Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

BELAJAR KEPARIWISATAAN DAN FEC DI FBS

$
0
0

“Di FBS selain belajar bahasa dan seni, kami juga harus tahu prospek ke depan dari yang kami pelajari ini. Pariwisata adalah salah satunya,” ungkap Heni Kartikasari, ketua pelaksana Seminar Sehari Kepariwisataan HIPER (HIMA Perancis). Seminar ini dilaksanakan beberapa waktu lalu, tepatnya Sabtu (13/4/2013) di Ruang Seminar Gedung Kuliah I Lantai 2 FBS UNY.

Ketua Forum Français Profésionelle, Ari Dwi Karyanto, menyampaikan materi pertama. Selanjutnya, materi disampaikan oleh perwakilan Himpunan Pramuwisata Indonesia yaitu Doni dan freelance-guide, Maftukhah. Panitia sengaja mendatangkan pembicara yang benar-benar ahli dalam sektor kepariwisataan agar peserta mendapatkan materi terbaik dan aplikatif. Tak heran, banyak peserta yang berminat untuk mengikuti seminar ini.

Sebagian besar peserta seminar adalah mahasiswa, baik dari UNY maupun dari universitas lain seperti UGM. Selain itu, datang pula peserta dari akademi kepariwisataan AMPTA dan STTP, serta masyarakat umum yang bekerja di sektor perhotelan. Dalam seminar ini peserta diberi wawasan pariwisata dan pengelolaannya, kiat-kiat untuk terjun di dunia pariwisata, dan segala hal penting yang harus diketahui ketika menekuni sektor pariwisata. “Materinya bagus sekali, sangat bermanfaat!” kata salah satu peserta.

Melalui seminar ini, panitia berharap peserta dapat memahami seluk-beluk kepariwisataan yang berpotensi untuk ditekuni. Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat menjanjikan mengingat Indonesia memiliki aset pariwisata yang tak terhitung banyaknya. Oleh karena itu, sektor pariwisata dapat dijadikan alternatif yang sangat baik terutama bagi mahasiswa bahasa dan seni.

Sejalan dengan Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris juga memiliki sejumlah kegiatan, di antaranya EFC, Fun English Club. Kegiatan PPM ini dilandasi oleh tiadanya bahasa Inggris di tingkat SD dalam Kurikulum Pendidikan 2013. Hal itu tidak berarti memadamkan misi mencerdaskan kemampuan linguistik siswa sejak dini. “Justru ini bisa menjadi faktor pendorong terbentuknya program-program bahasa Inggris yang dikemas dalam konsep pembelajaran yang sesuai bagi anak,” ungkap Nury Supriyanti, M.A., pakar pendidikan di bidang English for Children (EFC).

Persiapan calon guru bidang konsentrasi EFC di UNY kemudian digiring untuk membuat program-program pembelajaran bahasa Inggris yang dikemas menarik untuk anak. Ini terdorong dari pangsa masyarakat yang sudah memahami pentingnya bahasa Inggris diajarkan sejak dini terlepas tidak adanya pelajaran ini di sekolah dasar. “Kami membuat konsep program EFC saat mengambil mata kuliah Program Development of EFC kemudian kami terapkan konsep ini untuk mata kuliah Practicum of EFC,” ungkap Wulan, mahasiswa EFC angkatan 2009. Alhasil, terbentuklah program Fun English Club bagi siswa SD selama Maret-April 2013 lalu.  

Sesuai namanya, Fun English Club mengaplikasikan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan bagi anak. Berbagai media dan aktivitas permainan banyak digunakan teacher students untuk membuat anak senang belajar sambil bermain. Konsep pembelajaran yang bersifat tematik juga diterapkan untuk belajar tentang lingkungan sekitar tanpa siswa sadar penuh bahwa mereka juga sedang belajar bahasa. Kegiatan berlangsung setiap hari Senin, Rabu, Jumat pukul 15.30 WIB di FBS. Tidak hanya di dalam kelas, kegiatan barbeque party dan field trip to Gembira Loka Zoo juga tak luput menjadi kegiatan belajar bahasa yang menyenangkan bagi anak. (Zakiyah/Febi)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles