Tahun 2016 merupakan tahun yang sangat mendebarkan karena kita telah memasuki pemberlakuan perdagangan bebas di kawasan ASEAN atau dikenal dengan istilah ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Regulasi ini bermakna kompetisi, yaitu kita bersaing dalam banyak sektor dengan 10 negara ASEAN. Bagi kita, MEA di tahun 2016 ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita semua atau bagi pemerintah Indonesia khususnya, walau harus diakui pemerintah terlambat dalam mengantisipasinya.
Demikian Dekan FBS UNY, Dr. Widyastuti Purbani,M.A., menyampaikan dalam acara yudisium , Senin, 4 Januari 2016 di Gedung Pusat Layanan Akademik (PLA) Lantai 3. Selanjutnya di jelaskan bahwa untuk menyambut MEA diperlukan berbagai macam kompetensi seperti kompetensi dalam bahasa asing, soft skill dan hardskill, public speaking, profesional, project management, leadership, networking, dan berpikir kritis. Sementara itu, Wakil Dekan 1 Dr. Maman Suryaman melaporkan rekap data kululusan tahun 2015 FBS, sebagai berikut:yudisium periode Desember 2015 diikuti oleh 41 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2011 sebanyak 21 orang, angkatan 2010 sebanyak 12 orang, angkatan 2009 sebanyak 7 orang, dan angkatan 2008 sebanyak 1 orang.
Sely Indraswari dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia telah meraih prestasi sebagai lulusan tercepat dengan masa studi 4,04 tahun dengan IPK 3,54 (cumlaude), dan waktu tugas akhir 8 bulan. Dari 41orang yang diyudisium 10 di antaranya mendapat predikat cumlade yaitu Wiwik Sri Lestari (IPK 3,73), Nuri Riyantiini(IPK 3,57), Lita Aavivanti(IPK 3.56), Sely Indraswari(IPK 3,54), Aulia Husna Saptamurti(IPK 3,54), Titin Indriati (IPK 3.53), Arik Dwi Ofiqoh(IPK 3.53), Apsari Murbiyati (IPK 3,52), Octalia Gendhis Savitri (IPK 3,52), dan Aprilia Dewi (IPK 3,51).
Menurut data Sub bagian Pendidikan FBS, dari 4939 mahasiswa FBS, sebanyak 878 mahasiswa yang berhasil yudisium, dengan rincian adalah 481 mahasiswa dari program subsidi, 369 mahasiswa dari swadana, 22 mahasiswa PKS/PPKHB, dan 61 mahasiswa bidik misi. Jika dilihat dari sisi prestasi maka jumlah mahasiswa yang meraih predikat cumlaude sebanyak 225 orang atau 25,02%, rata-rata IPK 3,35, rata-rata masa studi 4,10 tahun,rata-rata waktu penulisan TA adalah 11 bulan, dan angka produktivitasnya sebanyak 17,78%.
Di akhir paparannya, Dr. Maman Suryaman menambahkan dan memprediksi bahwa persaingan di tingkat ASEAN ini akan semakin ketat sejak pemberlakuan MEA. Dampak dari MEA ini adalah orang Indonesia bebas bekerja di 10 negara ASEAN dan sebaliknya 9 orang dari negara ASEAN bebas bekerja di Indonesia. Karenanya, para alumni diminta untuk mempersiapkan diri dengan bekal kompetensi yang memadai. Jadikan MEA sebagai tantangan bukan sebagai ancaman.(Setyawan, Humas-FBS)