Pusat Studi Wanita dan Gender LPPM UNY melakukan kegiatan pengabdian berupa pelatihan keterampilan membatik bagi Warga Binaan Penghuni (WBP) Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta khususnya wanita, di aula Lapas Wirogunan Yogyakarta yang diikuti sekitar 75 orang (1/10).
Berdasarkan data yang tercatat di Lapas Wirogunan Yogyakarta jumlah napi wanita sebanyak 109 orang, rentang usia 20 – 70 tahun kebanyakan terjerat kasus narkoba dan penipuan, hal ini menjadi keprihatinan semua pihak khususnya Pusat Studi Wanita dan Gender LPPM UNY yang terpanggil untuk melakukan pembinaan terhadap wanita penghuni lapas melalui pelatihan keterampilan membatik, ungkap Kepala Pusat Studi Wanita dan Gender LPPM UNY, Dr. Kokom Komariah, M.Pd saat memberi sambutan pada kegiatan tersebut.
“Kami berharap setelah mendapatkan pelatihan keterampilan membatik ini WBP Lapas Wirogunan memiliki life skill untuk bisa dikembangkan saat bebas nanti”, tambah Kokom.
Sementara itu Sekretaris LPPM UNY Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO., mengatakan kedepannya tidak hanya warga binaan wanita saja yang mendapatkan pembekalan life skill seperti ini namun LPPM UNY melalui pusat-pusat studinya akan mengobservasi kebutuhan Lapas Wirogunan dalam membantu memberikan pembekalan keterampilan bagi warga binaannya.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Wirogunan, Ganif Effendi mengatakan warga binaannya sangat memerlukan pelatihan keterampilan seperti ini karena Lapas Wirogunan sangat terbatas sarana dan prasarananya.
“Kami sangat berterimakasih kepada LPPM UNY, pelatihan semacam ini sangat diperlukan bagi WBP Lapas Wirogunan sebagai kegiatan selama menjalani masa tahanan untuk menghindari kebosanan dan gejolak lain, dan tentunya berguna sebagai bekal keterampilan jika sudah bebas nanti”, ungkapnya. (agus)