Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Fakultas Teknik termasuk dalam salah satu dari 40 universitas yang mendapat mandat dari Kemenristek Dikti untuk menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PS-PPI) di Indonesia. Menristek Dikti, Prof. Mohammad Natsir, Ph.D. menargetkan, PS-PPI sudah mulai dilaksanakan pada tahun akademis 2016/2017.
"Program profesi insinyur ini penting melihat persaingan di masa datang sangat ketat. Ini diatur supaya bisa bersaing di MEA juga tingkat dunia," terang Natsir dalam laman Kemenristek Dikti.
Natsir menjelaskan, perguruan tinggi penyelenggara PS-PPI wajib memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Setidaknya, terdapat 10 poin yang harus dipenuhi, seperti menyiapkan kelembagaan, memiliki akreditasi institusi yang baik serta memiliki sekurang-kurangnya lima prodi teknik.
Dengan semakin dekatnya target pembukaan PS-PPI, FT UNY terus mempersiapkan diri salah satunya dengan menggandeng Asosiasi Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pimpinan Asosiasi Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Yogyakarta, Ir. Akhmad Suraji, Ph.D., dengan Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogayakarta, Dr. Widarto (07/08) di Aula Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta disaksikan anggota Forum Komunikasi Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur Yogyakarta.
Kerjasama akan menjadi awal kegiatan bersama dalam bidang pendidikan, keprofesian dan pengembangan kapasitas sumber daya. Pengembangan ini akan berupa pembekalan kemampuan profesi di bidang keteknikan, termasuk penyelenggaraan ujian sertifikasi profesi.
Selain menggandeng asosiasi, FT UNY juga membentuk Forum Komunikasi dengan universitas-universitas lain di Yogyakarta yang juga akan menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Sanata Dharma, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, Universitas Islam Indonesia serta Universitas Ahmad Dahlan. Forum ini bertujuan untuk mensinergian pikiran-pikiran dalam membuat pijakan-pijakan pengembangan program.
Wakil Dekan I FT UNY, Moh. Khairudin, Ph.D., menuturkan bahwa pihaknya terus bekerja keras untuk segera merampungkan persiapan pembukaan PS-PPI. “Beberapa hal masih perlu perhatian terutama bagian kurikulum sehingga kami terus melakukan sinergi supaya apa capaian kompetensi yang dinilai dan dipelajari benar-benar sesuai sehingga para lulusan teknik dan ilmu terapan mampu mendapat pengakuan di bidangnya,” terang Khairudin. (haryo)