Lilis Arilia, mahasiswa UNY dikukuhkan menjadi Diajeng DIY tahun 2016 pada Kamis 27 Oktober 2016 di Grha Sabha Pramana. Ditemui di Kantor Humas UNY, gadis kelahiran Sleman 22 Juli 1996 tersebut mengatakan bahwa sebelum menjadi diajeng tingkat provinsi DIY dia telah lolos dalam lomba Diajeng Sleman sebagai juara II. “Untuk melaju pada tataran provinsi, saya harus lolos seleksi tingkat kabupaten terlebih dahulu” kata Lilis Arilia “Alhamdulillah, dari 5 besar di Sleman, saya lolos ke tingkat provinsi”. Menurutnya tahapan yang dilalui meliputi pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi ujian tulis, wawancara dan yang lolos akan menjadi finalis. Pada tahap wawancara materi yang diujikan diantaranya public speaking, psikologi, bahasa asing, budaya dan minat bakat. “Setelah lolos menjadi finalis, kami diberikan materi tentang protokoler, wisata dan budaya, termasuk juga dalam penulisan karya ilmiah” ungkapnya. Putri bungsu M. Fakhrudin (alm) dan Ria Miatiningsih tersebut menjelaskan bahwa dalam pembekalan yang berlangsung tiap minggu selama karantina tersebut sekaligus sebagai ajang penilaian yang akan menentukan terpilihnya dimas – diajeng DIY.
Prestasi Lilis Arilia tidak semata hanya pada ajang dimas-diajeng saja melainkan juga pernah terpilih sebagai wakil putri DIY dalam Paskibraka Nasional tahun 2012 sekaligus perwakilan DIY ke Jepang dalam Kizuna Bond yang diselenggarakan oleh Japan International Cooperation Center (JICE) pada tahun yang sama. Alumni SMAN 1 Sleman tersebut juga berhasil lolos dalam persaingan ketat sehingga menjadi salah satu mahasiswa prodi bahasa dan sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni. Saat ditanya mengapa memilih UNY sebagai tempat belajar, gadis yang akrab disapa Arilia tersebut mengungkapkan karena program studi yang dipilihnya merupakan salah satu yang terbaik di Yogyakarta. Lilis Arilia berharap dengan terpilihnya sebagai Diajeng DIY akan dapat memajukan pariwisata di DIY. (dedy)
