Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

COKLAT ANTIOKSIDAN DARI DAUN TALOK

$
0
0

Coklat adalah salah satu jenis camilan yang paling diminati banyak orang. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, banyak yang menyukai coklat. Pada umumnya coklat dijual dalam bentuk batangan, butiran, atau bubuk. Coklat kini banyak dijual dengan berbagai campuran. Namun kebanyakan coklat hanya menawarkan rasa manis dan sering dipandang menjadi penyebab obesitas. Adapun tumbuhan Muntingia Calabura L. atau talok memiliki daun yang mengandung banyak anti oksidan dan manfaat lainnya, namun pemanfaatannya masih sangat jarang. Padahal tumbuhan ini mudah di temui di Indonesia dan hanya difungsikan sebagai pohon perindang. Dari sinilah timbul ide untuk menggabungkan keduanya. Sekelompok mahasiswa FMIPA UNY yaitu Astriedianova Putri Aliston dan Apriyani dari prodi pendidikan IPA, Azusnita Rachma Putri dan Nurul Amalia dari prodi pendidikan biologi serta Rosaini dari prodi pendidikan matematika membuat coklat kaya anti oksidan dari daun talok.

Menurut Astriedianova Putri Aliston, anti oksidan sebenarnya tak hanya terkandung pada daun taloknya namun juga pada coklat itu sendiri. “Selain itu, coklat juga mampu menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker” kata Astriedianova. Apriyani menambahkan bahwa di Peru daun talok biasa dimanfaatkan sebagai obat sakit kepala dan anti radang. “Selain itu daun talok berfungsi sebagai anti septik, anti tumor dan anti inflamasi” katanya.

Cara membuatnya cukup sederhana. Rosaini menjelaskan bahwa bahan baku coklat terutama coklat compounddark dan CBS (Chocolate Butter Substitutes) dipesan dari salah satu pabrik coklat yang ada di Yogyakarta. “Sedangkan coklat compound white dan milk kami beli di toko bahan roti” kata Rosaini. Cara membuat bubuk daun talok, daun yang telah dicuci bersih lalu dikeringkan kemudian dihancurkan menggunakan blender dan disaring menggunakan saringan teh. Sementara itu coklat compound dark, white dan CBS dicairkan dan ditambahkan bubuk daun talok dalam adonan coklatnya. Kemudian coklat cair tersebut dituangkan dalam cetakan hingga mengeras. Coklat anti oksidan dari daun talok siap dikonsumsi. Ide kreatif mahasiswa FMIPA ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan. (Dedy) 

Label Berita: 
Share/Save

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles