Perencanaan pembangunan pendidikan dalam menghadapi pesatnya perkembangan IPTEK tidak terlepas dari peran serta masyarakat di dalamnya. Partisipasi masyarakat bagi keberhasilan program pendidikan berada pada posisi strategis, karena masyarakat pada dasarnya merupakan stakeholders pendidikan yang paling utama. Oleh karena itu, dalam pengelolaan pembangunan pendidikan masyarakat harus mendapat kesempatan dan tempat dalam pelaksanaan pendidikan. Peran masyarakat dalam pendidikan mulai dari perumusan program (perencanaan), pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan.
Masyarakat dan orang tua adalah elemen terpenting dan paling sentral dalam pembangunan pendidikan, sehingga perannya perlu dioptimalkan. Kegagalan dalam partisipasi masyarakat merupakan kegagalan dalam penerapan program pemerintah dalam pembangunan pendidikan. Karena dalam penerapan manajemen pendidikan diperlukan keterlibatan elemen-elemen masyarakat. Pemerintah dan masyarakat mempunyai kepentingan bersama untuk membangun pendidikan menuju bangsa yang maju dan siap bersaing di tingkat global.
Ketimpangan konsep pembangunan pendidikan yang bersifat multidimensional membutuhkan penanganan yang lebih komprehensif yang mampu menempatkan pendidikan sebagai kekuatan budaya, dan tidak terbelenggu dalam proses kapitalisasi pendidikan. Di sinilah partisipasi masyarakat diperlukan untuk penguatan proses pembangunan pendidikan demi tercapainya Good Governance. Kemampuan masyarakat secara sistematik dalam memahami permasalahan pendidikan akan membentuk kemampuan berfikir kritis yang dibutuhkan untuk membentuk penyadaran semua unsur bahwa pembangunan pendidikan merupakan tanggungjawab bersama, sehingga pelaksanaan pembangunan pendidikan berjalan sesuai amanat undang – undang. Pada intinya pendidikan adalah milik bersama, oleh karena itu, pendidikan harus berorientasi pada masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.
Itulah yang diungkapkan oleh peraih gelar doktor kependidikan ke-297 Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dr. Aswasulasikin, M.Pd. Dosen STKIP Hamzanwadi Selong Lombok ini berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Partisipasi Masyarakat Desa dalam Pembangunan Pendidikan di Sekolah Dasar (Studi Fenomenologi Masyarakat Desa Jerowaru Lombok Timur, NTB)”.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan di depan dewan penguji disertasi PPs UNY pada hari Kamis, 10 Desember 2015. Dari penelitiannya didapat kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat di desa Jerowaru Lombok Timur dalam pembangunan pendidikan dipengaruhi oleh empat unsur utama. Unsur tersebut antara lain Tuan Guru (sebutan tokoh agama/masyarakat di Lombok) sebagai centre of solidarity yang memberikan dampak positif terhadap peningkatan partisipasi masyarakat. Selain itu juga komite sekolah dan orang tua juga turut andil dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan.
Sampai saat ini Tuan Guru berperan sebagai machine of power dalam menggerakkan gerbong pembangunan pendidikan. Hal yang dilakukan antara lain membangun Pondok Pesantren sebagai pusat pembelajaran formal dan nonformal, membuka pengajian sebagai ajang transfer ilmu agama bagi masyarakat awam, dan terus memptivasi masyarakat agar terus aktif berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan. Dalam pesantren didirikan sekolah swasta sebagai tempat belajar siswa-siswa yang ada di desa Jerowaru. (Rubiman)