Sebagai bentuk peningkatan kualitas pendidikan dan mutu institusi khususnya program studi Magister Bimbingan dan Konseling (BK), Universitas Negeri Yogyakarta terus melakukan evaluasi. Prodi BK pada akhir tahun 2015 sudah diakreditasi oleh BAN PT. Namun, demi mencapai kualitas yang membanggakan sebagai prodi baru di Program Pascasarjana (PPs UNY), BK telah mengajukan reakreditasi kepada BAN PT.
Setelah dikirim akhir tahun 2016, borang akreditasi BK sudah melalui proses desk evaluation oleh tim di BAN-PT (11/3) dilakukan field assessment. Asesor yang menjadi utusan untuk membandingkan antara isi borang akreditasi dengan realita di lapangan adalah Prof. Dr. Ahman, M.Pd. dari Universitas Pendidikan Indonesia, dan Dr. Adi Atmoko, M.Si. dari Universitas Negeri Malang.
Selama visitasi reakreditasi ini, asesor melakukan crosscheck isian borang. Seperti saat visitasi prodi PKK yang kemarin, asesor yang menilai kelayakan prodi BK ini pun sama metode yang ditempuh yaitu sistem paralel. Untuk mengefisienkan waktu, Asesor II, Dr. Ad Atmoko, M.Si. mulai mencermati standar demi standar dari borang program studi, diawali dengan interview kepada mahasiswa BK yang masih aktif. Selanjutnya berbagai aspek dinilai secara keseluruhan selama lima tahun terakhir. Aspek yang dinilai merupakan laporan program dan kegiatan prodi BK akan menjadi pertimbangan akreditasi prodi.
Aspek tersebut diantaranya terdapat 7 (tujuh) standar, yaitu pertama visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian; Kedua, tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu; Ketiga, Mahasiswa dan lulusan; Keempat, sumber daya manusia; Kelima, Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik; Keenam, Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi; Ketujuh, Penelitian, pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
Fokus utama yang disoroti yaitu mengenai input, proses perkuliahan dan output yang dihasilkan oleh program studi. Mulai proses pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk nyata pegamalan tri dharma perguruan tinggi kepada lingkungan sekitar. Persiapan panjang telah dilakukan jauh hari oleh para tim borang prodi untuk memberikan data optimal kepada para asesor.
Sementara itu, asesor I, Prof. Dr. Ahman, M.Pd., berdiskusi dengan pengelola Pascasarjana dalam hal ini Direktur, Asdir I, Asdir II, dan Tim Penjaminan Mutu.Banyak hal yang dibicarakan dalam mencemati borang institusi ini. Dokumen bukti fisik lebih banyak disuguhkan secara online. Ketika asesor membutuhkan bukti terkait, pengelola segera menunjukkan secara online. Berbagai macam sistem informasi yang mendukung pembelajaran juga berhasil mencuri perhatian asesor, seperti sistem presensi perkuliahan, sistem informasi akademik, sistem pembayaran, sistem keuangan, elearning, dan sebagainya.
Secara umum proses verifikasi berjalan lancar. Banyak informasi dan data tambahan yang disuguhkan pengelola, yang belum tercantum dalam borang, sehingga menjadi bahan pertimbangan asesor untuk merubah skor menjadi lebih baik lagi. Setelah pengisian form penilaian selesai, dilanjutkan dengan pembubuhan tanda tangan oleh kedua asesor dan pimpinan PPs ke dalam berita acara visitasi. Acara ditutup dengan foto bersama antara asesor, pimpinan PPs, pengelola prodi, dan mahasiswa BK. (Rubiman).