Pengembangan kemampuan berwirausaha mahasiswa merupakan salah satu program yang dikembangkan Universitas Negeri Yogyakarta. Mahasiswa diharapkan mengembangkan potensinya dalam berwirausaha, sehingga optimal pengembangan akademiknya bagi kepentingan masyarakat. Namun demikian perlu ditegaskan, bahwa berwirausaha bukan sekedar berjualan, tetapi mengembangkan ketrampilan kreatifnya dalam mencapai kemandirian.
Demikian salah satu poin penting disampaikan Wakil Dekan III FIS UNY M. Nur Rokhman, M.Pd. ketika memberikan pengantar Pelatihan Soft Skill kewirausahaan mahasiswa FIS UNY (30/12) di FIS UNY. Di hadapan mahasiswa, Nur Rokhman menegaskan, bahwa setiap program studi memiliki keunggulan yang dapat dikembangkan melalui program wirausaha. Diharapkan mahasiswa mampu mengambil peluang tersebut dengan berbagai ide kreatif. “Saya percaya kalian, memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk wirausaha,” tegas Nur Rokhman.
Kegiatan yang diikuti sekitar 500 mahasiswa FIS UNY tersebut diisi dengan simulasi proyek pelatihan pengembangan berfikir kreatif, perancangan kegiatan wirausaha, dan sharing dengan para pengusaha mahasiswa dan alumni FIS UNY. Kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok, difasilitasi oleh 20 dosen FIS UNY. Beberapa motivator enterpreuner FIS UNY juga memberikan materi seperti Dyna Herlina, M.Sc. , Nur Endah Januarti, M.A., Gista Raras Rosyadi, M.Pd., dan M.Nur Sakban, M.Pd. Para pemateri dan pendamping melakukan pelatihan dengan model permainan dan dan proyek, sehingga walaupun kegiatan berlangsung satu hari penuh, mahasiswa tampak selalu ceria.
Dalam salah satu materi yang disampaikan, M Nur Sakban menegaskan pentingnya sosiopreunership. Kandidat Doktor Evaluasi Pendidikan UNY tersebut menjelaskan bahwa mahasiswa FIS harus memiliki karakter wirausaha dalam bidang sosial. “Wirausaha dalam bidang kegiatan ekonomi merupakan salah satu potensi yang terus perlu dikembangkan, tetapi wirausaha dalam bidang sosial yang harus selalu ditonjolkan” tegas Nur Sakban. Ditambahkannya, bahwa untuk mampu melakukan sosiopreunership, diperlukan penguasaan masalah sosial yang baik, karena itu sangat pas apabila hal tersebut dikembangkan mahasiswa FIS.
Terpisah, koordinator kegiatan Nur Endah Junuarti, MA. Menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini memang ditujukan untuk mengembangkan potensi wirausaha mahasiswa FIS. “Bukan hanya wirausaha kegiatan ekonomi, tetapi dalam mengembangkan dalam bidang sosial” tegas mantan aktivias mahasiswa ini. Endah berharap, mahasiswa dapat melakukan tindak lanjut kegiatan ini, terutama ketika mereka berada di tengah-tengah masyarakat. (supardi)