Gunungkidul terkenal dengan obyek wisata pantainya. Menurut Dinas Pariwisata DIY di kabupaten ini terdapat 69 pantai, sayangnya belum semua potensi wisata pantai di Gunungkidul tergarap dengan maksimal. Masih banyak pantai yang belum mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah baik dalam bentuk dukungan dana maupun pelatihan-pelatihan. Salah satunya adalah Pantai Ngitun yang terletak di Dusun Sureng, Desa Purwodadi, Tepus, Gunungkidul. Pantai ini terletak dalam satu desa dengan Pantai Timang yang sudah lebih terkenal dengan ciri khas kereta gantungnya. Hal ini menjadi perhatian sekelompok mahasiswa UNY untuk memajukan pariwisata di Pantai Ngitun. Hana Wahyuni, Febriyan Arky Ramadani, Muhammad Nashiruddin Amru Prodi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan serta Enyf Fahria Prodi Pendidikan Teknik Boga dan Daniel Jesayanto Jaya prodi Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Teknik menggagas upaya pemberdayaan bagi masyarakat melalui membuat program Griwis (Griya Wisata) di Dusun Sureng, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul.
Menurut Ketua Kelompok Hana Wahyuni, Griwis merupakan sebuah wadah bagi kelompok sadar wisata dan masyarakat di Pantai Ngitun untuk mendapatkan pengetahuan mengenai pengembangan potensi wisata melalui pelatihan, pendampingan dan pemberdayaan. “Hal ini diharapkan dapat menciptakan komunitas belajar masyarakat yang mandiri sehingga tidak bergantung pada pihak lain dan berdaya saing tinggi” kata Hana “Dengan demikian potensi Pantai Ngitun dapat dimaksimalkan”. Sedangkan Kepala Dukuh Sureng I Sukatman mengatakan bahwa optimalisasi potensi wisata Pantai Ngitun belum maksimal disebabkan oleh kualitas Sumber Daya Manusia dan kondisi ekonomi yang rendah. Dari pemerintah Desa Purwodadi memiliki keterbatasan dana untuk mengembangkan Pantai Ngitun karena sudah terlebih dahulu menggarap Pantai Timang.
Daniel Jesayanto Jaya mengatakan bahwa Griya Wisata Ngitun dijadikan sebagai sentral kegiatan, dari mulai diskusi, pelatihan-pelatihan, sosialisasi, evaluasi dan pusat informasi. “Selain itu juga dibangun Gubuk Wisata Ngitun sebagai tempat beristirahat dan berteduh para pengunjung pantai” katanya. Diprogramkan juga pembuatan 1000 lampion untuk menambah ciri khas pantai, harapannya pantai Ngitun juga dapat digunakan sebagai sarana camping. Enyf Fahria menambahkan, untuk mengembangkan aneka kuliner di Ngitun, diberikan juga pelatihan memasak kuliner khas Ngitun berbahan dasar rumput laut. “Hal ini disebabkan kuliner dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk datang” kata Enyf.
Griwis memberikan dampak positif bagi kepariwisataan di pantai Ngitun. Terlihat dari peningkatan pengunjung pantai yang tiap akhir pekan berkisar 20 pengunjung, dan peningkatan ekonomi warga dengan dijualnya peyek rumput laut hasil dari demo memasak. Menurut Ketua Pokdarwis Dusun Sureng, Parlan, masyarakat sangat terbantu dengan diadakannya pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan mahasiswa UNY. Tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah melakukan monitoring dan pembinaan secara berkelanjutan, dengan menjalin mitra kerja membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan melakukan penelitian Student Union Grant (SUG) mengenai pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan berbasis potensi lokal pada pelatihan memasak menggunakan bahan dasar rumput laut. (dedy)