Mahasiswa program studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2015 Yuli Widiyatmoko, berhasil meraih Juara II dalam ajang Lomba Infografis 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia di Universitas Muhammadiyah Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 27-29 April 2016. Acara 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 sendiri diikuti oleh 27 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Diantaranya adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan masih banyak lagi.
Lomba Infografis 1st Indonesia Geography Student Summit 2016 memiliki tema utama “Geomaritim: Peran Kreatif dan Inovatif Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia Negara Maritim” dengan empat subtema meliputi; aplikasi geografi, lingkungan, sosial-budaya, dan ekonomi. Karya Infografis yang dibuat oleh Yuli Widiyatmoko mengambil subtema lingkungan dengan judul `Restorasi Gumuk Pasir Parangkusumo sebagai Prototype of Integrated Coastal Management`. Menurut Yuli Widiyatmoko, judul tersebut diangkat dilatarbelakangi fakta bahwa kondisi Gumuk Pasir Parangkusumo saat ini telah mengalami kerusakan lebih dari 70% dari total wilayah Gumuk Pasir Parangkusumo. “Kerusakan yang terjadi diantaranya berupa hilangnya beberapa bentuk lahan khas Gumuk Pasir, salah satunya adalah Barchan” kata Yuli. Di Indonesia, satu-satunya gumuk pasir terdapat di kawasan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta. Gumuk Pasir Parangtritis adalah sebuah fenomena alam langka dan satu-satunya yang ada di Asia Tenggara. Gumuk pasir ini berupa bukit-bukit atau gundukan pasir seperti padang gurun yang terdapat di Timur Tengah. Pasir-pasir ini merupakan hasil aktivitas vulkanik Gunung Merapi dan Merbabu yang terbawa oleh arus Kali Opak dan Kali Progo. Gumuk Pasir ini menjadi laboratorium alam yang sering digunakan untuk penelitian.
Yuli Widiyatmoko menjelaskan bahwa restorasi Gumuk Pasir Parangkusumo merupakan langkah penting guna melestarikan bentuk lahan unik tersebut. “Restorasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan relokasi pemecah-pemecah angin yang membuat transportasi material vulkanik menjadi berubah” jelasnya. Pemecah-pemecah angin tersebut diantaranya seperti pepohonan, bangunan-bangunan, maupun tambak udang yang ada di pesisir Pantai Parangtritis. Dengan adanya regulasi antara pemerintah daerah, peneliti, dan juga warga sekitar, diharapkan proses restorasi dapat berjalan dengan baik dan akan berdampak pula dalam pengembangan pariwisata Gumuk Pasir Parangkusumo.
Penjurian karya Infografis ditinjau dari aspek tingkat kreatifitas karya, keinovatifan, dan juga keaktualan masalah yang diangkat dan keakuratan data yang digunakan. Dengan latarbelakang program studi yang ditempuh yakni Pendidikan Geografi, Yuli Widiyatmoko merasa bertanggungjawab terhadap kelestarian alam yang ada disekitarnya. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa meskipun berlatarbelakang jurusan pendidikan, mahasiswa Pendidikan Geografi UNY tidak hanya dipersiapkan untuk menjadi guru geografi yang berkompeten namun juga dibekali dengan pengetahuan ilmu geografi fisik, sosial, dan juga teknik yang turut berperan dalam menciptakaan kepedulian terhadap lingkungan. (Yuli W)