Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menerima tim asessor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) untuk prodi Fisika di ruang Rapat Kerja Universitas (RKU) UNY, (12/10). Tim asessor yang terdiri dari Drs. Johan Andoyo Effendi,M.Sc,Ph.D. dan Dr.Melania Suweni Muntini,MT diterima Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd,M.A, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Dr.Hartono,M.Si, dan segenap pejabat UNY.
“Niat untuk mendirikan Prodi Fisika murni sudah ada sejak tahun 90-an dengan salah satunya mengambil dosen bukan hanya dosen yang berasal dari eks LPTK, tapi juga dosen yang dilatarbelakangi pendidikan murni, jadi inisiasi informal Prodi Fisika murni ini sudah ada sejak 10 – 15 tahun yang lalu. Jika di jurusan lainnya di FMIPA seperti Jurusan Matematika, Biologi, Kimia ilmu murninya lebih kuat, tapi di Jurusan Fisika justru seimbang, antar ilmu murni dan pendidikannya. UNY yang nanti pada tahun 2025 menjadi universitas kelas dunia yang berlandaskan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendekiaan ingin menjadikan para lulusannya berprestasi bukan hanya di tingkat Indonesia, tapi juga Asia, dan juga Internasional,”papar Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab,M.Pd.,M.A. Lebih lanjut Rektor menjelaskan, UNY yang mempunyai kurang lebih 1026 dosen serta 28.000 mahasiswa, juga mempunyai 4 kampus yang tersebar di beberapa lokasi serta memiliki luas tanah keseluruhan kurang lebih 45 hektare. Rektor UNY pun selalu mengingatkan sebagai hamba Allah, yang nantinya pasti akan kembali pada Allah, kita wajib menjadikan diri kita teladan bagi orang lain untuk nantinya bisa bersama sama menjadi lebih baik, jangan hanya ingin meraih surga sendiri.
“Begitupun diharapkan para mahasiswanya setelah lulus nanti bisa menjadi insan yang humble dan rendah hati. Tetap perlu disadari bahwa kebenaran ilmiah pun tetap tentative kebenarannya, tidak ada kebenaran yang mutlak. Moral dan ketaqwaan tetap penting untuk menyempurnakan ilmu dan ilmu fisika paling potensial membangun kesadaran akan keagungan Tuhan. Perlu juga disadari, bahwa mata kuliah yang diajarkan , proses pembelajaran, research, dan sebagainya tidak bisa lepas dari sisi- sisi spiritualitas dan dari kebesaran Tuhan,” tambah Rektor.
Sekali lagi Rektor UNY menegaskan bukan hanya IPK yang penting, tapi moralitas jauh lebih penting bagi para lulusan UNY. Sudah sejak 6 tahun terakhir UNY menerapkan sistem WTP dalam pengelolaan keuangan. Jadi Semua laporan keuangan bisa dipastikan transparan, dan dipastikan semua dicatat dengan baik. Mahasiswa juga selalu didorong untuk bisa berkreativitas baik itu dalam bidang seni, ataupun olahraga, agar nantinya bisa terjun langsung di masyarakat. UNY juga terus secara intens menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri seperti negara- negara di Asia tenggara, Eropa dan juga Amerika. Wujud kerjasama itu melaui program sit in mahasiswa, student exchange, staff exchange dan juga joint research.
Sementara itu, tim asesor, Drs. Johan Andoyo Effendi,M.Sc,Ph.D. dan Dr.Melania Suweni Muntini,MT. mengucapkan terimakasih karena UNY telah memfasilitasi tim asesor untuk melaksanakan assessment dan re-akreditasi dan menjelaskan kedatangan tim asesor bukanlah untuk menjudge ataupun mengadili, tapi untuk sama –sama memperbaiki diri setelah dilakukan assessment dalam rangka bersama–sama memperbaiki kinerja prodi tersebut, dan diharapkan bisa bermanfaat bagi orang lain dan khususnya dunia pendidikan (Rani)