide-ide baru. PKMP dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Kewirausahaan yang  Kreatif dan Inovatif  Sebagai Upaya Mempersiapkan Siswa yang Berjiwa Entrepreneur Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X  di SMK Bopkri 1 Yogyakarta” lolos didanai Dikti sebesar Rp. 7.800.000,00. Dalam penelitian ini siswa kelas X di SMK Bopkri 1 Yogyakarta mempelajari model pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif untuk mempersiapkan siswa yang berjiwa entrepreneur.

Menurut Dicky, pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif sangat perlu dilakukan di SMK karena dewasa ini, pembelajaran kewirausahaan di SMK umumnya dilakukan dengan metode ceramah, resitasi, dan membaca buku text. Hal tersebut menjadikan pembelajaran kewirausahaan di SMK menjadi kurang menarik, akibatnya kreativitas dan jiwa entrepreneur siswa rendah sehingga muncul kebosanan dan kejenuhan dari siswa untuk mempelajarinya, karena mereka hanya diarahkan untuk sekedar menghafalkan saja. Karena selama ini materi yang dipelajarinya tidak menyentuh kebutuhan mereka sehingga mengakibatkan kreativitas rendah dan kurang menyentuh siswa untuk berjiwa entrepreneur atau dengan kata lain materi yang dipelajari tidak relevan dengan pengalaman mereka sehari-hari, akhirnya materi tersebut dianggap kurang menantang.

Inti dari pembelajaran ini siswa diajarkan untuk bagaimana menciptakan ide-ide baru secara kreatif dan inovatif  serta  bagaimana cara  membuat produk yang kreatif tersebut hingga  bernilai jual ekonomi tinggi. Misalnya siswa menciptakan ide kreatifnya dengan  membuat tempat tisue dari barang-barang bekas, membuat tas dari pelepah pisang, membuat tempat HP dari bungkus detergent yang sudah tidak terpakai, ujarnya.

Pengembangan model pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif, lanjut Dicky, merupakan solusi yang tepat untuk mendapatkan beberapa ide kreatif agar mempunyai kreativitas yang tinggi untuk menciptakan serta membuat produk yang inovatif bernilai jual ekonomi. Pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif ini diharapkan para siswa tidak hanya terfokus pada teori saja. Aakan tetapi  siswa diberikan materi pembelajaran secara praktik sehingga mampu meningkatkan kreativitas siswa mulai dari mencari ide kreatif hingga bernilai jual ekonomi yang tinggi. Dengan adanya pembelajaran ini, siswa  akan mempunyai  jiwa entrepreneur yang sejati. (Isti)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles