International Symposium on Language and Arts Education (ISOLA) 2015 merupakan salah satu realisasi kerjasama antara Universiti Teknologi Mara (UiTM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Mengulang kesuksesan ISOLA pertama yang digelar di UNY pada September 2014, ISOLA 2015 ini diselenggarakan di Anjung Sri Budiman/Annex Hall, University Teknologi MARA Shah Alam, beberapa waktu lalu, (10/12). dengan tema Language and Arts Education in the 21 Century: New Trends and Experiences. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memfasilitasi para pendidik di bidang bahasa dan seni untuk saling berbagi informasi terkait perkembangan terbaru dan pengalaman dalam mengajar bahasa dan seni. Harapannya agar informasi-informasi tersebut dapat bermanfaat bagi para pendidik di wilayah ASEAN.
Pada kesempatan tersebut, 11 Mahasiswa dari S-2 Program Studi Pendidikan Seni Pascasarjana UNY terpilih sebagai pembicara dalam agenda call of papers ISOLA 2015. Selain itu terdapat satu mahasiswa S-2 Program Studi Pendidikan Seni Pascasarjana UNY yang juga berkesempatan ikut serta dalam pameran pendidikan seni rupa ASEAN. Setelah menyisihkan 100 peseta yang berasal dari berbagai negara, perwakilan S-2 Program Studi Pendidikan Seni Pascasarjana UNY berhasil meraih penghargaan sebagai best paper. Paper yang terpilih berjudul Pendidikan Musik bagi Kecerdasan Emosional Siswa Usia Remaja karya Adi Kurniawan.
Dalam papernya, Adi mengangkat teori tentang kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Goleman. Teori dari Goleman menyebutkan bahwa terdapat aspek yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat emosi individu antara lain kesadaran diri, manajemen emosi, motivasi diri, empati, dan menjalin hubungan dengan orang lain (bersosialisasi). Aspek untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional dapat dikaitkan dengan musik seperti: 1) Musik adalah representasi diri; 2) Sebagai alat untuk mengolah emosi; 3) Musik sebagai alat untuk memotivasi diri; 4) Aktivitas bermusik dijadikan media berempati; 5) Aktivitas bermusik merupakan contoh kecil untuk bersosialisasi. Contoh tersebut mengaplikasikan tujuan dari bermasin musik, yaitu dengan instrumen yang berbeda tapi tetap pada tujuan yang sama, yaitu harmoni. Melalui hubungan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa musik dapat dijadikan alat, cara, dan media untuk meningkatkan kecerdasan emosional remaja.
Selain meraih penghargaan best paper, Adi juga mendapatkan serfitikat sebagai pembicara dan bingkisan berupa buku dari Islamic Arts Museum Malaysia. Prestasi tersebut menunjukkan bahwa Program S-2 Pendidikan Seni UNY sebagai program studi yang tergolong masih baru telah siap mendukung misi Universitas Negeri Yogyakarta sebagai World Class University. (Andrilia)