Ada beberapa konsensus tentang bagaimana menciptakan guru yang baik. Antara penelitian ilmiah yang difokuskan pada penelitian pendidikan guru, atau kebiasaan masyarakat yang mendukung kearifan lokal tentang pendidikan yang baik. Para sarjana di Barat telah mengeksplorasi cara mengajar yang baik, dan banyak penelitian yang muncul akhir-akhir ini dari guru peneliti di wilayah Asia. Namun apa sebenarnya peran pengembangan profesional guru dalam membantu menciptakan guru berprestasi juga masih merupakan bahan perdebatan.
Demikian dikatakan Prof. Lesley Harbon dari University of Technology Sydney Australia dalam International Conference on Teacher Education and Professional Development (InCoTEPD) di Hotel Eastparc Yogyakarta(18/5). Lebih lanjut dalam paparannya yang berjudul `Teacher Professional Development in Australia and Asia: A Comparative Study` tersebut, Lesley Harbon mengatakan bahwa seorang guru yang baru menyelesaikan studi S1 telah mengetahui bahwa seorang guru pemula harus melengkapi kualifikasi pendidikan guru yang dipersyaratkan.
“Semua guru pemula mengetahui bahwa banyak teori tentang mengajar yang harus dipraktekkan” kata Lesley “Oleh karenanya pendidikan profesi guru cukup penting untuk menjadikan guru lebih profesional”.
Menurutnya ada 4 model untuk meningkatkan profesionalisme guru yaitu tujuan yang spesifik, penawaran model tertentu, pembedaan waktu dan pembagian audiens. Tujuan yang spesifik meliputi penyebaran informasi, pelatihan keterampilan dan studi yang terkait. Penawaran model meliputi tatap muka, secara online atau kombinasi keduanya, dan mentoring/coaching. Pembedaan waktu terbagi atas jangka pendek, jangka panjang atau blocking time dengan atau tanpa follow up. Pembagian audiens meliputi individu, grup, tim, grup sekolah, disiplin ilmu dan sebagainya.
InCoTEPD yang dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke-52 UNY tersebut dibuka oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. Ketua Panitia InCoTEPD Suyud, M.Pd mengatakan bahwa konferensi ini memfasilitasi akademisi, peneliti dan guru dari bidang pendidikan guru, kebijakan di bidang pendidikan, ilmu pendidikan dan pengembangan profesional berkelanjutan untuk bertemu dan mendiskusikan perkembangan terakhir dari pendidikan guru dan pengembangan profesional. Konferensi diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari guru, dosen dan pemerhati pendidikan dari beberapa negara termasuk Indonesia (dedy)