Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogayakarta mengirimkan delegasi mahasiswanya untuk kunjungan akademik ke Brunei Darussalam (3—7/12/2012). Kunjungan ini merupakan program tahunan FT UNY untuk mengirim mahasiswa ke luar negeri dalam rangka memberikan wawasan pendidikan internasional kepada para mahasiswa serta mengenalkan akses kerja vokasi skala internasional, khusunya sebagai pendidik atau trainer di bidang kejuruan.
Adam Jarussalem, M.T., dosen pendamping kunjungan akademik sekaligus koordinator Humas FT UNY, mengungkapkan kunjungan tahun ini juga untuk menjajaki kemungkinan pelaksanaan Praktik Industri serta KKN-PPL mahasiswa FT UNY di Brunei Darussalam. “Di sana kami melakukan kontak dan koordinasi dengan salah satu sekolah vokasi dan lembaga pengambangan vokasi untuk merealisasikan rencana tersebut,” ungkapnya.
Adam menambahkan bahwa program kunjungan akademik ke luar negeri merupakan program jilid kedua setelah mulai dilaksanakan tahun lalu. “Kali ini saya bersama 7 mahasiswa FT UNY mengunjungi Seameo Voctech, SMK Saiful Rizal, dan Pusat Pengembangan Belia.”
Ficky Fristiar, mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin, peserta kunjungan ke Brunei mengungkapkan kebahagiannya mampu bergabung dalam delegasi FT UNY ke Brunei Darussalam. Sebelum terpilih, Ficky bersama 6 rekan lainya dari seluruh jurusan di FT UNY terlebih dulu melewati serangkaian seleksi kompetensi. “Kami terpilih setelah melalui tes kemampuan komunikasi bahasa Inggris, prestasi, keormawaan, serta potensi akademik.
Menurut Ficky, sistem pendidikan vokasi di Brunei sangat baik. “Serapan tenaga kerja di Brunei sangat tinggi karena lembaga penyelenggara pendidikan vokasi di Brunei telah terintegrasi dengan pihak perusahaan dan industri,” ungkapnya.
Ficky menceritakan tinjuan ke laboratorium dan bengkel saat siswa-siswa Brunei sedang melakukan praktik. “Dari segi SDM, saya yakin masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa FT UNY, mampu untuk berkiprah di sana,” tuturnya.
“Semoga rencana pelaksanaan Praktik Industri dan KKN-PPL ke luar negeri, khususnya Brunei Darussalam, bisa segera terealisasi, sehingga dapat benar-benar membuka akses kerja mahasiswa ke luar negeri,” harapnya. (hryo)