Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

RIZKI APRIANA, PUTRI BURUH TANI PERAIH BIDIKMISI

$
0
0

Rumah itu terletak jauh dari jalan raya Kutoarjo-Kebumen, di desa Kemiri Kidul, Kemiri, Purworejo, Jawa Tengah. Bercat putih dengan kontur tembok dan masih ada sebagian berdinding bambu. Penghuninya menyambut dengan ramah, seorang gadis berjilbab dan berbaju putih. Dialah Rizki Apriana, mahasiswa bidikmisi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNY. Indeks prestasi kumulatif 3,95 mengantarkannya menjadi pemegang IPK tertinggi mahasiswa bidikmisi seangkatannya.

Ditemui bersama kedua orang tuanya, Sumadi yang berprofesi sebagai buruh tani serta ibunya, Robingah seorang pedagang makanan keliling, Rizki mengatakan bahwa saat sekolah di SMAN 4 Purworejo dia mendapatkan nilai ujian akhir nasional diatas 9 untuk 4 mata pelajaran, bahkan mendapatkan peringkat 1 paralel di sekolahnya. “Karena itulah saya ingin kuliah” ungkap Rizki. Namun Ibunya mengatakan bahwa Rizki boleh kuliah namun apabila tidak mendapatklan beasiswa makan keinginan itu harus diurungkan karena butuh biaya banyak.

Robingah mengisahkan bahwa saat kelulusan SMA, “Saya terharu karena berulangkali naik turun panggung” haru Robingah. “Rizki banyak menerima penghargaan saat itu.” Menurutnya, uang penghargaan yang didapatkannya tesebut digunakan untuk mendukung perkuliahan. Ayahnya, Sumadi juga merasa gembira saat gadis kelahiran Purworejo 14 April 1996 tersebut berhasil mendapatkan beasiswa bidikmisi di UNY. Buruh tani tersebut mengaku sekarang sudah makin sedikit orang yang mengunakan jasanya karena faktor usia. “Banyak yang lebih muda dari saya” katanya. Namun Sumadi selalu mendukung Rizki untuk kuliah.

Rizki Apriana diterima di UNY melalui jalur SBMPTN dan aktif magang dalam UKMF Kristal FE UNY. Saat ditanya bagaimana cara meraih indeks prestasi setinggi itu, “Saya buat daftar prioritas” kata Rizki. “Yang tidak bisa akan diulangi belajar sedangkan yang kurang paham akan dipelajari lagi.” Jika perlu bisa tanya pada teman yang lebih paham.

Rizki membagi waktunya secara konsisten, malam hari untuk mengerjakan tugas kuliah dan belajar pagi setelah sholat subuh supaya pada saat dosen mengajar dia bisa memahami materi yang didapatkan. Rizki berharap setelah selesai menempuh S1 dia bisa memperoleh beasiswa untuk studi lanjut S2. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles