Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

MENGAJAR DI TENGAH BENCANA

$
0
0

Gempa yang mengguncang Alor Timur, 4 November 2015 berkekuatan 6,7 SR menyisakan cerita. Kabupaten Alor Timur merupakan tempat pengabdian para guru Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar Tertinggal (SM3T) UNY, salah satunya adalah Endra Wibowo yang mengajar di SMAN Lantoka, Alor. Endra berkisah bahwa gempa terjadi secara tiba-tiba sehingga dalam hitungan detik sudah merusak bangunan sekolah. Dari tiga gedung yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, hanya satu gedung saja yang masih layak untuk digunakan. Dua gedung yang lainnya mengalami kerusakan yang parah, seperti tembok runtuh, plafon runtuh dan tiang penyangga yang bergeser.

“Saya sangat bersyukur karena bisa segera keluar dari gedung dengan selamat,” kata Endra Wibowo. “Hanya menderita luka ringan akibat tertimpa lemari buku serta laptop saya pecah karena tertimpa benda keras.”

Pasca gempa semua guru segera pulang untuk melihat keadaan rumah. Rumah tempat tinggal guru SM3T mengalami rusak yang cukup parah. Dinding kamar runtuh serta tiang penyangga sudah bergeser. Pada malam hari mereka tidur di tenda sederhana. Meskipun udara sangat dingin jika malam hari dan sangat panas jika siang hari, mereka tetap bertahan untuk ikut merasakan dan membantu masyarakat sekitar.

Akibat gempa tersebut, sekolah diliburkan untuk sementara. Kondisi gedung sekolah serta rumah yang rusak parah menambah daftar panjang permasalahan pendidikan yang harus dihadapi. Alumni prodi pendidikan ekonomi tersebut merencanakan metode pembelajaran di luar kelas mengingat kondisi kelas yang rusak. “Lesson study saya coba pelajari untuk segera diimplementasikan, sekaligus pendekatan dengan masyarakat” katanya. Karena bila menyatu dengan masyarakat, para guru dapat memahami permasalahannya.

Setelah memahami permasalahan di tempat tugas tersebut di atas, maka misi para guru selanjutnya yaitu dapat mengubah minimal satu orang siswa untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Harapannya setelah masa pemulihan nanti, “Kami dapat menggerakkan hati siswa untuk selalu belajar sepanjang hayat serta membantu siswa untuk belajar bagaiamana caranya belajar,” tutup Endra Wibowo. (dedy)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles