Dengan disertasi berjudul “Estetika Iklan Modern di Media Massa Cetak Indonesia: Tinjauan Perspektif Postkolonial”, Kasiyan (dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY) berhasil mempertahankan judul penelitiannya pada Ujian Terbuka di Gedung SPs Pogung Ruang Seminar Lt. 5, UGM, Yogyakarta, pada Senin (27/5/2013). Ujian Terbuka pada Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Sekolah Pascasarjana, UGM ini merupakan bagian dari usahanya meraih gelar doktor. Sebelumnya, pada 15 Februari 2013, dosen asal Ponorogo ini telah berhasil mempertahankan disertasi ini pada Ujian Tertutup.
Dalam kesimpulannya, Kasiyan menyatakan bahwa estetika iklan itu tidak bebas nilai. Dan dengan segala potensinya, dapat hadir sebagai hal yang bersoal. Persoalan itu juga bukan semata-mata terkait dengan pelbagai problem klasik seperti konsumerisme, materialisme, maupun hedonisme yang semakin mengerikan di masyarakat, melainkan lebih dari itu. Tilikan dari perspektif postkolonial ternyata terkait dengan dampak negatif bahkan destruktif bagi identitas kultural dan nasionalisme sebuah bangsa.
Menurutnya, paling tidak ditemukan sebanyak tujuh kategori pola sistem tanda hegemoni postkolonial yang tampak amat dominan dan krusial dalam representasi estetika iklan modern di media massa cetak Indonesia. Ketujuh kategori pola hegemoni postkolonial tersebut adalah terkait dengan dominasi obsesi terhadap: (1) ketubuhan Barat, (2) ketubuhan Indo, (3) penggunaan bahasa Inggris (Englishness), (4) superlativisme, (5) budaya kecepatan dan percepatan (speed and acceleration), (6) kemudaan (ageless/youth), dan (7) makanan Barat.
Dampak negatif dari hegemoni postkolonial dalam konteks estetika dan kultural ke-Indonesia-an, di antaranya adalah hilangnya energi dan daya kreatif kultural yang dimiliki oleh bangsa ini. Hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya krisis identitas, baik secara spesifik terkait dengan domain estetika maupun kultural ke-Indonesia-an pada umumnya.
Suami Siti Sudartini, M.A. (dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY) ini menjawab pertanyaan-perttanyaan yang dilontarkan tim penguji yang berjumlah sembilan orang dengan lancar. Disertasi yang ditulisnya di bawah bimbingan Promotor Prof. Dr. R.M. Soedarsono serta Ko-Promotor Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc. dan Prof. Drs. SP Gustami, S.U. itu, akhirnya dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Kasiyan merupakan doktor ke-1968 yang telah diluluskan UGM. Angka ini persis sama dengan tahun kelahiran dosen yang murah senyum tersebut, yakni tahun 1968. (nur)