Manajemen abad ke-21 adalah metode pendidikan yang berusaha mengantisipasi perubahan dunia industri yang otomatik, multi disipliner, terampil, dan daya juang. Selain itu, juga meliputi prinsip efektif dan efisien, etos kerja tinggi, mengenalkan kehidupan masyarakat industrial, melatih ketahanan mental dan moral. Itulah elemen dalam manajemen pendidikan dan pengajaran SMK yang bertujuan untuk menyiapkan lulusan siap latih atau siap kerja. Oleh karena itu, harus menerapkan metode pembelajaran problem based learning, collaborative learning, project based learning, dan link and match.
Berdasar permasalahan dalam sekolah kejuruan dan arah kebijakan bidang ekonomi, sekolah kejuruan yang ada saat ini perlu direformasi (diformat ulang) agar sekolah kejuruan dapat berfungsi sebagai sekolah yang mampu mempersiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja. Reformasi diarahkan pada penataan kembali komposisi jenis sekolah kejuruan, peningkatan kinerja manajemen sekolah, dan pencarian pasar kerja ke luar negeri. Demikian papar Dr. Widiyarti dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Jumat (3/5/2013) di Aula PPs UNY.
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban tersebut menambahkan bahwa lembaga pendidikan kejuruan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan layanan pendidikan terbaik kepada peserta didik, dan secara berkala mempertanggungjawabkan pelaksanaan programnya dan penggunaan dana secara terbuka (accountable) kepada stakeholder. Dari penelitiannya, ia mencoba untuk mendeskripsikan dan menganalisis manajemen mutudi SMK, mengembangkan model manajemen mutu yang tepat untuk SMK pada era abad ke-21, serta menguji tingkat kesulitan penerapan model dan produktivitas model yang dikembangkan.
Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Zamroni, Ph.D. dan Prof. Dr. Sugiyono tersebut menunjukkan bahwa manajemen mutu yang diterapkan pada dua SMK lokasi penelitian saat ini belum memiliki spesifikasi yang jelas. Model manajemen mutu yang tepat untuk SMK di era saat ini adalah “model manajemen mutu SMK yang berbasis kinerja sumber daya manusia (SDM)”, dan kinerja SDM yang mampu menjalankan manajemen mutu ini adalah SDM yang memiliki kinerja yang tinggi.
Hasil Ujian Terbuka yang dibacakan oleh Ketua Penguji, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed. menyatakan bahwa Dr. Widiyarti berhak menyandang gelar doktor ke-171 di PPs UNY dan doktor ke-47 di Prodi PTK dengan hasil Sangat Memuaskan. (Sinta)