Generasi muda adalah the leader of tomorrow. Di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Jika kaum mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya. Semangat itulah yang menjadi bekal para tim generasi cerdas keuangan Indonesia dalam membangun masyarakat yang cerdas keuangan.
Literasi keuangan perlu diberikan sejak dini karena sejak kecil anak-anak sudah mengenal uang. Uang menjadi hal pokok dalam kehidupan sehari-hari. Pengelolaan keuangan yang baik akan mendorong kesejahteraan seseorang sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Didasari pemikiran inilah Tim Generasi Cerdas Keuangan Indonesia bergerak melakukan sejumlah kegiatan agar masyarakat lebih melek finansial.
Tim ini terdiri dari sembilan mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) di bawah bimbingan Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. dan Prof. Suyanto, Ph.D. Kesembilan pionir ini terbentuk sejak Oktober lalu dan tergabung dalam sebuah Riset Produktif Implementatif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Riset ini bekerjasama dengan LPDP Kementerian Keuangan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kegiatan yang telah diselenggarakan pertama kali yaitu workshop literasi keuangan untuk guru-guru Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah di Yogyakarta. Harapannya, guru mendapat bekal untuk mengajarkan anak didiknya mengenai literasi keuangan. Kegiatan selanjutnya yaitu penerapan matrikulasi pembelajaran literasi keuangan di tiga Sekolah Dasar yakni di SD Muhammadiyah Sapen, SD Muhammadiyah Pakel, dan SD Muhammadiyah Jogokariyan. Penerapan di kelas mulai dari kelas 1 sampai 6 selama 4 kali pertemuan. Setiap pertemuannya, tim generasi cerdas keuangan selalu mendampingi guru dan membantu terlaksananya pembelajaran.
Untuk implementasi pembelajaran yang berdasarkan kurikulum pembelajaran literasi keuangan akan dilaksanakan mulai bulan Januari 2016 nanti. Pembelajaran literasi keuangan ini didukung dengan media pembelajaran literasi keuangan, yang di antaranya adalah buku cerita, game edukasi, robot cerdas literasi keuangan, dan video pembelajaran literasi keuangan.
Mengajarkan anak mengenai literasi keuangan sejak usia dini sangat penting untuk diterapkan saat ini. Sebagaimana kita tahu bahwa saat ini kebutuhan individu yang semakin kompleks menuntut masyarakat memiliki literasi keuangan yang baik. Dengan mengajarkan literasi keuangan sejak dini, diharapkan anak dapat memahami nilai-nilai yang berhubungan dengan uang.
“Anak belajar memahami dari mana uang berasal, bagaimana mendapatkannya dengan benar atau pekerjaan, bagaimana membedakan antara kebutuhan dan keinginan, seberapa penting kebutuhan atau prioritas, pentingnya menabung dan sedekah, serta produk-produk keuangan yang mampu membantu masyarakat dalam mengelola keuangannya dengan baik. Karena pada dasarnya, anak-anak inilah yang sepuluh atau dua puluh tahun lagi menjadi calon pemimpin bangsa. Negara ini tidak hanya membutuhkan generasi penerus yang pintar secara intelektual, tapi juga mampu mengelola kekayaan alam sebagai sumber pendapatan untuk kemakmuran rakyat,” urai pembimbing Ratna Candra Sari.
“Menjadi bagian dari tim ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa, banyak belajar dari orang-orang hebat, dan yang terpenting kita bisa berkontribusi untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik,” jelas Desi Rindi Rahmawati, salah satu anggota tim. Harapannya, kegiatan ini akan memberi efek positif bagi pendidikan di Indonesia, sehingga dikemudian hari pembelajaran literasi keuangan dapat diterapkan di seluruh Indonesia. (desi/fadhli)